***
Berdamai akan membuat hatimu damai, tenang, dan beban yang kaupikul akan terasa jauh lebih ringan. Begitulah yang dirasakan Miles Sean Smith. Rasanya menyenangkan bisa mengembalikan Miley yang dulu.
Dan sekarang, Miles fokus pada Justine. Bukan untuk menyakiti gadis itu melainkan meminta maaf.
"Hai, Justine!"
Miles menyapa Justine yang berada di depan ruangan komunitas drama James Madison. "Hai, Miles." Justine menyapa datar. Miles mengamati pergerakan Justine. Gadis itu menunduk, tangannya mendadak berkeringat. "Apa kau butuh bantuan? Kau berkeringat."
"Aku tidak apa-apa, Miles. Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatirkan aku. Tidak sepantasnya." Justine memberi jarak lewat tutur katanya. "Mmm. Aku minta maaf soal malam itu. Aku benar-benar mabuk. Aku tidak sadar apa yang kulakukan."
"Ya, aku sudah memaafkanmu. Dan aku harus mengembalikan formulir ini." ujar Justine lalu memasuki ruangan komunitas drama tanpa tahu kalau Miles mengikutinya dari belakang. Justine menyerahkan formulir pendaftarannya. Sampai Tedd senior komunitas drama menjelaskan, "Komunitas kami akan mengadakan pementasan Romeo dan Juliet tahun ini. Kau sangat cantik. Aku berharap kau menjadi Juliet dalam pementasan tahun ini. Rajinlah ikut latihan dan aku yakin kau bisa menampilkan yang terbaik untuk komunitas ini."
Justine tersenyum. " Terima kasih. Jadi, kapan aku bisa latihan?" Pertanyaan Justine terabaikan karena Miles mengalihkan perhatian senior komunitas drama itu. Miles sangat populer, setiap komunitas sekolah menginginkannya. "Hei, Miles. Kau di sini? Menakjubkan kau mampir ke komunitas drama. Bergabunglah dengan kami. Ada yang berbeda dengan komunitas drama jika kau ikut bergabung. Sejujurnya kami belum menemukan yang cocok menjadi Romeo saat pementasan. Tubuh tegap, aura sombong, angkuh. Kau cocok memerankannya, Miles." Tedd membujuk.
"Aku belum terpikir." Miles membalas santai. Ya, dia barusaja keluar dari tim basket. Tepatnya dikeluarkan dengan tidak hormat. Tidak ada lagi kegiatan yang bisa melepaskan rasa jenuhnya. "Bergabunglah, Miles. Aku baik-baik saja jika kau bergabung. Aku sudah berusaha melupakan kejadian malam itu." Justine tersenyum.
Miles merapatkan bibirnya. "Akan kupikirkan." Tedd bersemangat. "Jadi kalian berdua datanglah besok sore. Akan ada latihan, pemilihan pemeran dan juga pembagian dialog pementasan. Aku rasa aku akan memilih kalian berdua." Tedd menampilkan senyum merekah. Tidak ada lagi pembicaraan. Justine dan Miles melangkah keluar dari ruangan komunitas drama.
Ketika Miles berada di luar ruangan. Aïden muncul. Berpapasan dengan mereka. "Kenapa kau ada di sini, Aïden? Kau mendaftar di komunitas kecil ini?" Miles mengangkat alisnya. Ia mengamati tatapan mesum Aïden ke dalam ruangan. "Aku ada urusan dengan ketua komunitas ini. Kenapa? Belakangan ini kau sangat tertarik pada kehidupan pribadiku. Apa kau menjadi homo sekarang?"
"Kau!?" Miles mencengkram kaos Aïden. Baru ingin melayangkan pukulannya. Justine lebih dulu bertindak. Menenangkannya dan mengajaknya pergi. "Kali ini kau selamat, Aïden! Awas saja kalau kau menyakiti, Miley dengan masa lalu sialanmu itu. Aku akan mengulitimu jika kau berani mengkhianatinya!" geram Miles. Aïden meringis, mendorong Miles menjauhinya.
"Aku tidak tahu sejak kapan kau menjadi malaikat seperti ini? Kita lihat saja, apakah Miley akan mendengarmu atau tidak. Miley lebih memilih aku." Satu pukulan berhasil dilayangkan Miles sebelum pergi. Justine mengabaikan keringatnya, rasa takutnya, atau sejenis traumanya. Ia menarik pria itu ke perpustakaan untuk bicara. Justine tidak menyukai kekerasan atau sesuatu sejenis itu.
Jari tangan Justine terus mengeluarkan keringat seiring ia berdekatan dengan Miles. Justine berada pada fase cemas. Fase di mana ia ingin marah. Atau setidaknya ia merasa mau berteriak untuk meluapkan rasa cemasnya. Miles mengambil sapu tangannya. Ia membersihkan keringat Justine. Dan di sinilah, Justine merasa lebih baik. Perhatian, kelembutan, membuatnya menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)
RomansaSebagian part diprivate (part 40-50) Jadi kalau enggak mau repot pas pertengahan baca.. Lebih baik follow dulu sebelum baca (biar followers aku nambah juga) Aku sedih kalau kalian enggak bisa baca.. Kamu susah aku juga susah. ... Seavey Sean. Pengu...