05. Babu?

53.7K 1.7K 2
                                    

Sepanjang koridor, Bryan terus menarik tangan Rachel. Rachel yang ditarik hanya diam seribu bahasa. Tetapi sepanjang koridor sekolah itu juga, begitu banyak yang memperhatikan Rachel dan Bryan. Terlebih lagi fans fanatik geng Bryan dkk, mana ridho mereka melihat sang pujaan menggandeng siswi baru.

'Dasar gatel! Pake deket-deket lagi sama Bryan'.

'Tuh siswi baru kok belagu banget sih pake gandengan tangan segala sama My Prince'.

'Pake pelet apa coba dia sampai-sampai Bryan mau deket-deket sama dia'.

Begitu banyak cemohan yang dilontarkan untuk Rachel yang sedang berjalan di koridor sambil bergandengan tangan dengan Bryan. Rachel yang mendengar itu hanya bergumam tidak jelas sambil memutar bola matanya jengah dengan tingkah siswi SMA merah putih.

"Santai aja kali. Dasar norak, ngak pernah apa dia liat cowok ganteng sampai segitunya? Pacar kak Byan? Temen? Atau sahabat segitunya banget gunjing gue!" gumam Rachel terdengar oleh Bryan.

Bryan yang mendengar itu hanya terkekeh geli melihat tingkah Rachel.

"Pake ngata-ngatain gue ganjeng lah! Apalah! Malas banget. Ini juga kak Byan, pake narik-narik gue. Dia pikir, gue ini sapi apa pake narik-narik segala?" lagi lagi Rachel bergumam.

Rachel terus mendumel sampai-sampai ia tidak melihat bahwa Bryan berhenti dan menubruk cowok itu.

Bruk!

"Aww! Kalau mau berhenti tuh bilang kek! Atau nyalain lampu sen sekalian! Sakit nih jidat gue! " ketus Rachel sambil meringis karena kepalanya terbentur dengan punggung Bryan.

Bryan menghela nafas panjang.

"Lo kira gue motor nyalain lampu sen segala?!" tanya Bryan tak kalah ketus.

"Lagian, gue perhatiin sepanjang jalan lo ngedumel mulu, ngak capek apa?" sambung Bryan sambil menatap Rachel yang hanya mengembungkan pipinya karena kesal.

"Lo itu sebenernya ngak peka? OON? Atau pura-pura OON sih kak?" tanya Rachel sambil melipat tangan didepan dada menatap Bryan yang hanya menaikkan alisnya.

"Ihh lo ngeselin banget tau ngak! Lo ngak denger sepanjang koridor tadi cewek-cewek yang liat kita gandengan tangan tuh ngegunjing gue yang enggka-enggak? Pake bilang gue ganjel lah, cewek penggodalah, apalah. Ngeselin tau ngak! Coba aja gue udah lama masuk sekolah gue ngak akan segan-segan nyobek mulut merek satu persatu karena dengan lancangnya ngehina gue tanpa tau kebenarannya" ketus Rachel panjang lebar sambil menghentak-hentakkan kakinya kelantai.

"Emang kalo lo udah lama masuk sekolah kenapa?" tanya Bryan sambil menyandarkan punggungnya ketempok dan memperhatikan Rachel yang terlihat lucu jika ia kesal.

"Emm.. A.... A... A... Anu i...t..u..emm...." Rachel seketika tidak tau ingin berbicara apa,'masa ia gue bilang, bakal tabok mereka semua? Yah ngak nyambung banget, Kalo dia bilang gue aneh kan ngak lucu!' ucap Rachel dalam hati. Bryan yang melihat Rachel yang kebingungn hanya menaikkan alisnya menunggu jawaban dari Rachel.

"Emm...amm..itu..apaan? Sih maksud lo? Kalo ngomong tuh jelas dikit napa" ucap Bryan.

"Tauh ah gelap. Lupain aja, dan sekarang apa hukuman yang mau kak Byan kasih buat gue?" tanya Rachel mengalihkan pembicaraan.

"Hukuman buat lo itu, selama sebulan ini. Lo harus jadi babu gue" ujar Bryan santai.

Rachel yang mendengar itu hanya membelalakkan matanya tak percaya. "Gue? Jadi babu lo? Selama sebulan? Gue lo bilang? Gue?" tanya Rachel sambil menunjuk dirinya sendiri.

Rachel & Bryan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang