Duapuluhlima

2.2K 103 0
                                    

"Hmm.Mau bicara apa sih Raf,kayaknya serius banget."ucap Rain pebasaran.
"Gue... Mau bicara sama loe.Tapi gue mohon loe jangan motong pembicaraan gue."ucap Raffa dengan serius.
"Oke."

"Gue bukan cowok romantis seperti novel yang sering loe baca.Gue juga bukan cowok yang pintar merangkai kata-kata cinta.Tapi gue Raffa,yang tulus cinta dan sayang sama loe melebihi indahnya dunia.Rain,will you be my girlfriend?.Loe bisa jawab sekarang atau besok."ucap Raffa lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

DEG

Jantung Rain berdetak dengan cepat.Waktu serasa berhenti di detik itu juga.Rain meremas roknya dengan kuat,gugup itulah yang ia rasakan.Bagaimana tidak?,Raffa menyatakan perasaanya pada Rain.
Sama halnya dengan Raffa cowok itu gugup menunggu jawaban yang keluar dari mulut gadis dihadapannya.

"Ehm..Raf,gue.."ucap Rain terpotong oleh Raffa.
"Loe bisa pikirkan jawaban itu dulu Rain."jelas Raffa.
"Yes,I will."ucap Rain membuat Raffa diam tidak percaya.
"Beneran?"ucap Raffa yang diberi anggukan oleh Rain.Seketika Rain berada dipelukan Raffa.
"Rain,makasih banget.And I love you."ucap Raffa lalu mencium pucuk kepala Rain.
"I love you too."

****

Rain berjalan menuju kamarnya dengan perasaan yang bahagia.Sekarang ia dengan Raffa sudah resmi pacaran.Rain lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Setelah mandi,Rain merebahkan tubuhnya di kasur.Menatap langit-langit kamar dengan saksama,tiba-tiba benda pipih disampingnya bergetar.

Drrt..Drrt..Drrt

Rain mengambil ponselnya lalu tersenyum saat melihat siapa yang menelfonnya.

"Halo?"ucap Rain memastikan.

"Ehm..hai Rain.Lagi apa?"tanya seseorang diseberang sana.

"Lagi tiduran,ngapain sih telfon?.Besok kan bisa ketemu."

"Loh kok gitu,pacar nelfon gak boleh.Kan kangen."

"Apaansih Raf."

"Cie..pasti loe blushing."

"Nggak i,yee sok tau."

"Biarin yang penting ganteng."

"Alay."

"Alay gini loe cinta kan?"

"Iyain aja.Yaudah gue mau tidur udah ngantuk soalnya."

"Oke,good night Rain."

"Hmm."

****

Pagi ini Rain sudah siap dengan seragam sekolahnya.Ia mulai menuruni anak tangga dengan santai.Diambilnya sehelai roti berselai nanas itu.

"Pagi sayang."ucap Mama Rain menuangkan susu kedalam gelas berukuran sedang itu.
"Morning too ma.Papa udah berangkat yha?"tanya Rain disela sarapannya.
"Iya.Ngomong-ngomong kamu berangkat sama siapa?.Supir lagi ngantar papa kamu lo."ucap mama Khawatir.
"Ehm aku nebeng temen aja ma.Yaudah Rain berangkat dulu ya."ucap Rain lalu meminum segelas susu.
"Mama anter sampe depan ya,takutnya kamu gak ada yang nganterin."
"Iya."

"Pagi Rain,tan."ucap seseorang membuat Rain menoleh ke sumber suara.
"Raffa loe?"ucap Rain kaget.
"Nak Raffa toh yang mau nganterin Rain?"tanya mama Rain pada Raffa.
"Iya tante."jawab Raffa dengan sopan.
"Yaudah tan,saya sama Rain berangkat dulu.Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.Hati-hati sama calon istrinya ya."canda Mama Rain.

"Calon istri?"gumam Rain.
"Iya,mama loe udah tau kalo kita pacaran."
"Apa?!,kenapa loe gak bilang?"
"Kenapa harus bilang gak penting juga kan?"
"Hmm."

Hay,sorry typo bertebaran.Tetep Vote,oke?👣
By*

Stay With Me(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang