L.T 3 : Yoana's Glad, Aurelie's angry

25.3K 895 84
                                    

***

Gugup adalah satu kata yang mewakili perasaan Michael saat berdiri di dekat Zalima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gugup adalah satu kata yang mewakili perasaan Michael saat berdiri di dekat Zalima. Michael adalah pria yang baik. Dan menginginkan gadis baik-baik pula. Walau dia dan Zalima berbeda keyakinan, Michael merasa menemukan kecocokan dengannya. Zalima berbeda, tak banyak bicara atau menjelek-jelekkan yang lain.

"Selamat ulang tahun, Mike! Senang melihatmu di komunitas puisi lagi." Zalima menyodorkan sebungkus kado kepada Michael. "Trims, Zal. Apa aku boleh tahu apa yang kauberikan padaku?" Michael berharap Zalima mau memberinya jawaban.

"Al-qur'an. Kitab suci umat Islam. Bukankah kau ingin mempelajari-Nya. Jangan lupa berwudhu sebelum membacanya. Aku sudah mengirim video cara berwudhu lewat email." Zalima berujar sambil tersenyum. Michael mengangguk. Dia membuka tasnya dan memberikan Al-kitab kepada Zalima. "Biar adil, kau juga harus membaca-Nya. Aku tidak ingin ada perselisihan lagi di antara dua Agama agung ini. Aku akan membaca dan menghargai kitab sucimu. Dan kuharap kau juga mau melakukannya untukku."

"Tentu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu. Apakah aku harus melakukan sesuatu sebelum membaca Al-kitab ini?" Michael tersenyum lagi. "Ya. Kau harus membersihkan hatimu sebelum membaca-Nya." Zalima tergelak pelan. Menaruh Al-kitab di dalam tasnya dengan pipi merona.

"Bagaimana dengan tugas kimia kelompok? Semalam aku ke rumahmu dan Miles sungguh menjengkelkanku. Benar, kau ke Singapura?" Michael mengiakannya lewat anggukan kepala. "Hmm, sebenarnya pagi tadi Miles menyebarkan isu tentangmu. Dia bilang kau menghabiskan waktu bersama pria di kamarku. Tentusaja tidak percaya. Miles senang sekali mengarang cerita."

Zalima menggeleng, "Astaga, Miles benar-benar keterlaluan! Sungguh, Mike. Aku hanya menanyakanmu di pestanya malam itu lalu pulang. Aku tdak bersenang-senang seperti perkataan Miles padamu." Zalima gelisah. Takut kalau-kalau ada gosip buruk yang menyebar di sekolah. Pernyataan Miles bagaikan kutipan bijak Sokrates yang dengan cepat bisa dibagikan di grup sekolah. Itulah betapa Miles begitu berpengaruh di James Madison High School.

"Aku minta maaf karena ucapannya, Zal. Aku berjanji akan memperbaiki namamu jika terjadi sesuatu. Percayalah aku selalu memercayaimu." Zalima mengangguk. Dia benar-benar bersyukur karena ada Michael yang selalu setia menjadi temannya. Ketika tak ada pembicaraan lagi, pintu ruangan komunitas puisi terbuka. Scarlette muncul dengan tatapan datar. Ada rasa cemburu ketika melihat Michael bersama Zalima.

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang