Satu : First Day

370K 11.6K 308
                                    

***  

Uang adalah segalanya. Seseorang bisa melakukan apa pun karena uang. Seseorang bisa terjebak di jalan salah karena uang. Semua orang punya masalah dengan uang, kecuali orang kaya.

Karena uang, di sinilah Ayana Rosselyn. Berdiri di depan rumah mewah di Fifth Avenue. Ayana merasa gugup. Ini pertama kalinya ia menjadi agen bersih-bersih. Ada banyak hal yang membuat dia cemas. Dia takut kalau-kalau tuan rumah tidak menyukainya lalu memecatnya dengan tidak terhormat.

Ayana masih berdiri di depan pagar saat seseorang mendekatinya. Wanita yang kira-kira berusia 40 tahunan, memakai baju longgar, sedikit gemuk, dan memiliki rambut gimbal. Kulitnya hitam membuat dia terlihat seperti penyanyi rap di mata Ayana.  "Agen bersih-bersih?" Wanita itu langsung bertanya sambil membuka pagar rumah.

"Benar. Apa kau istri Mr. Sean?" Pertanyaan Ayana sontak membuat wanita itu tertawa kecil. "Ya Tuhan, ucapanmu membuatku geli. Mr. Sean adalah atasanku. Kenalkan namaku Naomi, aku adalah penjaga rumah tuan Seavey Sean. Maksudku aku datang hanya mengecek rumah ini setiap pagi." Ayana belum pernah melihat sosok Seavey Sean. Dia pikir pria kaya itu mungkin sudah tua?

Ayana masih mengamati Naomi yang melanjutkan kalimatnya, "Oh ya, Tadi tuan berpesan padaku kalau hati ini akan ada agen bersih-bersih yang akan datang. Jadi aku disuruh membimbing apa yang harus kaulakukan di sini."

Ayana mengangguk-angguk sembari mengikuti langkah wanita itu. Naomi cukup ramah. Ayana merasa nyaman berbicara dengan wanita itu. "Namaku Ayana. Aku adalah salah mahasiswi fakultas bisnis di Universitas Long Island Brooklyn," jelas Ayana. Mereka berbicara tanpa memperkenalkan diri. Jadi Ayana berinisiatif memulai memperkenalkan dirinya. Naomi tersenyum kecut saat Ayana mengenalkan dirinya dengan polos. Wanita itu tampak meragukan Ayana. Bisakah gadis itu bertahan di rumah Seavey? Faktanya, banyak gadis kapok menjadi agen bersih-bersih di rumah itu.

"Kuharap kau tetap menjadi mahasiswa setelah bekerja di sini." Naomi menatap serius ke arah Ayana. Kalimat itu agak menakutkan seakan Seavey Sean adalah pembunuh berantai? Atau mungkin pecandu narkoba? Ayana merinding membayangkan spekulasi yang menggantung di dalam otaknya.

"Apa maksudmu bicara begitu? Apakah Mr Sean seorang psikopat atau semacamnya?" Ayana merasa sesuatu membuat paru-parunya terguncang. Membuat merasa ngeri untuk sekadar memikirkan bagaimana karakter seorang Mr. Sean.

"Apa kau terbiasa dengan seks?" Ayana punya pacar. Dia tidak akan membicarakan privasi-nya, namun jika dia hendak melakukan itu dia tentu melakukannya hanya karena orang sekelilingnya seperti itu. Hanya perihal budaya saja.

"Apa itu pertanyaan?" Ayana masih cukup waras untuk tidak terjebak dengan pertanyaan itu. Ada banyak pertanyaan suci di dunia ini. Mengapa Naomi menanyakan hal kotor semacam itu. Lagipula Ayana belum mau mengenal dunia semacam itu. Ada baiknya untuk tidak membicarakan hal pribadi kepada orang asing

Naomi menyeringai. "Tentu saja itu pertanyaan. Kau mungkin merasa terhina dengan hal itu. Ketahuilah bahwa pertanyaan itu sangat penting bagi agen bersih-bersih di rumah tuan Seavey." Naomi menghela napas, dia mengalihkan perhatian ke arah rumah bertingkat milik Seavey. Tidak banyak orang yang bisa mendapatkan rumah mewah di pusat kota New York. Dan Seavey berhasil mewujudkan itu.

"Tuan Seavey dan keluarganya memiliki hubungan yang buruk. Selain itu, dia punya kehidupan seksual yang buruk. Dia membawa wanita berbeda setiap malamnya di rumah. Dia pemain perempuan. Setidaknya rumor itulah yang kutahu. Kau hanya perlu diam di kamarmu. Jangan bertemu tuan kalau kau tidak mau berurusan dengan dia. Cukup bersihkan rumahnya lalu bersembunyilah."

Ayana merasa sulit menelan air liurnya. Kenyataannya adalah Ayana sudah berurusan dengan Seavey si pemain perempuan itu. "Aku akan mengingat saranmu. Namun kurasa pria seperti Mr. Sean tak akan tertarik dengan gadis bau cucian kotor sepertiku," balas Ayana sambil sumringah. "Biasanya nafsu tak memandang hal semacam itu," celoteh Naomi.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang