***
Hari senin adalah hari paling menyebalkan bagi sebagian pelajar. Hari senin adalah pertanda bahwa akhir pekan telah usai. Senin menyebalkan bukanlah senin Justine. Bagi gadis itu, setiap hari adalah hari paling indah di hidupnya. Karena setiap pagi ia akan melihat wajah menawan Miles dan senyum terbaik pria itu.
Pagi yang cerah ini, Justine berangkat sekolah bersama Miles. Ia berdandan seperti biasanya, rambut digelung dengan blus lengan panjang dan celana denim pendek menghiasi tubuhnya. Ia sangat memesona, tampilan sederhana tapi cantik.
"Kau terlihat cantik pagi ini. Kau seperti gadis Jepang di film-film." komentar Miles. Justine menampakkan mimik tak suka. "Maksudmu aku mirip bintang porno?" tanyanya jengkel. Entahlah, Justine tidak suka dikatakan mirip gadis Jepang. Dia tidak bermata sipit dan berambut tipis. Sisi mana dia terlihat seperti gadis Jepang.
Miles tertawa kecil. "Aku tidak bermaksud berkata seperti itu. Sungguh aku tidak merujuk pada film porno. Aku hanya berkata jujur, gadis Jepang sangat mengagumkan. Semua cowok menyukainya." Miles memasangkan sabuk pengaman Justine lalu menarik pedal gas. Di depan mereka ada mobil Miley yang berangkat lebih dulu. Mobil itu dipakai oleh Michael. Miley masih menunggu Ian di rumah. Mulai hari ini, Miley dijemput Ian. Miley bilang sangat menyukai berangkat ke sekolah bersama Ian menggunakan mobil jadul. Cewek itu sedang jatuh cinta.
"Hei kau masih kesal? Aku serius tidak berniat mengataimu bintang porno. Kenapa perempuan selalu seperti ini. Bahkan bintang porno bukan pembunuh berantai." kata Miles sambil mencolek pipi Justine. "Kenapa laki-laki selalu mengagumi hal-hal kotor? Aku rasa hanya Mike satu-satunya cowok idaman James Madison." Justine kesal. Tiba-tiba saja hari senin menjadi hari yang sedikit suram.
"Aku minta maaf. Kalau kau tidak suka dikatakan gadis Jepang maka aku akan bilang kau cantik seperti--, seperti bunga mawar. Ayolah, kau tidak harus menanggapi kata-kataku terlalu serius. Aku terlalu tampan, jadi kata-kataku terkesan bodoh. Tapi percayalah aku ini pandai seperti Sokrates." Miles menoleh ke arah Justine dengan tatapan yang seolah mengatakan maafkan aku. "Bagaimana kalau aku akan mengatakan aku akan memaafkanmu asal kau membelikan rumah baru. Apa kau akan melakukannya?"
Miles tergelak. "Wahh, kau mulai materialis karena aku sudah bekerja di perusahaan Daddy. Ya... ya ... tunggu saja, aku akan beli rumah untuk kita setelah kau menjadi lulusan sastra di Paris dan aku menjadi CEO Smith Enterprise?" Justine melirik ke arah luar jendela. Ia menyembunyikan senyumnya di depan Miles. Jatuh cinta membuat segalanya indah. Bahkan ia tidak sanggup untuk marah-marah.
Suasana lengang sesaat. "Jadi, kau sudah melihat DVD bajingan Nick Jonas? Aku menaruhnya di nakas kamarmu semalam. Kau tidur pulas saat aku pulang. Jadi aku tidak membangunkanmu." Minggu pertama Miles kerja di kantor Ayahnya sudah diterapkan, dan waktu kencan bersama Justine semakin berkurang. Belum lagi di hari selain minggu Miles punya acara dengan tim basketnya. Miles cowok yang sibuk.
"Iya. Aku sudah melihatnya. Aku bahkan membawanya ke sekolah. Yoana sangat menginginkannya." Sebenarnya Justine tidak terlalu terobsesi. Yoana yang mendesak Justine untuk menyuruh Miles beli album terbaru Nick Jonas. Itu tidak sepenuhnya kemauannya. Miles hanya mengangkat alisnya, lalu Justine menegaskan, "Dan Nick Jonas bukan bajingan. Dulunya dia cowok imut, saat ia masih berumur enam belas tahun dia berjanji akan memegang teguh seks setelah menikah. Tapi sekarang, dia sudah berubah. Dia melanggar janjinya."
Miles mengerutkan bibirnya. "Lelaki seperti dia pasaran. Kodratnya adalah semua lelaki kecuali aku adalah bajingan. Akulah yang terbaik di antara mereka. Jadi, kau telah menjadi gadis paling beruntung, Justine." Justine mengangkat bahu antara ingin mengikan dan juga menyangkalnya. "Fokuslah menyetir, kita bisa celaka kalau kau terus menbanggakan diri." kata Justine mencari kata yang aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)
RomanceSebagian part diprivate (part 40-50) Jadi kalau enggak mau repot pas pertengahan baca.. Lebih baik follow dulu sebelum baca (biar followers aku nambah juga) Aku sedih kalau kalian enggak bisa baca.. Kamu susah aku juga susah. ... Seavey Sean. Pengu...