Big Family

641 17 0
                                    

Chap. 21

Suara dentingan bel telah berbunyi, semua siswa dan siswi pun dibebaskan karna akan ada rapat wali murid yang sudah tertera dalam undangan.
Rapat sebentar lagi akan segera dimulai, tepat pukul 10 siang ini.
Kelima gadis ini pun kini sudah berada di rumahnya masing-masing.

Angle

Gadis cantik bermata sipit ini kini duduk di atas sofa yang begitu besar, ia melihat ke sekeliling rumahnya, tanpa sengaja ia pun melirik kesebelah kanan dan menemukan sebuah photo kenangan yang sudah sangat lama terpangpang disana.
Ia pun mengambilnya dan mulai menatap photo itu dengan seksama, terlihat butiran air mata jatuh dari pelupuk matanya, ia mengingat sebuah kenangan yang ada di dalam photo itu dengan jelas.

Angle kecil yang cantik duduk di tengah antara kedua orang tuanya, bibir yang kecil itu terlihat sedang tertawa sangat lebar, menunjukan arti kebahagian yang kini membuatnya iri pada dirinya tepat 15 tahun yang lalu itu.
Dia ingat dengan jelas saat dirinya dibawa untuk berpiknik ke Taman satwa yang dimana ia tengah memberikan makan pada hewan dengan tangan dan kaki kecilnya, ia terjatuh dan menangis, ibunya yang masih dalam keadaan benar-benar sehat itu mengangkat tubuh Angle yang jatuh dan mengusap luka kecil di kaki Angle dengan sebuah ciuman di dahi nya, ayah nya yang dengan sigap memberikan dia sebuah lolipop kecil agar dirinya berhenti menangis, mereka pun mencium pipi Angle dengan sangat lembut dan disanalah senyum dan tawa Angle terlihat sangat jelas, dan disaat itupula lah photo itu di ambil.

Sebuah kenangan kecil nan berharga itu kini lenyap dengan seketika, setelah ibunya jatuh sakit dan hadirnya Andriani pada kehidupan keluarga bahagianya. Ia pun mengusap air matanya dan menaruh kembali pas photo itu tepat di tempatnya semula, ia kini berjalan mendekat menuju ayahnya dan ibu tirinya yang sedang asik bersenda gurau di depan nya yang tanpa memperhatikan dirinya, ia pun mulai memecah tawa ayahnya.
"Pah? Angle mau ngomong! " ucap Angle dengan nada yang sangat rendah.
"Oh sayang, yaudah ngomong aja" balas ayahnya dengan acuh.
"Tapi cuman empat mata boleh" ucap nya dengan melirikan matanya ke arah Aurel yang memperhatikan sedari tadi.
"Ayolah, tidak usah sungkan begitu, kamu ngomong aja depan mamah kamu ini, ini juga kan mamah kmu sendiri" balas ayahnya dengan merangkul Aurel.
"Baiklah. Sebentar lagi akan di adakan rapat wali murid, Angle minta papah hadir untuk mewakili Angle" ucap Angle langsung pada inti pembicaraan nya.
"Papah tidak bisa, papah ada acara siang ini tepat pukul 10. Minta aja sama mamah kamu sana dirumah sakit" ledek ayahnya.
"Mamah lagi sakit pah, belum sembuh papah bisa lah sekali kali bantu Angle. angle cape kalo harus sewa orang Angle mau diwakili sama Papah. Pliss pah sekali aja" ucap Angle meminta.
"Udahlah. Kamu jangan kaya anak kecil gini. Jangan manja. Mamah kamu ga akan pernah bisa sembuh.. Yasudah lah kamu ditemanin sama mamah Andriani saja yah" ucap ayah Angle dengan meminta pada istri mudanya itu.
"Sayang, kamu tolong hadiri acara rapat wali murid itu di sekolah nya Angle yah, mau kan? " tanya Ayah Angle pada Aurel.
"Hhmmpptt, gimana yah, aku sih eumss boleh tapiii... " ucap Aurel terpotong.
Ayah Angle seakan tau apa yang di inginkan oleh Aurel.
"Ahh soal itu tenang saja, kamu bisa beli mobil baru dan aku langsung transfer ke rekening kamu yah, sebutin aja minta berapa asal hari ini kamu nemenin Angle yah" pinta Ayah Angle pada Aurel.
"Ok lah kalo gitu, makasih ya mas udah ngertiin banget hehe" ucap Andriani kegirangan.

Angle pun pergi karna jijik melihat kelakuan Aurel yang bermuka dua itu, tapi dia tidak bisa memberikan bukti apapun pada ayahnya bagaimana licik nya Andriani.
Angle kini pergi menuju sekolah untuk menemui sahabat-sahabatnya.

Anggi

Posisi Anggi pun sama hal nya dengan Angle, ia tidak bisa memaksa kehendak kedua orangtua nya yang super duper sibuk.
Anggi dan Gladish tidak pulang seperti ke tiga sahabat nya yang sengaja pulang dulu.
Ia pun melakukan VC bersama dengan kaka nya Miranda. Ia meminta pada Miranda untuk membujuk ayah nya atau ibunya agar bisa sekali saja datang pada rapat wali murid kali ini. "Sayang, udahlah biar kka aja yang dateng ke sekolah kamu tau kan kalo mamah dan papah itu gimana kalo misalnya kamu ganggu mereka, kaka aja udah ga di anggap apalagi kamu kan sebagai anak bungsu" ucap Miranda dalam VC
"Tapi ka, aku mohon sekali aja tolong bujukin, tolong Kasih vc ini pada mamah atau papah yah plisss" pinta Anggi memelas.
"Baiklah, sekali ini lagi biar kamu tau. Kalo kamu kena semprot jangan salahin kaka" ucap Miranda beranjak pergi dan menemui kedua orangtua nya.

BROKEN HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang