Sepanjang menuju aula Rachel dan Ketiga sahabatnya jadi pusat perhatian SMA siswa Merah Putih, khususnya kaum Adam.Mereka terpesona melihat kecantikan Rachel, Nazkia, Aurel, dan Cinta. Tetapi yang paling banyak mengundang perhatian kaum Adam adalah Rachel, karena Rachel benar-benar terlihat mempesona. Sedangkan kaum hawa ada yang terlihat iri melihat kecantikan mereka berempat.
"Ya elah mata cowo-cowo di sini kayak gak pernah liat cewek cantik aja" celutuk Cinta pede.
"Cinta Gak boleh ngomong gitu" nasehat Rachel, membuat Cinta cengir dengan polos.
"Kok gak boleh? Yang Cinta biang emang bener kok, pada norak semuanya" bela Nazkia sambil merangkul bahu Cinta, sedangkan Rachel dan Aurel geleng kepala, tidak habis pikir saja dengan tingkat kepercayaan diri sahabat mereka.
Sesampainya mereka berempat di aula sekolah, lansung saja mereka duduk di kursi yang sudah disediakan. Saat ini Rachel hanya berpura-pura buta, nyatanya kejadian di lapangan membuat teman seangkatannya terus memperhatikannya sambil berbisik-bisik. Membuat gadis itu mengumpati Bryan dalam hati.
Sedangkan Nazkia, Aurel, dan Cinta memandang Rachel dengan wajah meminta penjelasan. Rachel yang melihat ketiga sahabatnya hanya memutar bola matanya jengah, sudah ia duga, mereka bertiga pasti kepo dengan kejadian yang menimpanya tadi.
Sebelum Rachel menceritakan kejadian tadi. ia melihat di sekitarnya untuk memastikan tak ada yang mendengarnya karena tidak ingin menjadi bahan perbincangan lebih jauh lagi, demi apapun Rachel tidak ingin berurusan dengan abang Nazkia lagi. Gadis itu muak.
Dan kebelutulan di aula, semua siswa baru terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Jadi Rachel mulai menceritakan semuanya, mulai dari keterlambatannya, hukuman yang diberikan Bryan, perkenalan mereka berdua, bahkan saat gadis itu menampar dan menendang tulang kering Bryanpun tak luput dari cerita Rachel.
"Omaigad, Cinta mau dong kayak Rachel yang dicium cowok seganteng Kak Bryan"celutuk Cinta, ketika Rachel selesai menceritakan semuanya.
"Apaan sih Cin? Kok jadi mesum gitu" tanya Rachel heran karena mendengar ucapan sahabatnya itu.
Sedangkan Nazkia Dan Aurel tak terlalu ambil pusing itu semua.
"Dan buat lo berdua kenapa bisa ada di sini?" tanya Rachel merasa dibohongi oleh Aurel dan Cinta, pasalnya mereka berdua bilang tak ingin melanjutkan sekolahnya di SMA Merah Putih, dan jika ditanya di mana akan lajut, Cinta dan Aurel kompak bungkam.
"Hehe maaf Hel, kan cuma mau ngasih Rachel suprise gitu, iya ngak Re?" tanya Cinta meminta pembelaan dari Aurel.
"Bener tuh kata Cinta mau ngasi lo Suprise" lajut Aurel. Rachel hanya memutar bola matanya jengah dengan kelakuan sahabantnya itu dan Nazkia hanya terkekeh geli melihat itu.
Tes.tess...
Rachel dan ketiga sahabatnya menghentikan perbincangan mereka ketika mendengar suara sound system dari arah panggung.
Suasana yang ramai menjadi hening seketika karena kehadiran Ketos sekaligus Ketua panitia yang naik ke panggung. Disusul ketiga cowok yang juga tampan, Bryan yang tak lain adalah ketos yang baru naik ke atas panggung hanya tersenyum tipis menyapa peserta didik baru, pandangan kagum tak luput dilemparkan oleh siswi baru keatas panggung. Mereka seperti melihat oasis di gurun pasir, sunggung pemandangan yang menyejukkan hati.
"Haii adik-adik apa kabar?" sapa Bryan.
"Baik kak!" seru siswa baru serempak. Beda halnya dengan Rachel Cs yang hanya melihat Bryan cemberut karena masih kesal denga cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel & Bryan [PROSES REVISI]
Ficțiune adolescențiPROSES REVISI!!! TAPI KALAU KALIAN NGOTOT MAU BACA, GAK APA-APA JUGA:) Rachel Audyna Revano siswi kelas X IPA 1 Hanya dengan satu kali pertemuan MOS ia langsung terkenal dan menjadi primadona sekolah Merah Putih hanya dalam jangka satu hari ia jadi...