Delapan

3K 138 1
                                    

  Raffa berjalan gontai memasuki kamar yang bernuansa hitam putih ini.Ia lalu bersandar di sofa dan memijit pelipisnya pelan.

"Kemampuan apa sih yang dimiliki Rain,sampe Rain bisa sesedih itu.Gue pengen banget jaga Rain dari deket,tapi kalo Rain tambah sakit gimana?saat tau tentang gue"ucap Raffa lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Dilain tempat Rain sedang menonton tv sambil mengunyah cemilan ditangannya.
"Rain,mama pergi dulu yha.Jaga rumah dan jangan lupa buat makan,jangan nyemil aja"ucap Mama Rain.
"Iya ma"jawab Rain lalu fokus pada acara tv yang ditontonnya.

Rain berjalan menuju meja belajar dan membuka buku diary nya.Ia mulai mencoretkan tinta hitam pada setiap lembar diary di hadapannya.

'Aku melihat mereka kembali..
Dengan penampilan yang berbeda-beda..
Wajah seram mereka membuat tubuhku seketika melemas dan tak berdaya..

Apa yang harus aku lakukan..,agar aku terhindar dari ini semua..
Semua orang tak tahu bagaimana rasanya dikucilkan dan dibenci..
Mereka hanya bisa mengejek karna apa?karna  mereka tak mengalaminya.

Sejak saat itu semua berubah..
Semua awalnya baik-baik saja,tapi setelah kejadian itu membuat kehidupanku berubah 180°.
Apa yang bisa kulakukan..
Menangis..,itulah yang kulakukan..

Apa yang bisa dilakukan oleh gadis yang lemah sepertiku..

*Rain*'

Rain menutup buku diary nya dan segera mandi untuk membersihkan dirinya.Setelah Mandi dan ganti baju,Rain membawa diarynya menuju ruang tengah untuk melanjutkan aktifitas yang sempat ia tunda tadi,yaitu nonton tv.Rain mulai membaca diary nya dari awal dan membuat Rain tertidur di sofa.

****

Rain mengerjapakan matanya dan mulai melihat sekeliling.Dilihatnya jam masih menunjukkan pukul 05.13.Rain segera menjalankan ritual mandinya.Setelah siap,Rain berjalan kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi ma...pa"ucap Rain lalu duduk disamping mamanya.
"Pagi juga,gimana tidurnya?nyenyak  nggak"tanya Mama Rain sambil menuangkan susu pada gelas Rain.
"Nyenyak.Tapi kok Rain bisa ada di kamar?perasaan Rain ada di sofa deh"ucap Rain.
"Kemarin pas mama pulang,mama lihat kamu tidur.Terus kebetulan papa baru pulang,yaudah deh mama suruh buat gendong kamu ke kamar.Iyakan Pa"ucap Mama Rain,lalu diberi anggukan oleh Papa Rain.

"Rain kamu berangkat sama papa,soalnya Kang Dadang(supir Rain) lagi pulang kampung"ucap papa Rain yang diberi anggukan oleh Rain.

****

Sampai disekolah,Rain duduk dibangkunya.Ia pun menoleh kesamping dan melihat bangku disampingnya yang masih kosong.
'Kemana sih Raffa,kok belum datang.'batin Rain.
"Eh kok gue malah nyariin Raffa sih...,"gumam Rain sedikit emosi.

"Ciee..yang nyariin gue"pekik seseorang membuat Rain melihat ke sumber suara.
"Nggak kok.Siapa juga yang nyariin loe"dusta Rain.
"Lha tadi kok loe kayak nyariin seseorang gitu..,pasti gue yha. Udah ngaku aja"ucap Raffa menggoda.
"Pede"ucap Rain yang membuat Raffa terkekeh.

"Oke anak-anak,tugas kalian harus dikumpulin besok.Buat patner nya,nanti temen sebangku kalian.Saya nggak mau denger alasan tidak mengerjakan!mengerti?"
Ucap Bu Desy selaku guru matematika.
"Mengerti"ucap Murid sekelas dengan kompak.

"Ehh..Rain nanti ngerjain tugasnya dirumah loe aja deh.Sekalian mau main"ucap Raffa pada Rain.
"Iya.."jawab Rain lalu pergi menyusul Alya.

****

"Rain ayo pulang bareng,sekalian kita kerjain tugasnya.Lagian supir loe juga pulang kampung.Ayo deh burun!gak ada penolakan"ucap Raffa membuat Rain mengangguk pasrah.

"Assalamualaikum"ucap Raffa dengan sopan.
"Waalaikumsalam,eh nak Raffa ayo masuk."ucap mama rain.
"Mau minum apa biar tante bikinin"ucap mama Rain.
"Gak usah repot-repot tan"ucap Raffa.
"Gak papa,yaudah tante ke dapur dulu.

"Ehmm..Raffa,gue keatas dulu yha"ucap Rain yang diberi anggukan oleh Raffa.Raffa yang saat itu sedang menunggu Rain,ia pun iseng mencari majalah untuk mengusir rasa bosannya.Tapi pandangannya jatuh pada sebuah buku yang ia tahu pasti itu sebuah diary.Diambilnya diary itu dan mulai membukanya.Tapi saat ingin membuka diary itu,suara langkah kaki membuat Raffa terkejut dan refleks membuat Raffa memasukkan diary itu kedalam ranselnya.

"Maaf yha udah nunggu lama,ayo kita kerjain sekarang"ucap Rain yang diberi senyuman oleh Raffa.

Maaf typo bertebaran..
Please coment and Vote yha guys.

~by.

Stay With Me(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang