Disinilah Rachel sekarang duduk diruangan Pribadi milik Bryan.Rachel melihat sekeliling ruangan ini sudah mirip kamar pasalnya disini juga ada ranjang berukuran sedang.
"Kak Byan mau ngomong apaan sih? Nanti kalo si ondel-ondel marah gimana?!" ketus Rachel.
"Dy lo bisa ngak jangan ngomong kasar, cewek ngak baik ngomong kek gitu" Bryan berucap dingin.
Rachel yang mendengar itu hanya memutar bola matanya jengah.
"Ok gini aja! Kak Byan kenapa mau nerima perjodohan ini?" tanya Rachel, sebab ini yang berkecamuk dalam pikirannya.
"Gue ngak mau buat mami sedih. Ini pertama kalinya dia minta sesuatu sama gue" ujar Bryan jujur.
Rachel yang mendengar itu lagi-lagi merasa sesak.
"Jadi kak Byan nerima ini cuma gara-gara mami kak Byan doang" lirih Rachel.
"Jadi gue harap kalo kita nikah nanti kita bebas mau ngelakiun apa aja. Kita urus-urusan kita masing-masing. Lo sama cowok pilihan lo, dan gue sama cewek gue. Lo taukan gue sama Nadia-" ucapan Bryan terpotong karena geraman Rachel.
"Ok ok! Gue ngerti sekarang, jadi lo tetep pacaran sama cewek lo walaupun kita udah nikah nanti? Cihh seharusnya gue ngak pernah ngelibatin perasaan dalam ikatan ini.Ok gue sadar dimana posisi gue saat ini, jadi ngak usah jelasin lagi. Gue ngerti" geram Rachel yang mulai berkaca-kaca karena dia benar-benar merasa sesak dengan ucapan Bryan.
"Kalo gitu gue pergi" lirih Rachel langsung berlari keluar dari ruangan pribadi Bryan.
Bryan hanya menatap sendu kepergian Rachel.
※※••••••••••••••••※※
Ini adalah hari pernikahan antara Rachel dan Bryan. Soal lamaran mereka tidak jadi melakukan itu karena mereka berfikir itu tidak perlu, mengingat keluarga mereka itu sudah sangat dekat jadi mereka langsung ke pernikahan.
Dan disinikah Rachel sekarang dikamar dengan rasa gugupnya menunggu acara ijab kabul dibawah.
Ceklek
Suara pintu mengalihkan Rachel dan melihat kesumber suara. Disana berdiri gadis dengan balutan kebaya berwarna hitan khusus untuk persatuan kebaya mempelai laki-laki sedangkan untuk keluarga Rachel mereka menggunakan kebaya berwarna gold.
Senyum Rachel mengembang melihat wajah sahabat sekaligus calon adik iparnya.
"Wahh Hel lo cantik banget! Gue ngak nyangka ternyata beneran lo jadi kakak ipar gue! Iihhh gemesin banget sih lo Hel!" Nazkia berucap dengan girang.
Rachel hanya menaggapinya dengan kekehannya.
"Ehh omong-omong Aurel sama Cinta mana?" tanya Rachel sambil celinga-celingukan.
Memang acara ini hanya dihadiri oleh keluarga dan rekan-rekan bisnis kedua belah pihak keluarga dan juga ketiga sahabat Rachel dan ketiga sahabat Bryan.
Acara juga tidak begitu mewah mereka berencana akan mengadakan pesta resepsi yang begitu mewah jika Bryan sudah lulus nanti.
"Oh mereka nunggu dibawah. Lo gugup Yah?" tanya Nazkia.
"Dikit" lirih Rachel, seharusnya ini adalah hari bahagianya tetapi bagi Rachel tidak sama sekali pasalnya dia memikirkan semua perkataan Bryan tempo hari.
"Hel kalo bang Bryan nyakitin elo, jangan sungkan-sungkan bilang kegue. Biar gue yang hajar dia" gurau Nazkia.
"Pasti gue bakal bilang keelo tenang aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel & Bryan [PROSES REVISI]
Novela JuvenilPROSES REVISI!!! TAPI KALAU KALIAN NGOTOT MAU BACA, GAK APA-APA JUGA:) Rachel Audyna Revano siswi kelas X IPA 1 Hanya dengan satu kali pertemuan MOS ia langsung terkenal dan menjadi primadona sekolah Merah Putih hanya dalam jangka satu hari ia jadi...