Chap. 3
Rumah keluarga Gladish.
Bunyi klakson mobil telah terdengar oleh dua orang satpam yang bertugas menjaga Rumah mewah ini.
Rumah bak layaknya istana ini adalah rumah milik keluarga Gladish Aurora
Rumah ini tergolong sebagai rumah yang sangat besar dengan beberapa fasilitas pendukung seperti 8 buah kamar tidur, ruang tamu, ruang TV, ruang keluarga, 10 Toilet, ruang karaoke, kamar tidur kucing, dapur mewah ala kitchen home di televisi, ruang bliar, kolam renang, mushola, ruang baju, ruang olahraga, ruang tari, halaman utama dan halaman belakang, parkiran yang sangat luas dan beberapa fasilitas lain nya yang ada di rumah ini. Seharusnya Glad merasakan kenyamanan yang sangat sangat nyaman tinggal di rumah ini, semua yang di inginkan Glad selalu ada, namun hanya satu yang di inginkan oleh Gadis cantik ini.
Yaitu ke harmonisan keluarga.Sesampainya di dalam rumah Glad pun langsung menjatuhkan badan nya di atas kasur yang begitu besar dan empuk, seketika gadis itu memejamkan kedua mata nya.
Tiba-tiba ada suara gaduh yang terdengar di lantai dua, kamar tidur Glad terletak di lantai tiga rumah nya. Seketika gadis itu keluar kamar dengan emosi yang tak tertahan kan.
Gadis itu kini tau siapa yang membuat kegaduhan di lantai dua itu."Aduhhh... Mah, pah, bisa diem ga?
Glad pusing denger kalian selalu aja bertengkar setiap harinya.
Ga cape apa adu mulut setiap hari, ga bisa bikin Glad tenang satu hari saja." ucap gadis itu dengan muka yang merah.
"Jangan salahin mamah, nih salahin papah kamu, tiap hari bisanya bikin ribu terus, ngajak berantem terus. " balas mamah nya dengan mata berbinar menahan air mata yang akan jatuh.
"Apa? Kamu salahin aku? Harusnya juga kamu tuh, yang sadar diri, bisa bikin suami betah dirumah, apa ini, suami datang, kamu malah mau pergi gitu aja, apa itu perlakuan istri yang baik hah? Glad, papah harap kamu jangan bersikap seperti mamah kamu ini, kerjanya keluyuran ga jelas doang bisanya." Balas papah nya dengan emosi pula yang sangat menggebu-gebu.
"Kamu pikir aku keluar main-main gitu? Arisan-arisan, rumpiin orang ga jelas hah? Aku tuh sibuk, aku ada janji jadwal operasi orang tau ga hari ini, tapi apa, gara-gara kamu aku jadi telat tau ga, kamu pikir beban di pundak aku itu ringan hah? Ini itu soal nyawa sangkutan nya, bukan main-main." celoteh mamah nya.
"Tapi kan sudah aku bilang berapa kali sama kamu, kamu berhenti kerja, layani suami dan anakmu ini, biar aku yang cari nafkah untuk keluarga, tugas wanita itu di nafkahi, tapi kamu apa? Merasa udah bisa cari uang sendiri sampai-sampai kamu ga mau terima hasil jerih payah aku sepeser pun hah? Aku berusaha keras membangun bisnis aku ini untuk kamu senang dan Gladish senang, apa aku salah?" balas papah nya dengan suara yang sedikit lebih mengeras dan membentak.
"Aku tau, tapi coba ka__."
Belum sempat ibunya menyelesaikan omongan nya, Glad terlebih dahulu memotong percakapan ibunya itu.
"Cukup. Apa kalian tidak bisa kah membereskan masalah ini haha? Malu mah, pah, di dengan embo dan asisten rumah tangga yang lain.
Glad cape tau melihat kalian seperti ini terus, kalian pikir dengan memfasilitasi Glad dengan kekaya dan rumah mewah membuat Glad akan merasa betah tinggal di rumah hah?
Engga, mendengar kalian ribut tiap hari membuat Glad ingin matai rasanya, sekali lagi Glad denger kalian seperti ini Glad akan pergi dari rumah paham. " seketika gadis itu pun masuk kedalam kamar nya dengan menutup pintu keras sekali dan menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya. pertengkaran itupun akhirnya berhenti setelah mendengar omongan anak gadis satu-satunya itu, namun beberapa menit kemudian, pertengkaran itu terjadi lagi dan lagi hingga akhirnya ibu Glad pergi, begitupula ayah nya yang pergi terpisah entah kemana.**
Rumah keluarga Ghaby.
Ghaby kini telah berada di depan pintu rumah nya yang terlihat begitu mewah dan stylish, bagian Outdor pada rumah ini terlihat biasa namun sangat Megah dengan kecantikan yang terlihat dari sekeliling rumah ini. Siapa saja yang melihat pasti akan mengira ini adalah rumah tempat berlibur bak layaknya di hawai atau pantai lain nya. Bagian dalam yang sangat luas dengan fasilitas yang sama dengan rumah sahabatnya Gladish, haya saja ada satu tambahan yang memperindah rumah ini, yaitu ruangan piano yang sangat besar menjadi ruangan paling favorit gadis cantik ini, Gadis itupun mengetuk pintu rumah nya dan mengucapkan salam, namun tidak ada satupun yang keluar atau hanya sebatas membalas salam dari nya. Asisten rumah tangga nya pun tidak terlihat Batang hidung nya sekalipun, padahal biasanya setiap hari, asisten rumah tangga silih berganti berjalan menuju tempat yang akan ia bersihkan.
Dia berjalan menyusuri setiap ruangan dirumah nya, melihat ke sekeliling rumah nya yang begitu sepi terasa, gadis itupun merasa heran, karena tepat di bagasi mobil nya terdapat sebuah mobil yang bukan merupakan mobil keluarganya, serta di tempat rak sepatu ada sebuah sepatu laki-laki yang berwarna hitam tersimpan di atasnya, yang ia pun tau iyu bukan merupakan sepatu Ayah nya, karna ia tau betul bagaimana selera ayah nya dalam membeli sepatu.
Sesaat dia memanggil-manggil nama mamah dan papah nya namun tetap tidak ada sautan apa-apa.
Gadis itupun berjalan memasuki lantai dua rumah nya dan menuju kamar orang tua nya,
setelah sampai gadis itupun langsung membuka pintu kamar orang tua nya dan dalam seketika mata Gadis itu pun melotot begitu besar nya, mungkin bila tidak ada kantung mata Indah di mata nya, bola mata itu sudah akan langsung mencuat ke luar karna begitu kagetnya gadis itu saat melihat ibunya sedang bersama laki-laki yang jelas bukan ayah nya sendiri berdua di dalam kamar dan tidak memakai baju sehelai pun.
Ibunya yang kaget dengan kehadiran Ghaby yang tiba-tiba langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh mulusnya itu.
"Ghaby, kamu sudah pulang? Ko ga bilang-bilang sih. " tanya ibu nya pada Ghaby.
"Lagi apa momy berduaan bersama lelaki itu di kamar Dady? Apa yang sudah momoy lakukan? Ghaby pulang pun momoy tidak tau? Oh ternyata momy menyuruh asisten rumah tangga kita untuk pergi dulu agar momy bisa berduaan bersama laki-laki itu? Yes? " begitu balasnya Ghaby pada ibunya.
"Eums.. Yes bep, apa kamu pura-pura ga tau sayang? Kamu tuh seakan baru pertama kali saja. " seru ibunya.
"No mom, I know, momy tidak sekali dua kali membawa laki-laki datang kerumah, But, ini sudah keterlaluan mom, apa momy tidak malu dengan aku yang melihat tingkah momy seperti itu, aku baru pertama kali melihat momy telanjang bulat dengan laki-laki lain seperti ini. Momy memalukan. Aku benci sama momy.
And you, laki-laki ga tau malu, apa yang kamu lakukan, sana pulang GO HOME TO YOU" teriak nya pada laki-laki itu dan ibunya.
Hingga laki-laki itupun segera memakai pakaian nya kembali dan pergi meninggalkan ibu Ghaby yang yang terdiam tanpa busana di sampingnya itu.Sontak, ibu gadis itu pun marah besar padanya dan menyuruhnya untuk pergi ke dalam kamar.
Dia seakan marah besar pada anak nya itu dan menghukum untuk tidak memberinya makan malam.Gadis itupun kini pergi meninggalkan ibunya dengan langkah kaki cepat menuju kamar nya dan menutup keras-keras pintu kamar dan menguncinya.
Kini gadis itu tergeletak lemas di atas lantai dingin yang di balut dengan keramik marmer yang sangat cantik.
Air mata menetes tak terhitung dan menangis nya tersendu-sendu hingga membuat nya cape dan seketika tidur di lantai yang dingin dan basah yang penuh dengan air mata nya itu."Thank for reading guys :)
Jangan lupa untuk tetap Votmen nya yah, and stay terus :)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
Teen Fictionapa arti kata dari Broken Home yang sesungguhnya.? (Tamat) . lima orang gadis muda, cantik, kaya Raya, berbakat dan Misterius ini di hadapkan dalam suatu permasalahan berat yang masing-masing harus mereka pikul sendiri. . Tersesat dalam pergaulan...