L.T 39 : Little B*tch

10.3K 309 13
                                    

***

Waktunya telah tiba, ketika Miles dan teman-teman prianya berkunjung ke Eropa. Anak-anak cewek sangat senang karena bisa bertemu pacar mereka. Yoana bertemu Gabriel, Miley bertemu Ian, Justine bertemu Miles. Hanya satu gadis yang tidak senang. Adalah Scarlette, ia kelihatan murung dikarenakan Zhou tak sempat hadir. Diperparah dengan kedatangan Michael dan Aurel. Rasa cemburu itu tiba-tiba saja merasuki Scarlette. Perasaan cinta itu hadir kembali untuk Michael.

"Aku menyarankan kita menonton film saja." Justine merekomendasikan. Semua orang setuju sehingga usulan itu langsung terlaksana. Justine memahami bagaimana perasaan Scarlette. Ia memutuskan mengabaikan Miles agar bisa membuat Scarlette merasa tak sendirian. Justine bahkan menolak gandengan tangan Miles hanya untuk beriringan dengan Scarlette.

"Aku datang hanya untukmu. Kenapa kau menolakku? Apa kau tidak rindu?" bisik Miles ketika mereka berada di bioskop. Justine membalasnya berbisik,"Rindu tidak seberat yang kaupikirkan. Rindu bukan penyakit kronis." balasnya dengan senyum manis.

Miles mengerang, "Aku bisa selingkuh dengan Patricia kalau aku mau." Perasaan takut itu secara cepat menyebar di seluruh organ tubuh Justine. "Aku tahu kau tidak akan selingkuh. Kita sudah melewati banyak hal. Apa itu belum cukup?" Justine melirik Scarlette yang terus memerhatikan Aurel dan Michael. Apa yang dialami Scarlette adalah yang paling sulit dilakukan semua cewek.

"Lihat aku, Justine. Hal yang paling kutakutkan adalah berpisah darimu. Jadi, kumohon jangan buat aku berpikir kalau hubungan kita akan berakhir." Miles memegang tangan lembut Justine. Ia benar-benar serius mengatakannya."Hubungan kita tidak akan berakhir. Aku janji. Pahamilah aku hari ini, Miles. Aku hanya mau semua orang bahagia hari ini. Khusus hari ini,tidak ada momen romantis." 

Persahabatan bagi Justine adalah tingkatan yang sama dengan pacar. Ia tidak akan tega berbahagia di atas kesedihan sahabatnya. "Satu ciuman dan aku tidak mau kau merengek." Justine mengecup pipi Miles kemudian beralih ke arah Scarlette.

"Hei, kau baik-baik saja?" Justine berbisik pada Scarlette. Sejak tadi Scarlette hanya memainkan ponsel. Ia tidak menikmati film yang tengah terputar. "Seperti yang kaulihat. Aku mencoba untuk baik-baik saja. Zhou tidak datang, itu mengecewakan." Justine tahu persis, bukan Zhou masalahnya melainkan Michael yang jalan dengan cewek lain. Cewek yang pernah berbuat jahat pada semua orang.

"Katakan padaku kalau kau butuh bantuan." ujar Justine. Scarlette mengangguk. Mereka kemudian menatap layar lebar di hadapan mereka. Untuk beberapa saat, semuanya tenang. Film komedi yang disajikan cukup menarik. Tapi, selang beberapa menit kemudian. Scarlette melihat Michael dan Aurel tertawa bersama. Bahkan Michael sempat mengecup kening Aurel.
Scarlette terus mengamatinya lewat tatapan cemburu. Ia nyaris menangis saat Michael memergokinya melihat ke arah dia. "Aku mau ke kamar kecil dulu." Scarlette pamit pada Justine. Perasaan sakit adalah perasaan yang tak bisa dibagi bersama orang yang bahagia. Scarlette tahu betul jikalau hanya dirinya seorang yang sedang bersedih.

Scarlette keluar dari bioskop. Ia menangis di luar, ia menyesalkan perasaannya yang tak kunjung mati untuk Michael. Perasaan itu terus menjajah dirinya. Selamanya hanya ada Michael di hatinya. "Mengapa aku? Mengapa aku masih mencintainya?" Scarlette bergumam. Tidak ada yang paling menyiksa selain cinta bertepuk sebelah tangan.

"Aku senang melihatmu menangis, Scarlette." Itu suara Aïden. Dan benar, cowok itu berdiri di hadapannya sambil menyeringai. Scarlette menyeka air matanya tanpa membalas. "Akhirnya rencanaku dan Aurel berhasil. Kalian berpisah hingga saling melupakan. Aku bahagia kau bersedih." Scarlette menggeleng. Selama ini, pertemuan Aurel dan Michael itu murni, bukan rencana. Scarlette tahu Aïden mau memprovokasi dirinya.

"Aku tidak percaya." tegas Scarlette. Aïden mengepalkan tangan. Lalu berkata, "Baguslah. Aku malah senang kau tidak percaya. Sehingga adikku Aurel dan Michael akan tetap bahagia bersama." Aïden licik, triknya amat mempan karena Scarlette mulai meragukan Aurel yang berubah baik.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang