Haii Readers ketemu lagi sama Author yang gaje ini! 👋😅Maaf kalo ceritanya bikin bosen. 😪Aku mah apa atuh? Cuma penulis kemarin sore yang ngebuat cerita karena iseng dan ngak punya kerjaan doang. 😌Ini pengalaman nulis pertama aku, jadi mohon dimaklumi aja dulu kalo ceritanya masih ambur adul.Vote dan komennya dibutuhin banget supaya Authornya jadi semangat 😁😉buat lanjutin ceritanya. karena, * Akoh tanpa kalian bagai sayur tanpa garam* 😅😅penulis tanpa pembaca itu bukan siapa-siapa! 😘oh maaf juga kalo menurut kalian konfliknya kepanjangan. 😅
____________________________
"Cinta adalah komunikasi hati yang siap membangun jaringan yang luas bukan kata yang hanya dalam beberapa saat akan hilang tak berbekas".
※※•••••••••••••••••••••••••••••••※※
Author Pov*
Sudah seminggu pertengkaran dingin antara Rachel dan Bryan, dan seminggu itu pula Bianca menginap di kediaman Rachel dan Bryan.
Dan selama seminggu itu pula Bryan berubah, ia menjadi kacau. Saat disekolah tak jarang ia membolos mata pelajaran, membuat pelanggaran untuk melampiaskan kekesalannya dengan hal yang terjadi dihidupnya.
Bryan saat ini tidak lagi menaati peraturan sekolah. Ia setiap harinya dapat hukuman beserta ketiga sahabatnya. Stevannus, Aldo, dan Dicky. Setiap harinya mereka mengganggu guru-guru yang masuk mengajar dikelasnya.
Rachel yang melihat perubahan Bryan hanya terkadang menatap Bryan sendu. Ia tidak tau harus berbuat apa untuk mengembalikan Bryan seperti semula lagi. Dan mereka juga pisah tempat tidur.
Bryan tidur dikamar milik Rachel yang sempat ia tempati saat mereka pertama menikah. Sedangkan Rachel tidur dimakar mereka. Bianca sendiri tidur dikamar tamu.
Seminggu itu juga Rachel sering diantar jemput oleh Faudzy, Bryan yang melihat kedekatan anatar Rachel dan Faudzy hanya memandang mereka dingin.
Rachel dengan langkah santai menuruni tangga, saat ia berjalan kedapur untuk meminum air putih karena ia sedikit dehidrasi. Ia sempat menghentikan langkahnya sejenak saat ia melihat Bianca dan Bryan terlihat sedang sarapan bersama sesekali mereka bercanda.
Rachel hanya menghela nafasnya berat, ia sudah terbiasa melihat adegan seperti itu seminggu terakhir ini. Rachel saat ini terlihat seperti tamu di mansionnya sendiri. Dan Biancalah yang terlihat seperti istri sekaligus pemilik manison ini.
"Oh, Hel lo ngak sarapan bareng kita? Kan lo yang masak" Bianca memandang Rachel dengan senyuman mengejek. Memang setiap paginya Rachellah yang memasak ataupun sarapan malam ia juga yang memasak.
"Makasih. Gue udah kenyang liat lo berdua" Rachel memandang Bianca dan Bryan dengan senyuman yang sengaja ia paksakan.
Memang Rachel tidak lagi menyembunyikan sikap ketidaksukaannya kepada Bianca, tetapi Bianca yang memang tidak tahu malunya dan bersikap tidak peduli dengan sikap ketus Rachel.
"Santai aja Hel ngak usah nyolot" sinis Bianca. Rachel hanya memutar bola matanya malas.
Bianca hendak membuka suara tetapi suara klakson dari depan menghentikan ucapannya.
Rachel langsung meneguk air yang ia ambil tadi sambil menoleh sebentar kearah pintu utama.
"Pacar lo udah jemput Hel" sinis Bianca sambil terus memakan makanannya.
"Cih, dasar sok tempe" ketus Rachel sambil berjalan kearah meja untuk mengambil roti tawar untuk Faudzy.
Bryan hanya mendengar percakapan antara Rachel dan Bianca tanpa berniat menanggapi. Ia hanya menatap Rachel tajam, sedangkan Rachel hanya bersikap santai tidak mau ambil pusing sikap Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel & Bryan [PROSES REVISI]
Teen FictionPROSES REVISI!!! TAPI KALAU KALIAN NGOTOT MAU BACA, GAK APA-APA JUGA:) Rachel Audyna Revano siswi kelas X IPA 1 Hanya dengan satu kali pertemuan MOS ia langsung terkenal dan menjadi primadona sekolah Merah Putih hanya dalam jangka satu hari ia jadi...