Chap. 18
Tanpa sepatah kata apapun Genta masuk dengan menggenggam tangan Gladish. Sontak Gladish melepaskan tarikan tangan Genta yang membawa nya masuk kedalam rumah mewah nya.
"Euhh,, lepas ta, lo bisa jawab dulu pertanyaan gue yang tadi kan" ucap Gladish dengan tetap menjaga jarak nya dengan Genta.
"Ok gue bakal jawab, tapi jangan di luar sini, lebih baik kita masuk dan berbicara di dalam" balas Genta dengan wajah yang mulai serius.
Mereka pun kini masuk dan duduk di ruang tamu, namun jarak mereka sangat jauh, terlihat dari wajah Gladish ia begitu sangat ketakutan. Sebenarnya ia tidak ingin mencurigai Genta orang yang ia percaya, tapi di lain sisi, ia semakin yakin bahwa Genta lah orang yang selama ini meneror nya. Sesaat mereka hanya terdiam dengan memandang satu sama lain. Namun keheningan itu terpecahkan saat Genta mulai membuka suara.
"Gini Glad, sebelum gue jawab pertanyaan lo, gue mau tau apa ini semua sering masuk pada hp lo" ucap Genta dengan menyodorkan hp nya pada Gladish, tak di sangka, itu semua adalah photo-photo dirinya dan pesan-pesan serta photo barang-barang yang selama ini selalu ada terkirim untuknya. Ia pun terkejut dan sangkaan nya semakin besar mengarah pada Genta.
"Cukup. Lo ternyata orangnya yah, Genta kenapa lo lakuin ini sama gue? Lo ko bisa sejahat ini sama gue sih? Apa maksud lo lakuin ini semua? " ucap Gladish tanpa henti dengan air mata yang mulai jatuh di pipinya.
Genta pun hanya menatap Gladish sangat dalam, ia pergi dengan menggenggam tangan Glad sangat erat ia membawa nya pergi masuk makin dalam kedalam rumah Gladish yang tidak ada siapapun di dalam nya. Gadis ini pun terus berontak ingin melepaskan genggaman tangan Genta yant sangat kuat menggenggam tangan nya. "Aw, sakit… pliss lepasin gue, lo mau bawa gue kemana? " ronta Gladish dengan tetap berusaha melepaskan diri.Kini mereka telah sampai di depan pintu besar berwarna putih itu, Gladish tau ia berada di mana, ia kini berada di depan pintu gudang rumah nya yang sudah lama tidak pernah di buka, ia semakin heran dan semakin merasa takut. Genta pun merogoh sakunya dan mengambil kartu pembuka kunci rumah ini, seketika Gladish melototkan mata nya karna tak ada seorang pun yang mempunyai kartu pembuka kunci rumah nya itu selain dari dirinya dan para penghuni rumah ini.
"Cklek" pintu pun terbuka.
Gadis cantik ini kini hanya bisa melongo karna ia melihat di dalam gudang itu terdapat semua asisten rumah tangganya, termasuk Mbok Sumi yang di ikat di kursi satu-persatu saling berjauhan.
"Mboo" teriak Gladish sambil berlari menghambur memeluk Mbok Sumi yang terlihat begitu lemas.
Ia pun mulai membuka ikatan kuat yang mengikat tangan Mbok Sumi dan lakban yang menutup bibir Mbok Sumi. Setelahnya Mbok Sumi pun melepaskan ikatan yang lain nya sambil berbicara dengan nada pelan "neng, laki-laki itu… dia itu… _" ucapa Mbok Sumi terhenti karna Gladish yang memotong omongan itu.
"Genta, gue kecewa sama lo, gue akan laporin lo kepolisi, Ahhhhhh… lo boleh teror gue,tapi jangan Mbok Sumi" teriak nya sambil berlari menubruk Genta dengan sengaja.
Ia berlari menuju telpon rumah nya, dan mulai menyambungkan telpon nya itu, namun telpon itu terputus karna kabel telpon rumah itu telah di potong. Ia pun tidak bisa mengambil hp milik nya yang ada di dalam kamar nya di lantai tiga karna Genta kini mulai mengejar Gladish dengan memanggil-manggil namanya.
"AAAHHHHHHH…" teriaknya sambil berlari menjauh dari rumah nya dan kini ia telah berada di luar rumah dengan terus berlari meminta tolong.
Namun di komplek mewah ini sangat sepi, memang komplek ini sepi dan nyaman tapi tidak sesepi hari ini, biasanya selalu ada satu, dua orang atau mobil yang berlalu lalang. Ia bingung ingin meminta bantuan pada siapa tapi kakinya terus mengajak nya berlari menjauh sampai "brukkk"
Ia menubruk seorang lelaki di hadapan nya. "Ma'af gue ga sengaja, tapi hah.. Hah.. To.. Tolong.. Tolong gue" ucap nya terengah-engah karna nafasnya yang terpotong gara-gara berlari tak karuan itu.Seketika ia pun mulai mengangkat kepalanya dan mulai melihat siapa orang yang kini ada di depan nya.
"Elo.. Loh, elo kan bukan nya… ahhh si oh ia. Si cupu kimia itu yah? Ehh ma'af maksud gue si cowo yang pendiam, misterius, dan ahh pokonya masa bodo. Tapi kita kan satu sekolah yah, pliss gue minta tolong sama lo. Gue lagi di kejar-kejar sama seorang Stalker, gue takut pliss, gue takut pliss tolongin gue" ucap Gladish dengan mata yang berkaca-kaca serta dengan memegang erat tangan laki-laki berkecamata itu.
"Ok. Ok is ok. Gpp tenang, jangan kaya gini, ahh ternyata lo juga kenal sama gue yang Gladish, cewe popular di sekolah tau gue tapi lo ga tau nama gue haha yaudah gpp, gue seneng di kenal sama lo. Walau sebagai cupu kimka Nama gue Edozil panggil aja gue Edo. Lo ga usah takut, gue pasti bakal bantu lo ko, yaudah lo ikut gue yu, cepet, kita pergi. Lo tenang aja, gue bantu lo" ucap laki-laki yang bernama Edo itu, Gladish pun mengangguk tanda setuju dan mulai ikut dengan Edo, kini Edo merangkul Gladish yang amat sangat ketakutan. Ia dengan segera membawa Gladish pergi karna Genta sedari tadi telah berhasil mengejar Gladish dan melihat mereka dengan tajam.
Kini Gladish masuk kedalam mobil milik Edo dan mereka pun pergi.**
Edo kini membuka pintu mobil nya dan Gladish pun turun tepat di jalan rumah yang tidak begitu luas.
"Ini rumah gue, ma'af yah mungkin rumah gue ga seluas dan sebesar rumah lo, tapi tenang aja, lo di sini aman ko" seru Edo dengan membuka pintu rumah nya dan mulai mengajak Gladish untuk masuk.
Kini Gladish bisa duduk dengan tenang di atas kursi kecil itu.
Edo pun pergi menuju dapur nya dan kembali membawa air minum serta sedikit cemilan untuk Gladish.
Gadis ini merasa tidak enak karna ia baru meminta bantuan pada orang yang baru ia kenal, ia merasa tidak enak pada Edo yang sudah ia repotlan, baru pertama kali ini Gladish bisa sedekat ini dengan orang yang baru ia temui apalagi orang yang baru ia kenal nya adalah seorang laki-laki yang harus nya membuat ia sangat risih.
"Eums,, Edo, sorry yah gue ngerepotin lo. Padahal gue baru kenal sama lo, ya walau kita satu sekolah tapi gue ga pernah perhatiin lo, gue cuman tau kalo lo itu si cupu kimia yang misterius, ma'af" ucap Gladish dengan menundukan kepalanya.
"Haha,,, sudahlah gpp. Lagian emang benar ko, dan kata orang juga kita itu harus saling tolong menolong sesama manusia bukan, bahkan bukan sesama manusia saja meliankan pada semua makhluk hidup di bumi ini" ucap nya dengan senyuman yang dilontarkan nya yang begitu sangat manis.
Gladish pun membalas senyuman manis dari Edo itu.
"Yaudah sekarang diminum dulu minuman nya, biar lo bisa ngerasa jauh lebih tenang. " ucap Edo dengan menyerahkan minum pada Glad yang langsung di ambil oleh Gladish itu dengan ucapan terimakasih.
Ia pun meminum minuman itu dan memakan sedikit cemilan yang ada di dalam piring, setelah beberapa saat mereka berdua mengobrol bersama, kini Gladish merasakan ngantuk pada dirinya, ia berulang kali menguap dan benar-benar merasa ngantuk karna mungkin ia merasa lelah.**
Mata nya kini mulai membuka dan ia pun melihat keseluruh ruangan yang pengap dan sedikit gelap.
"Gue... Gue dimana? " tanya Gladish yang belum sepenuhnya sadar.
Ia melihat dua orang laki-laki berdiri di hadapan nya, matanya mulai membuka sangat lebar, dan kini penglihatan nya mulai membaik.
Ia mengenal siapa orang yang kini berada di hadapan nya. "Ha? Genta" begitu ucap nya dengan wajah yang mulai memucat lagi, dan pandangan nya beralih kesebelah laki-laki yang berada di samping Genta yaitu Edo.
Ia pun ingin menghampiri Edo namun tidak bisa karna tubuhnya duduk di satu kursi dengan ikatan yang sangat kuat. "Edo, do plis tolongin gue do, lepasin, ini pasti perbuatan Genta kan" ucap Gladish dengan amat ketakutan.
"Ah ia Glad, ini ulah Genta, dia menyusul ke sini dan dia yang buat lo kaya gini, lihat, gue juga babak belur di pukul oleh laki-laki pecundang ini" ucap Edo dengan memperlihatkan memar di pipinya.
"Ternya elo bener-bener ya Genta, apa mau lo sih hah? Lo puas liat gue gini? Salah gue apa sama lo ta? " tanya Gladish dengan emosi.
Akhirnya Genta pun mulai membuka suara. "Glad, gue sebelum nya mau minta ma'af sama lo. Karna emang bener gue yang udah buat cowo ini babak belur, Tapi lo harus tau yang sebenarnya lo jangan pernah percaya sama apapun yang di omongin cowo gila ini, dia ini Stalker lo selama ini" seru Genta dengan menunjuk ke arah Edo.
"Ga, omongan lo jangan di dengerin, dia bohong Gladish, lo jangan percaya sama cowo ini, dengerkan dia tadi ngaku kalo memar di wajah gue ini ulah dia, lo jangan percaya, dia Stalker lo yang sebenarnya" ucap Edo membela diri dengan meyakinkan Gladish.
"Tunggu, gue pusing, sebenarnya siapa sih? Plis jawab dengan jujur siapa? Gue cape dengan semua gue cape" bentak Gladish.
Genta pun mulai maju mendekat dan ia pun…"Hai guys, :) jumpa mimin lagi, semoga pada sehat yah, apalagi sekarang hampir mau masuk pergantian tahun baru hehe. Oh ia pokonya jangan jadi silent readers yah, Votmen nya di harapkan hehe. Tapi ga maksa juga ko hehe
Makasih" ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME
Teen Fictionapa arti kata dari Broken Home yang sesungguhnya.? (Tamat) . lima orang gadis muda, cantik, kaya Raya, berbakat dan Misterius ini di hadapkan dalam suatu permasalahan berat yang masing-masing harus mereka pikul sendiri. . Tersesat dalam pergaulan...