L. T 13 : Looking the truth

17.3K 865 72
                                    

***

Kecewa adalah perasaan yang bisa dialami ketika apa yang diharapkan tidak seperti yang terjadi. Semua orang bisa kecewa sebab semua orang punya harapan. Bagi Seavey Sean, harapan terbesarnya adalah ketika anak-anaknya bisa saling menjaga, dan saling peduli satu sama lain.

Namun harapan Seavey tampaknya pupus sudah. Dia benar-benar kecewa mendapati fakta putri satu-satunya dinodai oleh pria yang tak bertanggung jawab. Seavey murka, dia tahu memukul dua putranya tidak akan merubah apapun. Namun Seavey tetap memukul dua putranya. Perasaan kecewa yang bercampur amarah tak bisa dibendung lagi. "Apa saja yang kalian lakukan sampai lengah seperti ini? Katakan pada Dad, Miles, Mike!" Bentakan Seavey bergemah di udara.

Michael menggeleng, "Aku tahu aku salah, Dad. Aku tidak pernah berpikir sesuatu yang buruk semacam ini. Maksudku Miley saat itu  bersama Aïden. Jadi kupikir Miley akan baik-baik saja. Aku meminum beberapa gelas vodka. Dan menghabiskan waktuku bersama Scarlette. Aku hanya--aku mabuk dan..." Michael tidak tahu lagi bagaimana menjelaskannya. Siapa yang menduga Miley bisa meninggalkan pesta dan mengalami insiden mengerikan.

"Kau serius mencari pembelaan atas kesalahanmu, Mike? Dad kecewa padamu Mike. Dad mengagumimu karena kau mengikuti jejak baik Ibumu. Tapi apa sekarang? Gadis lain lebih penting dari adikmu?" Seavey bertanya tajam. "Aku minta maaf, Dad. Dad mungkin mengerti bahwa setiap manusia butuh kebahagiaan. Ya, aku menyesal karena mengabaikan Miley sampai masalah besar ini menimpanya. Aku salah-"

"Sudah, Mike. Dad terlanjur kecewa denganmu. Giliranmu Miles. Jelaskan di mana kau saat Miley hilang di pesta?" Miles ragu mengungkapkannya. Apalagi Justine sedang mengepel lantai lantai ruang tamu. Miles melempar senyum datar pada Justine walau nyatanya ia tidak diharapkan untuk tersenyum. "Aku juga bersama gadis lain, Dad." Untuk melindungi Justine dari ini semua. Miles menggunakan kata "gadis lain" meski kedengarannya terkesan tidak penting. Justine istimewa, pantaskah dia dikategorikan gadis lain.

Seavey menggeleng keras. "Kalian berdua mengabaikan Miley karena perempuan lain? Kalian serius dengan apa yang kalian ucapkan? Dan kau, Miles. Kau yang tertua di sini. Katakan siapa gadis yang membuatmu lalai terhadap Miley. Katakan!" Miles memandang ke arah Justine. Masalahnya akan rumit kalau Justine ada di dekatnya.

"Ayolah, Dad. Kenapa gadis itu begitu penting untuk Dad ketahui? Kita hanya perlu fokus pada Miley. Aku juga sedih atas kejadian ini. Aku tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan Miley." Miles menghela napas lelah. Interogasi Ayahnya pagi ini membuatnya semakin merasa bersalah. Bukan hanya pada Miley tetapi pada Justine. "Justine, katakan padaku. Siapa gadis yang dikencani Seavey semalam?"

Justine kehilangan kata-kata. Dia gugup. "Jangan libatkan Justine, Dad! Kalau memang Dad ingin keadilan. Penjarakan saja aku. Aku yang salah di sini." tegas Miles. Justine menunduk. Dia merasa paling bertanggung jawab atas kasus yang menimpa Miley. Karena dia sibuk bersama Miles. Miley jadi terabaikan.

"Apa pun yang kalian lakukan. Kalian dilarang berpacaran sebelum pelaku pelecehan pada adikmu ditangkap. Dan kau Justine. Katakan siapa gadis yang dikencani Miles? Seberapa cantiknya dia sampai Miles mengabaikan adiknya sendiri?"

"Kau tidak perlu di sini, Justine! Kau tidak perlu menjawab apapun pertanyaan konyol Dad. Semua yang terjadi tidak ada kaitannya denganmu." Miles memerintah dengan mata memerah. Justine masih bergeming, dia ingin mengaku tetapi lidahnya terasa keluh. "Dengarkan aku, Justine! Menjauh dari ruang tamu ini!" Miles berteriak. Dia hanya tidak mau Justine melakukan hal bodoh dengan mengakui jika dialah orang yang membuat Miles lalai memerhatikan Miley.

Teriakan keras Miles cukup membuat Justine terkejut. Tanpa pikir panjang ia melangkah pergi. Menuju dapur untuk menenangkan hatinya. Di sana, Justine mencuci wajahnya kasar melalui air keran. Justine mengembuskan napas terengah-engah. Dia butuh banyak udara.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang