Night with Virgin(end)

659 18 0
                                    

Chap. 15

Mobil pun kini terlihat melaju kencang, Gladish yang berada di kursi pengemudi itu memajukan mobil dengan tingkat kecepatan yang sangat cepat sekali.
Pandangan nya kosong kedepan melihat jalan tanpa berucap sepatah katapun.

Angle, Yaya, dan Ghaby pun ikut terdiam tanpa berbicara, setelah mereka menyelimuti tubuh Anggi yang tanpa sehelai benang itu, mereka terdiam dalam pandangan kosong mereka masing-masing.
Terdengar suara isak tangis dari Angle yang terus menerus mengusap air matanya yang turun tanpa henti.

"Aduhhh.. Aww.. " suara Anggi yang mulai sadar membuat
sahabat-sahabatnya menengok ke arah nya.
"Anggi, Are you Ok? Gi" tanya Ghaby yang mulai mendekati ke arah Anggi.
Anggi pun perlahan membukakan matanya dan memegang kepalanya yang terasa pusing, tanpa waktu panjang ia pun mulai sadar dari pinsan nya. Ia kini mengerutkan keningnya sambil melirik ke arah kanan dan kirinya heran mengapa ia berada di dalam mobil Gladish, dan mengapa ke tiga sahabatnya itu duduk melingkar memperhatikan nya, ia semakin heran saat melihat wajah Angle yang merah karna nangis terus-menerus, ia masih belum sadar kalo dirinya kini hanya memakai selimut saja.

"A.. A.. Ada.. Ada apa ini? " tanya Anggi keheranan.
Ia pun mulai bangun untuk duduk, namun sesaat ia langsung tersadar saat ia melihat ke bagian tubuh nya yang hanya tertutup selimut itu. Ia pun mengintip kedalam selimutnya itu.
"Aaaaaaaaaaaaa.... " teriak nya terkejut saat ia melihat dirinya tak berapakaian apapun.
"Gue, kenapa? Apa yang terjadi? Kalian ngapain gue? Awww kenapa sakit? " tanya Anggi yang mulai merasakan sakit dan perih di bagian selangkangan nya, ia pun menarik selimut nya untuk menutupi seluruh tubuhnya.
"Gi, lo udah sadar?" tanya Gladish yang melihat dari depan. Mobil pun kini di kepinggirkan oleh Glad dengan sangat halus.
"Glad? Ada apa sih ini? Ko.. Ko.. Ko gue bisa telanjang bulat gini, kalian ngerjain gue? Kenapa gue ngerasa sakit dan perih Glad? Apa sih sebenernya yang terjadi, Farish mana? "
tanya nya dengan menahan sakit.
"Dalam keadaan kaya gini lo masih aja nanyain Farish, si cowo berengsek yang udah rebut virgin lo itu hah? Lo sadar dong Anggi" ucap Gladish dengan sedikit membentak pada Anggi.
"Ok. Gini yah Gi ceritanya, gue bakalan ceritain semuanya sama lo" ucap Yaya menenangkan situasi.
Yaya pun mulai bercerita panjang lebar tanpa ada satupun yang terlewat, ia menceritakan apa yang terjadi dari awal sampai akhir mereka menemuka Anggi.
Setelah mendengar semua cerita itu Anggi pun mulai meneteskan air matanya dan mulai menangis sambil memegang erat selimut yang menyelimuti tubuh nya itu.
Dengan sigap Gladish, Yaya, Angle dan Ghaby menghampiri Anggi dan mereka memeluk Anggi bersamaan.
Mereka mulai menangis bersama, merasakan kekecewaan yang saat ini menghampiri Anggi.

Malam ini merupakan malam yang sangat pahit bagi mereka, malam yang telah membuat Anggi berubah total, malam yang telah membuat Anggi semakin merasakan kehidupan yang kejam.

**

Pagi pun mulai datang, mereka pun pulang menginap kerumah Ghaby, karna jarak yang paling dekat adalah rumah Ghaby, mereka pun masih tertidur pulas di ranjang kamar Ghaby yang memang sangat luas, yang mampu menampung 5 orang, mereka lebih memilih tidur di kamar Ghaby kebanding harus tidur di kamar lain nya.

Sebuah ketukan yang keras terdengar dari balik pintu besar yang berwarna putih itu. Terdengar suara lembut yang mulai memanggil nama Ghaby.
"Ghaby, beby, Open the door plis beb.
This is Dad. Papy" ucap laki-laki tampan bertubuh kekar itu dari balik pintu.
"Ckrek" pintu pun dibuka oleh gadis keturunan swiss ini, ia pun mulai membelalakan matanya saat melihat ayah nya yang kini ada di depan pintu itu. Senyum hangat yang terlontar ayah nya itu seakan menyambut hangat Ghaby yang bergegas memeluk erat ayah nya.
"Dady, I MISS YOU dad, i miss you. when will Dady go home? Why do not you find the first Ghaby? " tanya nya pada ayah nya yang kini melepaskan pelukan nya.
"Dady pulang tadi malam, at 09:30 but you... kenapa tidak ada dirumah? And dady tidak sempat kabarin kamu because dady ingin Kasih kejutan buat kamu" jelas ayah nya menjelaskan.
"Aku, aku.. Lagi pergi waktu malam, ada acara pesta teman makan nya aku tidak ada dirumah, dan yah aku bosen, momy tidak pernah bisa diam dirumah, sekalinya momy dirumah. Momy suka bawa laki-laki lain" tegas Ghaby dengan menundukan kepalanya.
"It's ok no problem my girl. Comone, ikut dady kebawah, dady ada sesuatu buat kamu" ucap ayah nya yang mengajak Ghaby turun dari kamar nya. Ia pun melirik kedalam, melihat ke empat sahabatnya yang masih tertidur pulas, di tutup pintu kamar nya oleh Ghaby dan bergegas turun menemui ayah nya.

Setelah nya ia sampai dibawah, Hadiah yang dibawa oleh ayah nya itu bukanlah hadiah yang di inginkan nya selama ini, tapi ia malah di temukan oleh seorang perempuan muda yang cantik, perempuan itu tersenyum hangat padanya dan menyodorkan tangan nya mengajak untuk berkenalan.
"Kenalan, saya Andriana, kamu Ghaby yah? Cantik sekali" ucap nya dengan segera memegang tangan Ghaby dan mencubit pipinya dengan lembut.
"Who, Dad? " tanya nya hanya dua buah kata saja yang dilontarkan nya dengan pandangan dingin nya itu.
"She is my Girlfriend, look. She is beautiful girl. Sudah sebelas dua belas dengan kamu kan beby" jelas ayah nya yang sontak membuat Ghaby terkejut.
"So. Dady selama semalaman tadi, tidur bareng dia? Sekamar? " tanya Ghaby dengan sedikit menjauh dari ayah dan wanita tadi.
"Ya. Memang nya kenapa? Comone beby, jangan heran begitu, sebentar lagi juga kami akan menikah" ucap ayah nya yang tak henti menyakiti prasaan Ghaby secara terus-menerus.

"Hyy.. Good Morning" seru wanita yang baru datang membuka pintu itu membuat Ghaby dan ayahnya serta Andriana itu menoleh ke arah datangnya suara.
"Momy? " jelas Ghaby sembari memperhatikan ibunya yang perlahan berjalan mendekati nya dan mencoba memeluk nya. Sebelum ibu Ghaby itu berhasil memeluk putrinya itu, datang seorang laki-laki menyusul ke arah ibunya itu. Dengan sigap Ghaby menjauh seakan enggan untuk di peluk, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tau apa yang sudah ibunya lakukan. Ia mencium bau alkohol yang menyengat pada ibunya. "Ah, hallo darling, kamu sudah sampai dari Swedia? Oh dia wanita yang kita bicarakan itu? Hah.. Lumayan" jelas ibunya yang memalingkan pandangan nya pada suami dan wanita yang bernama Andriana itu.
"Ia, tadi malam aku pulang, dan dirumah tidak ada siapa-siapa. Dirumah hanya ada asisten rumah tangga saja" jelas suaminya yang langsung memeluk erat istrinya itu dan mengecup bibir istrinya didepan Ghaby, Andriana dan laki-laki yang dibawa oleh ibunya itu.
Setelah nya mereka kembali kepelukan pasangan nya masing-masing. Ghaby yang tak sanggup melihat dan memahami semua nya itu langsung kembali menuju kamar nya tanpa sepatah katapun, orang tuanya yang kini sibuk dengan pasangan baru nya itu tak menyadari kepergian Ghaby yang melangkah menjauh dengan tetesan demi tetesan air mata yang jatuh di pipinya.

"Shiit!!! Orang tua macam apa itu.
Momy ganti-ganti pasangan setiap satu minggu sekali, Dady, yang dari dulu selalu membawa beberapa wanita pulang kerumah, sekarang dady akan menikahi wanita jalang itu, haha pembodohan...
Persetan dengan keluarga ini" ucap Ghaby yang seakan melontarkan semua kekesalan nya yang ia tahan selama ini kehadapan cermin yang kini di tatap nya tajam. Terlihat hidung yang mulai memerah.
Tangis nya pun kini mulai menjadi semakin besar, ia memukul-mukul meja rias yang ada di hadapan nya itu dengan kekesalan nya.
Dengan perlahan sebuah pelukan erat yang memeluk tubuh Ghaby dari belakang itu mencoba menenangkan nya. "Kuat Ghaby, you strong, but.
Why? Kenapa kamu bohongi gue dan yang lain nya soal masalah lo?" ucap Gladish yang memeluk Ghaby dengan erat. Ghaby pun memutar badan nya dan langsung menghambur ke pelukan Gladish, ia terus membasahi pundak Gladish dengan air matanya.

Gladish POV

Gadis beramata sipit nan cantik itu bangun dari tidur nya sesaat setelah Ghaby menutup pintu, ia menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar itu dan membasuh wajah nya serta mengikat rambut panjangnya itu. Ia pun penasaran dengan kepergian Ghaby, namun ia tidak ingin tau urusan orang lain.
Sesaat setelah dirinya keluar dari kamar mandi, ia menuju balkon kamar itu dan melihat mobil hitam memasuki garasi. Setelah ia lihat, itu adalah ibunya Ghaby yang datang dengan seorang laki-laki yang usianya terlihat masih muda, ibu Ghaby itu membenarkan rok mini yang dipakai nya dan mengancingkan baju nya serta mengecup mesra laki-laki yang bersama nya itu, setelahnya ia melihat mereka masuk kedalam rumah. Langkahnya tidak bisa di hentikan saat ia keluar dari kamar Ghaby dan mencoba melihat dari atas apa yang sedang terjadi, setelah lama ia melihat, Gladish menatap ke arah Ghaby yang terlihat dengan wajah nya yang pucat. Terdengar suara yang di lontarkan oleh ayah Ghaby.
"Ya. Memang nya kenapa? Comone beby, jangan heran begitu, sebentar lagi juga kami akan menikah" setelah ia mendengar perkataan itu, Gladish merasakan apa yang sekarang sedang dirasakan oleh Ghaby selama ini yang menutup-nutupi semua beban nya itu sendiri. Setelah sekian lama ia berdiri mematung dengan menahan air matanya, ia bergegas masuk menuju kamar kembali dan berpura-pura tidur sebelum Ghaby masuk ke kamar nya dan mulai menangis. Setelahnya ia menghampiri Ghaby dan mulai memeluk nya, merekapun kini menangis bersama di hadapan ketiga sahabat nya yang masih tertidur pulas.


"Udahlah yah ga usah banyak basi-basi hehe pokonya Don't forget for votmen nya whatpa's terimakasih :) "

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang