Dua

5.1K 199 5
                                    

  Bel tanda pulang berbunyi membuat seluruh murid berhamburan keluar kelas.

Rain membereskan alat tulisnya dan berjalan menuju toilet.Sebelum Rain masuk ke dalam,Rain melihat sosok perempuan menggunakan baju putih melayang tanpa kaki.Seketika lutut Rain melemas dan tidak bisa digerakkan.Pandangannya masih tertuju pada sosok itu.Rain sering melihat hal semacam ini,karena kemampuan yang ia miliki ini membuat ia dijauhi oleh teman-temannya.

Di lain tempat,Raffa berjalan keluar kelas.Pikirannya mulai tertuju pada Rain.Ia mulai mengikuti Rain menuju toilet cewek tanpa memikirkan apa yang terjadi nanti jika ia masuk ke dalam toilet cewek.

Pandangan Raffa tertuju pada cewek yang berdiri diambang pintu tanpa berkedip dan bergerak.Didekatinya cewek itu dan menepuk bahu kanannya.Sontak membuat Rain menoleh dan berhenti melamun.

"Rain?"panggil Raffa.
"Eh...,Raffa?loe kok bisa disini."Ucap Rain sedikit kaget.
"Ehm..,kebetulan gue lewat sini terus gue liat loe bengong makanya gue samperin loe.Loe liat apa sih sampe bengong gitu?"ucap Raffa panjang lebar.
"Ehm..itu..,gue gak liat apa-apa kok.Ya udah gue pergi dulu yha."ucap Rain terbata-bata.
'Aneh..,tapi lucu.'gumam Raffa pelan.

****

"Assalamualaikum"Sapa Rain setelah sampai rumah.
"Waalaikumsalam.Eh Rain,ayo masuk nak"jawab mama Rain.
"Ma..Rain ke atas dulu ya"ucap Rain berjalan ke kamarnya.
"Iya,sayang"jawab mama Rain.

Rain meletakkan tasnya di sofa.Ia pun berjalan menuju balkon.Rain duduk menekuk lututnya dan menikmati sejuknya angin.Semilir angin mulai menerpa rambutnya.

"Kenapa kemampuanku ini ditakuti banyak orang..,apakah kemampuanku ini suatu kelebihan atau kekurangan?.Aku hanya meminta satu harapan,datangkanlah seseorang dalam hidupku.Seseorang yang mengisi hari-hariku dengan tawa dan kasih sayang..."gumam Rain pelan.

Rain mengambil diary dan pulpennya.Ia mulai menggoreskan tinta hitamnya pada selembar kertas

'Jika ada bintang jatuh..
aku akan meminta satu harapan..
Tapi,apakah harapanku ini akan dikabulkan?..
Aku hanya ingin seseorang datang dalam hidupku dan mengubah hidupku yang sepi ini menjadi penuh tawa dan cinta...
Akankah aku terbebas dari belenggu ini?
Akankah aku menemukan orangnya?
Dan Apakah harapanku ini terkabul..

Rain menutup diarynya dan merebahkan tubuhnya pada kasur bunga-bunganya.Ia pun mulai terlelap dan terjun kedalam mimpinya.

****

Cahaya matahari mulai masuk melalui celah jendela.Rain pun terbangun dari tidurnya dan mulai menjalankan ritual mandinya.

Setelah selesai menjalankan ritual paginya,Rain berjalan menuruni anak tangga untuk sarapan.

"Pagi ma..,"sapa Rain setelah duduk di ruang makan.
"Pagi juga sayang"jawab mama Rain.
"Papa mana ma,kok gak ada?"tanya Rain sambil mengoleskan selai coklat pada rotinya.
"Papa udah berangkat tadi pagi"jawab mama Rain yang diberi anggukan oleh Rain.

Ting tong ting tong
Bel rumah berbunyi membuat Rain dan mamanya menghentikan aktivitas sarapannya.Mama Rain berjalan menuju pintu dan melihat siapa yang datang..

"Eh..,nak Raffa.Ayo masuk,Rain ada didalam."ucap mama Rain dengan ramah.
"Iya tante makasih udah diijinin masuk"jawab Raffa dengan ramah dan sopan.

"Ma,siapa tamunya?"teriak Rain dari dalam.
"Raffa sayang,ayo kesini"jawab mama Rain.
'Raffa?'batin Rain.
Rain berjalan menuju pintu dan alangkah kagetnya saat dia bertemu dengan Raffa.

Maaf typo bertebaran..^
Please Vote~

Stay With Me(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang