L.T 18 : Planning

12.1K 602 13
                                    

***

Rahasia adalah bagian dari dirimu. Bagian yang menentukan seperti apa jalan hidupmu selanjutnya. Menentukan jalan apa yang akan kaupilih. Akankah jalan itu menuntunmu menuju kebahagiaan atau justru jalan itu membuatmu membawamu dalam kesedihan.

Cinta memabukkan sedang rahasia mencekam. Cinta membuat sesorang lupa, akibat terlalu sibuk kencan, Miles dan Justine lupa pulang. Dan sekarang mereka mau tak mau harus membongkar rahasia kebersamaan mereka. "Apa yang kalian lakukan pulang selarut ini? Jelaskan apa yang kaulakukan, Miles? Dan kenapa pula kau bersama Justine?" Seavey menanyainya tajam. Miles tidak langsung menjawab pertanyaan ayahnya. Ia malah bertanya-tanya dalam benaknya mengapa orang tuanya serta Michael, dan pamannya Daniel ada di ruang tengah. Harusnya ada Miley juga agar keluarga mereka lengkap.

"Paman Daniel kenapa ada di sini? Bukankah paman di Singapura?" Daniel menjawab dengan singkat. Katanya ingin membahas hal serius bersama ayah Miles. "Kau belum menjawab pertanyaan Dad, Miles. Kau harus menjelaskan semua ini." tegas Seavey. Miles menatap Justine lembut. Meminta persetujuan untuk mengungkap hubungan mereka. Hanya anggukan pasrah yang diberikan oleh Justine.

"Katakan, Nak. Jawab pertanyaan ayahmu." Ayana ikut mendesak. Miles menghela napas panjang. "Aku dan Justine berpacaran." katanya mengumumkan. Semua yang mendengar terkejut. Namun tak ada yang bersuara. Semua diam mendengarnya. Miles tidak tahu apakah itu tanda restu atau justru itu sebuah larangan.

"Apa yang salah Mom, Dad? Aku dan Justine saling mencintai." Miles tidak mengerti dengan situasi canggung yang dibuat orang tuanya. Apakah diam menjawab sebuah pertanyaan? Tampaknya memang tidak ada jawaban dari diam itu sendiri. "Mom katakan sesuatu agar aku mengerti." mohon Miles.

Ayana bangkit dari duduknya. Tanpa suara ia memegang lembut pipi Justine dan Miles bergiliran. "Mom dan Dad berencana mengadopsi Justine. Harusnya kalian tidak saling cinta. Mom sendiri bingung harus bagaimana jika sudah seperti ini. Di satu sisi Mom senang ada yang menjaga Justine. Namun di sisi lain, Mom tidak yakin kau bisa menjaga hati Justine." Ayana menjelaskan sedih.

Miles mengangkat bahunya seolah mentakan sejak kapan ada rencana adopsi. Seavey menghela napas. "Belakangan ini banyak masalah yang terjadi. Dad ingin menjaga kalian semua." Seavey tidak tahu apakah ini kalimat pengantar yang bagus untuk berbicara jujur atau bukan,"Sejak awal Justine di rumah ini. Rencana adopsi itu sudah diurus. Seperti kata Ibumu, kami menginginkan yang terbaik untuk kalian. Bukan Dad tak percaya padamu, Miles. Kami hanya tidak mau kalian saling menyakiti. Cinta di usia muda seperti kalian masih bisa berubah. Dengan kata lain cinta hanyalah main-main."

"Jadi intinya aku harus putus dengan Justine? Apa Dad tidak tahu itu menyakitiku? Apa tidak ada kesempatan untuk membuktikan bahwa aku bisa menjaga Justine?" Miles tidak tahu kenapa dunia seolah tak mau dirinya merasakan kebahagiaan. "Tentu kaupunya banyak kesempatan, Nak. Pilihan ada di tangan kalian berdua." Ayana menambahkan.

"Kau tidak harus mendukungnya Ayana!" Seavey menimpali. Miles mengembuskan napas. Mengeratkan genggaman tangannya pada Justine. "Kau terkenal dengan reputasi buruk, Miles. Dad tidak mau kau menyakiti Justine. Dan ada rencana lain yang kami rencanakan untuk Justine. Setelah lulus di James Madison. Dad ingin Justine dan Miley sekolah di Eropa."

"Amerika punya universitas lebih baik dari negara manapun!" tegas Miles. Dia membulatkan pandangannya melihat Ayahnya seraya berujar, "Dad kejam padaku. Kenapa mendadak Dad seperti ini? Dulu Dad tidak pernah menghalangi kehidupan cintaku. Aku hanya mencintai Justine! Apa sekarang Dad akan memaksaku berpisah?" Miles kecewa. Justine tak bisa berkata-kata. Dia terlalu kaget mendapati kabar bahagia sekaligus kabar tak mengenakkan seperti ini.

"Paman rasa Ayahmu tidak mengatakan kalau kalian harus putus. Perkataan Ayahmu ada benarnya, Miles. Akan lebih baik kalau Miley dan Justine sekolah di Eropa. Jika kalian berjodoh, kalian akan bertemu beberapa tahun kemudian. Bagaimana menurutmu, Mike" Daniel akhirnya angkat suara. Dia menepuk pundak Michael sampai lelaki itu tersentak. "Oh.. Aku rasa aku tak punya komentar kecuali kalau Dad mau aku kuliah di Britania Raya. Di sana ada Zaalima."

Despacito (Ayana And The Bastard Billionaire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang