Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)

L.T 8 : Remember

***

Perasaan adalah bagian dari diri seseorang. Perasaan berkaitan dengan rasa. Dan rasa tidak memandang baik buruk tindakan yang dilakukan akibat rasa itu sendiri.

Separuh rasa Aïden adalah untuk Miley tapi separuh lainnya untuk teman pria lainnya. Saat ini Aïden melenguh nikmat ketika cowok gay kurus menghisap alat kelaminnya. "Teruskan Tedd. Rasanya nikmat sekali!" tutur Aïden. Pria kurus bernama Tedd semakin bersemangat mengerjai alat kelamin Aïden.

Aïden tampaknya melampiaskan kemarahannya bersama pria itu. "Bagaimana dengan Miley? Bukankah kalian sudah baikan?" Tedd bertanya setelah melakukan hubungan intim dengan Aïden. "Ya, kami baikan. Aku menyayanginya, Tedd! Tetapi aku juga butuh selingan pria juga. Terkadang perempuan tidak mengerti laki-laki karena dia perempuan. Mereka egois rata-ratanya." Aïden menghela napas.

Tedd mencium bibir Aïden. Kemudian bertanya, "Bagaimana dengan kasus Aurel dan Miles?" Aïden menggeleng tak pasti, "Aku tidak tahu. Yang jelasnya masalah Aurel membuatku jenuh melihat Miley. Bagaimana bisa Miley mengorbankan Miles demi aku? Maksudku, mereka bersaudara. Aku bahkan mendukung Aurel meski aku tidak yakin Aurel berkata benar. Jika Miley melakukannya atas dasar cinta maka aku akan mengatakan cinta adalah racun."

Tedd mengiakannya lewat anggukan kepala. Cinta adalah racun paling mematikan di dunia, lebih dari sekadar obat tetes mata atau DMP dosis tinggi. Tedd mengalihkan pembicaraan dengan melanjutkan kegiatan sensualnya bersama Aïden. Mereka berbahagia tanpa memikirkan masalah yang akan terjadi.

Di saat Aïden berbahagia bersama Tedd. Miles dan saudara perempuannya justru bersedih hati. Utamanya Miles. Pagi hari setelah insiden amukan Miles di kamar Justine, Michael duduk gelisah di sofa kamar Miles. "Ada apa, Mike? Aku belum sepenuhnya mengerti kenapa Dad memarahiku. Apa benar aku berniat memerkosa Justine?"

Michael mengangguk. "Aku tidak mengerti mengapa kau bisa mabuk secepat itu. Apa ada sesuatu yang kau minum sebelumnya? Maksudku, aku bingung kenapa Miley tiba-tiba ada di dapur, dan kenapa pengacaranya Aurel bisa merilis surat panggilan pagi ini? Mereka bilang punya bukti video kau memaksa gadis tidur denganmu. Aku takut kalau video itu adalah video-mu dengan Justine."

Miles menggeleng keras. "Kau mencurigai Miley? Tidak, Mike. Aku tidak percaya Miley melakukannya. Kita bersaudara. Bagaimana pun dia membeciku, dia tak akan tega mencelakaiku. Aku lebih percaya kalau ada seseorang yang menyusup ke rumah kita. Bagaimana mungkin aku bisa mabuk hanya karena jus jeruk pemberian Mom." Miles tidak akan percaya kalau Miley tega membuatnya bertingkah seperti orang gila. Apalagi menjerumuskannya ke penjara.

"Jus jeruk? Bukan Mom yang membuatnya, Miles. Semalam .Miley pamit membuat jus jeruk. Ini bukan hanya dugaan, Miles. Aku sering membaca karya sastra. Betapa cinta dan harta mampu membuat seseorang berubah menjadi iblis. Mungkin saja ini pembalasan Miley karena kaulah penyebab dia putus dengan Aïden." Miles bergeming. Dia sulit menerima kenyataan jikalau Miley tega mengkhianati persaudaraannya.

Miles tidak akan percaya. Tidak akan pernah. "Miley saudara perempuan kita. Jadi kuharap biar kita berdua saja yang mengetahui hal ini." Miles memutuskan. Sejenak pikiran Miles melayang. Ia mencoba mengingat kejadian persis semalam. Namun otaknya tidak mampu memutar video itu. "Bagaimana keadaan Justine? Apa dia baik-baik saja sekarang?"

Michael menelengkan kepalanya. "Menurutmu? Justine hampir saja diperkosa. Apa dia akan baik-baik saja? Kurasa tidak, Miles. Justine terlihat syok sejak semalam. Aku yakin dia tidak percaya kau bisa sekasar itu padanya." Miles mengembuskan napas. Dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kepada Justine. Sangat sulit memercayai lelaki pembohong sepertinya. Justine pasti semakin membencinya.

"Aku harus menemuinya." Miles bangkit dari tempat tidurnya. Bergegas keluar kamarnya. Saat ia membuka pintu, saat itulah dia melihat Miley menjauhi kamarnya. Gadis itu sedang menguping. Miles mengejarnya sampai di kamar gadis itu.