L.T 9 : French Class

16.1K 837 60
                                    

***

Michael tak tahu apakah Justine sudah baikan atau belum. Kemungkinan besarnya keadaan psikis gadis itu semakin memburuk. Sangat berat menyembuhkan trauma. Ketika orang tuanya mengantar Miles ke kantor polisi, Michael mencoba menanyakan keadaan Justine. Pria itu mengetuk kamar pintu Justine sambil membawakan kue kering Belanda buatannya. Ya, Michael serba tahu. Dia bisa melakukan apa saja. Dia banyak membaca sejak kecil.

"Hai..Ada apa?" Justine bertanya kaku. Dia terlihat gelisah. Michael memberikan tempat kue kecil ke arah Justine. "Aku mencoba membuat kue kering. Dan aku membuat banyak. Jadi kuputuskan memberikannya untukmu. Kau sudah mengalami hal berat. Untuk semalam aku minta maaf. Kurasa Miles dijebak. Aku tahu saudaraku berengsek tapi ketahuilah dia tidak pernah menyakiti siapa pun. Dia berengsek yang baik." tukas Michael.

Justine mengambil kotak kue pemberian Michael. "Di mana Miles sekarang?" Michael menjelaskan jikalau Miles diantar ke kantor polisi untuk pemberian keterangan. Michael menambahkan kalau selanjutnya para sakdi akan dimintai keterangan juga termasuk Justine. "Apa dia akan dipenjara?"

"Tergantung jawaban saksi. Tapi berdasarkan pengamatanku, sulit memenjarakan anak sekolahan. Biasanya hukuman ditanggung orang tua atau mungkin uang bisa menyelesaikannya. Percayalah segala seduatu bisa selesai dengan uang. Kau tidak usah cemas. Dad sangat kaya. Miles akan baik-baik saja." Michael tersenyum. Ia mengamati Justine yang terlihat rapi.

"Kau mau berangkat sekolah?" Justine mengangguk. "Kurasa tidak lucu aku tidak hadir di hari pertamaku sekolah. Aku tidak apa-apa. Sudah sedikit lebih baik. Aku hanya merasa cemas setiap kali berdekatan dengan laki-laki." Michael  memahaminya. Michael meminta lembaran jadwal kelas Justine dan mendapati mereka mengambil kelas yang sama.

"Kelas Prancis? Aku juga mengambilnya. Zalima, Scarlette, Yoana, Miley, dan Miles pun mengambil kelas itu. Kita akan mengadakan reuni besar-besaran. Oh tidak, aku lupa Zalima sudah pindah." Michael sadar betapa gadis yang ia kagumi telah melintasi benua lain. "Apa gadis itu spesial bagimu?"

Michael mengiakannya, "Ya. Tapi aku berusaha berpindah ke lain hati. Sejujurnya Zalima tidak mau berpacaran. Itulah mengapa aku menjomblo sangat lama. Kurasa sudah waktunya aku mencari." tutur Michael apa adanya. "Scarlette? Yoana bilang kalian dekat. Mengapa tidak mencoba dengannya?"

Michael menggeleng, "Rupanya kau sudah melakukan banyak riset. Hmm. Scarlette menarik, tapi apa dia menyukaiku? Maksudku pria kutu buku yang terkesan polos kebanyakannya akan dihindari banyak gadis. Semua orang mencari yang seperti Miles. Yang populer dan pandai menggombal." Justine menggeleng, "Tidak juga. Ayolah, jangan merendah terus. Kau tidak culun. Percayalah." Justine mulai membiasakan untuk nyaman.

Michael tersenyum. "Ya.. ya.. ya... hiburanmu lumayan. Dan ya, kita bisa berangkat bersama? Maksudku kita berada di kelas yang sama." Justine mengiakan ide pria itu. "Baiklah, aku ganti pakaian dulu. Hanya sebentar. Paling lama tiga menit." tutur Michael lalu menaiki tangga menuju kamarnya. Justine hanya sumringah melihat semangat pria itu. Justine memasukkan kue kering pemberian Michael ke dalam tasnya.

Tiga menit kemudian, Michael benar-benar sudah rapi. Justine memuji ketepatan pria itu. Michael benar-benar pria yang jujur. Tiga menitnya bukan tiga puluh menit seperti teori yang ada di pikiran banyak remaja. "Aku akan ikut kalian. Aku malas menyetir!" Miley mengatakannya cuek. Gadis itu terlihat tak baik-baik saja. "Ya, tentusaja. Wajahmu tak bisa bohong." balas Michael.

"Kau duduk di belakang, Drama Queen!" Miley sarkasm. Justine menuruti kemauan gadis itu dengan duduk di kursi belakang mobil. Michael hanya menggeleng melihat betapa sini Miley terhadap Justine. "Aku ingin bertanya. Aku mau kalian berdua jujur padaku. Siapa yang memberikan jus jeruk kepada Miles?" Miley melotot. Ia menoleh tajam ke arah Justine sampai Justine menoleh ke arah luar jendela. Menunduk akan membuatnya terkesan takut.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang