Chap. 8
"Ada apa dengan Serena? Kenapa dia berulah? Emang apa yang sudah lo lakukan Gi? " Tanya Gladis pada Anggita. "Ituloh masalah yang waktu di klub malam tadi, lagian gue ga tau kalo Faris itu cowo nya Serena" balas Anggita dengan acuh menanggapi pertanyaan yang di lontarkan Gladis.
"Ok. Sekarang lo mau kaya gimana? Kalo udah tau dia itu cowo nya Serena? " Seru Yaya dengan sibuk berkutat pada ponselnya.
"Gimana ya gue juga bingung, ya gimana nanti aja, gue ga mungkin rebut cowo yang udah punya cewe sih, cuman yah tar aja lah" ucap Anggi dengan bingung nya.Mereka pun melanjutkan untuk menuju ruangan loker untuk mengambil barang-barang mereka.
"Ghaby, jalan yu" suara seorang laki-laki yang dengan tiba-tiba menghampiri Ghaby. "Jangan Ghab, mending ama gue aja yoo" ajak salah satu orang laki-laki lagi yang kini mengikuti langkah mereka dari belakang. "No" jawab nya dengan singkat sambil memberikan senyuman manis nya yang langsung meluluhkan kedua laki-laki di belakang nya itu. "Yaudah next time aja yah Ghab, tar gue jemput hehe" ucap salah seorang laki-laki itu. "Gue juga" ucap teman laki-laki itu.
"Penggemar berat ya, ciee Ghaby cie" ledek Angle dengan sedikit menyenggol lengan Ghaby.
"Sorry? " balas nya dengan memalingkan mata nya pada Angle.
"Ga usah sorry-sorryan, lagian lo ga salah ko, engga" ucap Angle dengan mengibas-ngibaskan tangan nya.
"Hah, what ever" ucap Ghaby dengan tegas sambil terus berjalan mengikuti ke tiga sahabatnya.Sesampai nya mereka di lorong loker itupun mereka membuka loker masing-masing, terlihat sikap diam yang di perlihatkan Gladish pada saat ia membuka loker milik nya itu, seketika dia memiringkan kepalanya, menatap aneh lagi pada dua buah kotak yang ada di dalam loker itu. "Kerjaan siapa lagi sih ini" ucap nya sambil mengambil salah satu kotak yang berwarna pink kecil itu, selanjutnya dia pun membuka nya dan terlihat sebuah Coklat yang terlihat manis berbentuh hati dengan gelang berwarna putih dan secarik kertas berwarna pink. "Ciee, dapet kotak rahasia lagi" ucap Angle. "Ia iseng banget sih ngirim-ngirim kaya ginian, mungkin yang mengirim kotak ini ngira gue bakal seneng di giniin" ucap Glad sambil menatap isi surat itu dan membacanya dalam hati, terlihat sebuah tulisan yang sama yang di kirim oleh si penggemar rahasia waktu itu.
"Wait bep, look masih ada satu box lagi di dalam loker, and Black colour.? " seru Ghaby sambil mengambil kotak berwarna hitam itu dan memberikan nya pada Gladish, Yaya,Anggi,dan Angle pun menghampiri dan membentuk sebuah lingkaran yang mengelilingi box hitam di tangan Glad itu. "Aneh, ko kotak nya warna hitam sih" ucap Yaya. "Yaudau buka" ucap Anggi. Glad pun membuka nya dengan sangat hati-hati. Setelah tutup kotak itu dibuka seketika mereka pun berteriak dan dengan cepat Gladish melemparkan kotak itu keatas lantai.
"Apa itu? Ko isinya gitu?" ucap Angle dengan badan yang merinding.
" sialan, siapa sih yang naro barang kaya gini di loker gue, apa-apan coba ngirim kepala boneka yang di tusuk-tusuk dengan cairan berwarna merah gini di kepalanya, dan photo-photo gue yang di coret-coret gini apa maksudnya? Siapa sih? " tanya Gladish yang kebingungan dengan terus menatap kotak itu. "Wait, look, one letter, read Glad" ucap Ghaby dengan menunjuk ke sebuah surat yang ada di balik kepala boneka itu.
Dengan sigap Yaya mengambil nya dan membaca nya dengan keras sehingga ke empat sahabat nya tau apa isi surat itu, begitupun Glad.
"Hallo Gladis Aurora, gimana kabar kamu cantik? Masih sangat cantik dan acuhkah? Sayang, jangan kaget begitu dong, kepala boneka ini itu cuman simbol saja, kalo lo ga bisa gue dapetin, lo akan bernasib sama kaya boneka ini Gladis cantik, pliss jangan suka acuhin gue, gue sayang dan suka banget sama lo, gue pengagum berat lo, gue selalu tau apa yang lo lakuin, sama siapa, kemana dan apapun tentang lo gue tau, karna gue sayang dan Cinta sama lo. Shuut.. Jangan bilang siapa-siapa gue ngirim surat ini, kalo engga lo ga bakal bisa hidup tenang... Haha.. Hahaha.. Haha"
Seketika Gladis terkejut mendengar isi yanga ada di dalam surat itu. Muka nya pun menjadi pucat pasi. Ke empat sahabat nya kini merangkul Gladish dan membawanya keluar dari dalam ruangan loker itu.Ke lima sahabat itu kini berada di tempat parkir dan bersiapa untuk pulang. Karna kebetulan hari ini di bebaskan karna ada acara rapat pihak sekolah.
Gladish masih terdiam mematung dengan pikiran yang melayang jauh entah kemana.
"Gue curiga, kayanya surat dan kotak hitam itu di kirim dari orang yang mungkin aja selama ini lo acuhin" ucap Yaya menarik kesimpulan.
"Ia bisa jadi tuh Glad,lagian di surat nya itu kan jelas banget pliss jangan suka acuhin gue, berarti orang yang sering lo acuhin bukan" tambah Anggi. "Gue ga pernah acuhin orang ataupun bersiakap gimana gitu, lagian gue ini ga suka kalo di deketin cowo bukan, dan siapa yang sering gue acuhin, gue ga pernah" ucap nya Gladis dengan wajah yang memerah.
"Apa mungkin... Genta?" seru Angle dengan mengangkat telunjuknya.
Sontak sangkaan Angle itu membuat ke empat sahabat nya menatap heran dan tajam ke arah nya. "Iihhhh...ihh.. Apa'apan sih tatapan nya, jangan gitu, ngerti tau" ucap Angle sambil merinding melihat tatapan para sahabat-sahabat nya. "Waahh bisa jadi tuh, Because lo suka banget acuhin Genta bukan Glad? Lo suka bersikap dingin pada Genta and ya lo sering banget._" belum sempat Ghaby melanjutkan pembicaraan nya itu Gladish terlebih dahulu memotong pembicaraan. "Ga, Genta ga akan berbuat kaya gitu, gue ga pernah acuhin Genta, gue tau.. Dia itu anak yang baik, dia anak seorang psikolog loh, ga mungkin dia berbuat seakan seperti seorang yang ga punya etika. Gue percaya sama Genta, jadi ga mungkin dia pelakunya" ucap Gladish menerangkan. "Ok.Ok. fine.. Sorry, gue cuman mikir aja, tapi ya, iah juga ga mungkin Genta lakuin itu, yaudah lah go home yu" ucap Ghaby sambil menarik tangan sahabat nya, Gladish dan Anggi. "Aahhh,,gue ga di tarik sih By,,Ghabyyy." rengek Angle dengan menjingkrak-jingkrakan kakinya seperti anak kecil dengan mengerucutkan bibir nya.
"Manja, ayo buruan" ucap Yaya sambil menarik tangan Angle yang masih merengek-rengek. "Aahhh... Yay,,sakitttt ihhhhhhh. Lo kejam banget sih, ga ada lembut-lembut nya apa." rengeknya dengan mengusap-ngusap tangan nya yang merah karna tarikan Yaya. "Abis lo sih manja" ledeknya. "Biarin, gue kan cewe tulen, nah lo cewe,jadi-jadian, tomboi" ucap nya Angle dengan memalingkan pandangan nya. "PLETUK" Yaya menjitak kepala Angle dan seketika mereka pun bertengkar dingin.
Membuat ke tiga sahabat nya saling menatap satu sama lain.
Mereka pun pulang hanya dengan satu mobil yang di bawa Anggi, karna kini mereka hanya memakai satu mobil.
Di dalam mobil pun hening, karna Yaya dan Angle masih terus perang dingin. Situasi itu membuat Ghaby tak bisa berkutik karna berada di tengah-tengah mereka yang saling membelakangi tubuh Ghaby satu sama lain.**
"Mbo, mbo, mamah mana? " tanya Gladis pada asisten rumah tangga nya itu. "Ibu keluar neng, katanya mau ke rumah sakit dulu, dan bapak pergi menuju bandara, katanya ada urusan mendadak di singapur dan hanya memberikan amplop ini untuk neng Glad" ucap Mbo menjelaskan, sambil meberikan ampol coklat yang tebal itu. "Oh, yaudah makasih ya mbo, oh ia jangan lupa Kasih makan kucing yah mbo" ucap Gladish sambil mengambil amplop itu dan pergi meninggalkan mbo menuju kamar nya.
"Tring" suara dan getaran hape pun berbunyi, menandakan satu pesan telah masuk pada ponsel nya.
"Udah sampai rumah yah? Ko murung? Papah nya ga ada dirumah yah? Lagi ke Singapur Kan? Mamah nya juga lagi di rumah sakit yah? Kasian... Gue temenin yah"
Begitu isi pesan tanpa nama itu, dan nomber yang baru di kenal nya itu.
"Siapa, sih. Ko bisa tau semuanya? " tanya Glad pada dirinya sendiri.
"Gue masih penasaran sama isi dari kotak itu apa sih maksudnya, dan siapa sih sebenernya yang iseng kaya gitu, sekarang pesan ini pula, siapa sih.. Apa mungkin isi kotak dan pesan ini juga dari orang yang sama, ko aneh dia bisa tau semuanya, siapa sih, ga mungkin kan kalo itu Genta" tanya nya pada dirinya sendiri yanh sedang kebingungan itu.Stay terus lagi ya wattpad lovers :) dan selamat hari pahlawan untuk semuanya :)
Jangan lupa untuk votmen nya yah wattpa's makasih para pembaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
Teen Fictionapa arti kata dari Broken Home yang sesungguhnya.? (Tamat) . lima orang gadis muda, cantik, kaya Raya, berbakat dan Misterius ini di hadapkan dalam suatu permasalahan berat yang masing-masing harus mereka pikul sendiri. . Tersesat dalam pergaulan...