Part 9

43.9K 1.4K 1
                                    

Rachel Pov*

Setelah jam istirahat saya, Nazkia, Aurel, cinta dan Faudzy berjalan kekantin.

Kami saling melemparkan candaan dan setelah sampai dikantin kami urungkan niat untuk memesan makanan dulu dan memilih kembali berbincang-bincang.

"Hel sepertinya Faudzy kesurupan jin deh! Liat aja, dari tadi Faudzy itu litin Rachel sambil senyum-senyum gaje" kulihat Cinta berucap sambil bergidik melihat tingkah Faudzy memang agak aneh.

"Enak aja! Gue cuma liat kecantikan bidadari tak bersayap disamping gue ini". Faudzy berucap sambil merangkul bahuku.
Aku hanya terkekeh menaggapinya.

"Bidadari tak bersayap apaan! Rachel itu bukan bidadari tapi iblis tau ngak! Mana ada bidadari garang kaya Rachel gini" celetuk Aurel.

"Iya bener banget setuju gue" Nazkia juga ikut menimbrung.

Aku yang meresa dipojokkan hanya cemberut.

"Jahat banget sih jadi sahabat!" ucapku ketus.

"Jangan dengerin mereka Hel, menurut gue lo tetep cantik " Faudzy lagi-lagi berucap sambil mencolek-colek daguku.

Bukannya saya tidak tahu bahwa sebenarnya Faudzy punya rasa sama aku.Tetapi aku memilih pura-pura tidak tahu saja.

Mendengar Faudzy memujiku ketiga sahabatku hanya memutar mata jengah.

Melihat mereka seperti itu membuat ku tertawa. Faudzy kembali merangkul bahuku.

Aku merasa ada yang memperhatikanku dari jauh, kualihkan perhatianku dan mataku langsung bertemu dengan mata kak Byan yang menatapku tajam dan datar.

Kulihat kak Nadia juga ada disebelahnya dan mengecup pipi kak Byan. Seketika dadaku sesak melihat pemandangan itu.

Kutundukkan wajahku dan tanpa terasa air mataku jatuh namun cepat-cepat kuhapus.

'Kok gue nangis sih? Emang gue siapanya kak Byan?bukan berarti gue udah pernah ciuman sama dia. Kak Byan punya rasa sama gue, ihhh mommy, dada Rachel kok sesak banget sih?

Bisa kurasakan Faudzy memperhatikan pergerakanku dan dia mengelus-elus punggungku dengan ibu jarinya.

"Pindahin tangan lo dari bahu Audy sekarang juga!" ucapan tajam itu membuatku mendongakkan kepala dan  membelalakkan mata. kulihat kak Byan menatap kearahku dengan tatapan tajam dan datarnya.

"Calm down bro! Rachel cuma agak sedikit sedih tadi jadi gue tenangin dia" Faudzy berucap sambil tersenyum sinis.

'Jangan bilang Faudzy tau gue suka sama kak Byan?'

Aku yakin meja ini jadi pusat perhatian dikantin.

Kulihat kak Byan seperti menahan amarahnya yang siap meledak. 'Tapi kak Byan marah karena apa?'

Kulihat kak Byan memegang gelas kaca dan. Darah? Astaga tangan kak Byan berdarah?

"Bang lo kenapa sih? Lo mau pinjem duit sama gue atau bang-" ucapan Nazkia langsung kupotong dengan teriakanku.

"Astaga Kak Byan Tangan lo berdarah?!" seruku panik, entah mengapa aku begitu khawatir melihat tangannya kini meneteskan darah segar.

Kulihat kak Byan hanya tersenyum sinis melihatku yang berjalan kearahnya sambil memegang tangannya yang luka karena gelas yang sedari ia pegang pecah.

'Kak Byan lo kenapa sih? Harusnya gue yang marah karena seenaknya nyium anak orang kemaren. Dan sekarang lo dicium sama temen sekelas lo sendiri'

Rachel & Bryan [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang