Night with Virgin

740 16 2
                                    

Chap. 12

Suara gaduh itu terdengar tepat di halaman rumah mewah milik Gladish ini, semua tengah bersiap untuk pergi menuju pesta pantai yang letak nya cukup jauh, perlu menempuh waktu sekitar 1-2 jam perjalanan.
Kini mereka pun mulai naik kedalam mobil mewah berwarna putih yang telah di siapkan Gladish dari siang tadi.
"Widihh, kinclong banget nih mobil, lo mandiin ya Glad, walaupun lo bohongin kita tapi kalo hasil lo bohongin nya mobil se kinclong ini sih udah pasti bakalan gue ma'afin. " ucap Yaya sambil mengelus-elus mobil putih milik Gladish itu.
"Kata siapa gue yang mandiin, buat apa banyak asisten kalo harus turun tangan juga ujung-ujung nya" balas Gladish dengan mengedipkan sebelah matanya. "Oh ia Glad, itu soal yang eumss tadi siang gue bilang ke lo gimana? Apa engga mau lo cari tau sendiri? " tanya Anggi.
"Gue takut, laki-laki yang bertopi hitam dan apa-apa hitam itu kan lagian gue ga tau siapa orang nya, dan yang bikin bingung itu serius laki-laki itu beneran orang yang sama dengan yang selalu kirim gue pesan, dan aneh nya laki-laki itu eums... Ah ga jadi deh" ucap Gladish di potong nya.
"Yaudah deh, biar tugas yang nyari tau soal laki-laki itu gue dan Yaya, lagian kalo lo ikutan cari tau, gue takutnya tuh orang bakal makin-makin gangguin lo, apalagi lo bilang kalo dia tau semua tentang lo" ucap Anggi dengan dibarengi anggukan ke tiga sahabat nya.
"Yaudah. Sekarang kita berangkat aja yu, perjalanan kan jauh" ucap Angle menghentikan percakapan.

Merekapun bergegas pergi meninggalkan rumah dan hanya pamit pada Mba Sumi saja, entah lah, semenjak kejadian dirumah Gladish itu, kini ibu Gladish pergi tanpa sepengetahuan nya dan orang-orang dirumah. Gladish terlihat sedikit murung, karna ia masih belum jujur terhadap sahabat nya apa yang membuat dirinya tidak masuk sekolah. Bukan sekedar takut di ganggu oleh laki-laki misterius itu tapi juga karna tengah membereskan masalah keluarganya itu. Ia masih saja tidak mau buka mulut kalau dirinya akan di bawa pergi oleh ayah nya menuju london lagi. Hal itulah yang membuat nya tidak konsen menyetir, dan dibagilah tugas menyetir itu pada Yaya.

Lama nya perjalanan mereka tempuh hampir dua jam kurang. Kini mereka telah sampai di parkiran mobil yang telah panitia pesta siapkan, merekapun memarkirkan mobil putih itu dan mulai masuk kedalam pantai setelah melewati pos penjaga yang meminta tiket. Acara pesta pantai ini telah di rencanakan pada jauh-jauh hari, pantai nya pun telah di boking oleh Dika dan ke empat sahabat nya yaitu Farish, Farhan, Ben dan Bima.
Yayapun mengambil hp dari kantong nya dan memulai percakapan dengan Farhan yang telah menunggu nya di dekat panggung. Ia pun meminta kepada sahabat-sahabat nya untuk bersabar menunggu Farhan dan sahabat nya itu datang menjemput mereka, maklum pantai ini luas dan mereka tidak tau dimana adanya letak panggung itu dan semua jamuan pesta yang di suguhkan panita pesta ini.
Terlihat begitu banyak sekali orang yang datang dan keamanan pun makin di perketat oleh pihak penjaga.
Dari jauh, terlihat lima orang laki-laki datang menghampiri mereka. Dengan sangat santai nya mereka pun menyambut kedatangan Gladish dan sahabat-sahabat nya itu.
Yaya yang langsung begitu saja menghampiri Farhan dan begitupula Anggi yang langsung begitu saja merangkul tangan Faris.
"Wait, wait. Bukan nya elo yang nama nya Faris yah" tanya Ghaby dengan menunjuk ke arah Farish.
"Ia, emang gue Farish, kenapa yah Ghab? " tanya Farish dengan heran.
"Owh. Berarti lo pacar nya Serena" tanya Glad dengan lemparan tatapan tajam nya.
"Haha.. Mantan kali bukan pacar. Gue tau kenapa kalian nanya gitu. anggi udah cerita ke gue masalah Serena, gue ama Seren udah putus tapi ya dia nya aja yang masih ngarep. Mungkin. Mangkan nya dia bilang gitu ke kalian. Udah ga usah di dengerin" jelas Farish menjelaskan nya.
"Yaudah lebih baik sekarang kita ikut gabung pesta yu, and, gue pinjem Anggi nya yah" tambah Farish sambil membawa Anggi pergi.
Terlihat wajah cemas dari Gladish yang terus memandang ke arah Farish, ia merasa ada yang tidak beres pada Farish, tapi ia tidak bisa dengan asal menebak begitu saja. Lagipula Anggi terlihat nyaman berada di sisi Farsih, entah sihir apa yang telah di lakukan Farish pada Anggi, sehingga mampu mendekati Anggi dan membuat Anggi lengket dengan Farish bak layaknya perangko dengan surat. Sebelumnya Anggi tidak pernah sedekat dan selengket itu dengan laki-laki siapapun itu, walau pacar-pacar nya yang tidak terhitung jumlah nya itu.

Dengan segala kekuatiran itu, Glad mengawasi dengan tajam gerak-gerik Farish, pandangan nya tak pernah lepas dari Anggi yang tengah berjoged di tengah-tengah pesta bersama Farish. Sehingga saat Dika ingin mencoba mendekati dirinyapun ia memberikan kesan cuek yang amat-amat jarang Dika dapatkan pada gadis lain.
Sementara Ghaby yang diam tanpa sepatah kata itupun mencoba untuk mulai membuka obrolan hangat dengan Gladish, Yaya dan Angle. Tapi sebelum Ghab memulai percakapan nya Ben pun menemui nya dan mengajak nya untuk lebih mengobrol padanya, walau Ghaby tidak secuek Gladish, tapi tetap saja Ghaby juga sedikit menjaga jarak pada Ben, ia mencoba menyesuaikan dirinya dengan Gladish, karna ia tau masalalu Glad yang menyebabkan gadis itu berubah 180°.

"Glad, sorry kalo maksud gue lancang, tapi gue heran, bukan nya dari awal lo ga pernah tertarik untuk datang ke sini? " tanya Dika dengan grogi
"Emang, tapi gue ga bisa nolak kalo sahabat-sahabat gue tetep mau datang dan akhirnya ngajak gue ikut" balas nya dengan cuek
"Gue salut banget sama lo, jarang gue di giniin sama cewe, lo cantik, tapi sulit banget buat di deketin, dan gue denger dari Ghaby kalo lo itu bersikap kaya gini bukan cuman ke gue aja, tapi juga ke yang lain nya" ucap Dika sambil tersenyum.
"Ya lagian juga nanti lo bakal terbiasa dengan sikap cewe yang kaya gini dan juga. _" ucapan nya tiba-tiba berhenti saat ia menyadari Anggi hilang dari pandangan nya.
"Loh, Anggi kemana? Lo liat ga? " tanya Gladish dengan muka yang terlihat begitu kuatir.
"Paling juga pergi sama Farish, udahlah mereka berdua kan udah besar juga, ga bakalan ilang ko, toh lagian mereka udah deket banget bahkan udah sering ngedate berdua" ucap Dika menjelaskan.
"Apa? Sejak kapan? Gue ga pernah tau tuh" ucap Gladish sambil pergi meninggalkan Dika dan kini ia menemui sahabat nya.
"Yaya, Angle, Ghaby. Apa kalian bohongin gue tentang Anggi? " tanya nya dengan marah.
"Apa sih Glad? Bohong apa? Emang nya Anggi kenapa sih? " tanya Angle yang sedari tadi membuntuti Ghaby karna dia tidak mau jauh dari Ghaby.
"Loh dari kapan lo ada di belakang gue jel, gue ga tau kalo lo dari tadi bareng gue" tanya Ghaby yang hanya di balas senyuman manja oleh Angle.
"Udah udah, gue mau tanya sama kalian. Apa kalian semua tau kalo Angle udah deket sama Farish dan dia udah sering ngedate bareng dan cuman berdua? " tanya Gladish langsung ke inti pembicaraan nya.
"Sorry Glad, gue gatau soal itu, dan gue yakin Yaya dan Angle pun ga pernah tau, emang akhir-akhir ini Anggi sering banget ngilang dan susah di kontek tapi gue gatau kalo dia itu deket" ucap Ghaby yang di barengi oleh Anggukan Yaya dan Angle.
"Udahlah biarin aja, Anggi juga udah gede kan, ga bakal apa-apa ko. Lagian Farish kan sahabat nya Farhan, Dika, Ben dan Bima" balas Yaya.
"Eh bukan. Farish itu bukan sahabat kita, kita juga sebenarnya baru kenal dia saat di club, terus dia deket dan makin deket sama kita, ya kita sih wellcome-wellcome aja, jadi ga tau juga tuh gimana Farish orangnya" seru Farhan yang tiba-tiba membalas omongan Yaya yang sontak membuat mereka berempat terkejut.
"Tuh kan, pantes gue ngerasa ada yang aneh, kalian ini ihh.. Ga bisa banget buat di andelin, udah tau Anggi gimana orang nya, ahh gue ga mau tau sekarang juga kita cari Anggi dan kita mencar" ucap Glad dengan mengerutkan dahinya. Ke tiga sahabat nya tidak mengerti apa yang di kuatirkan Gladish pada Anggi, namun mereke tetap nurut.

Dika yang tiba-tiba datang tanpa tau apa yang sedang terjadi pun dengan langsung tiba-tiba ikut gabung untuk mencari Anggi dan Farish.
Ia memilih untuk mencari bersama Gladish.
"Gue bantu cari yah, gue cari bareng lo Glad" pinta Dika.
"Serah lo" ucap Gladish cuek dan langsung pergi meninggalkan mereka yang di susul oleh Dika di belakangnya.
Yaya mencari bersama Farhan, dan Ghaby mencari bersama Ben, Bima dan Angle.

Ketika mereka pergi mencari Anggi dan Farish, terlihat dua orang yang sedang asik mengobrol berdua mengasingkan diri di bibir pantai.
Terlihat mereka tengah sibuk…

"Siang para Setia wattpad :) terimakasih atas dukungan nya yah, Author janji bakal terus bikin cerita/Novel yang akan nemenin kalian, mohon tinggalkan votmen nya juga yah, terimakasih" :)

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang