Fifty Eight

5.3K 451 2
                                        

Gue masih setia di samping Rae hingga saat ini, Rae masih tertidur lemah dengan bantuan pernafasan. Gue pun ga berhenti buat berdoa,gue ga minta banyak, untuk sekarang gue cuma butuh Rae. Gue cuma mau Tae sadar.

Sampai akhirnya gue tertidur di samping ranjang Rae dengan tangan menggenggam tangan Rae.

Ngga lama setelah gue tertidur namun belum sepenuhnya tidur,gue ngerasa tangan gue di genggam dengan erat. Gue mengangkat kepala gue. Benar saja, Rae sudah terbangun!

"K-kamu udah sadar?" Tanya gue.

Rae yang masih lemah hanya bisa mengangguk untuk menjawab pertanyaan ga berbobot gue.

Gue dan Rae hanya saling berdiam diri dan saling menatap satu sama lain.

"Maafin aku." Kata gue.

Rae menggeleng dengan perlahan.

"Aku udah bikin kamu kaya gini,Rae."

Rae menggeleng kembali.

"Bukan salah kamu." Ucap Rae dengan sangat pelan namun bisa gue denger.

"Kamu tunggu sini dulu ya? Aku panggil dokter Lian."

Gue berjalan meninggalkan Rae untuk menemui dokter Lian. Tiba di ruangannya gue pun langsung mengetuk lalu memasuki ruangan tersebut.

"Rae sudah sadar,Dok."

"Serius? Saya segera kesana."

"Terima kasih,dok."

Di perjalanan menuju ruangan Rae,gue dan dokter Lian sedikit berbincang bincang tentang Rae.

"Sejak kapan Rae seperti ini dok?"

"Sejak kecil, namun Rae tidak ingin banyak orang yang tau tentang hal ini."

"Kenapa?" Tanya gue penasaran.

"Rae tidak ingin dirinya menyusahkan orang lain." Jelas dokter Lian.

"Tapi kalo kaya gini kan dia menyusahkan diri dia sendiri."

"Itu lah Rae. Gadis dewasa,tidak ingin menyusahkan orang, mandiri, dan sangat tertutup."

"Tertutup,dok?" Tanya gue bingung.

"Sudah,lupakan saja." Ucap Dokter Lian ketika gue tiba di ruangan Rae.

Chatting: Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang