09

5.6K 609 67
                                    

"Kau yakin tidak di gigit serangga?" Jo, menyipitkan kedua matanya sambil memerhatikan bibir Suzy yang bengkak. Tubuhnya mencondong kedepan sambil bersedekap.

Setelah selesai melakukan presentasi design untuk majalah yang akan terbit di minggu depan yang lumayan menguras otaknya, Jo menjemput Suzy di sekolahnya. Berniat mengajak wanita itu untuk sekadar minum-minum cantik di kedai kopi kenamaan di Seoul.

Namun, Jo seketika berubah menjadi berisik sekali saat melihat wajah Suzy yang tidak seperti biasanya. No, tepatnya pada bibir wanita itu.

Memerah dan sedikit membengkak.

"Aku tidak kenapa-kenapa, Jo." Jawab Suzy berusaha santai. Kemudian meminum green tea latte nya.

Jo mengernyit. "Kau gugup ya?"

"Ha?"

Jo mengedikan bahunya lalu bersandar santai di kursi. Kedua tangannya bersilang didepan dada sambil memerhatikan Suzy. "Kau akan selalu memainkan jarimu pada cup green tea mu kalau kau merasa terintimidasi atau sedang berbohong."

Tak! Penuturan Jo Kwon langsung menohok Suzy. Inilah yang paling tidak enak ketika kau mempunyai teman yang begitu memahami kebohongan tidak akan berguna jika dengannya.

Suzy masih diam. Masih bingung bagaimana cara menjelaskan apa yang terjadi sampai bibirnya bengkak seperti ini. She knows, ini semua ide Jo. Tapi, tetap saja Suzy bingung bagaimana cara menjelaskan kepada Jo apa yang terjadi dengan bibirnya itu. Suzy tau Jo pasti akan senang dan menjerit iri ketika tau siapa yang berulah sampai membuat bibirnya bengkak seperti ini. Yeah, he became a satan jika itu soal asmara Suzy.

Sejong...

Suzy seketika merasa bersalah karena menghianati lelaki itu. Tapi bagaimanapun ia yakin jika semua akan indah pada waktunya. Dia dan Sejong akan memiliki akhir yang baik.

"Suez?" Suara Jo kembali mengambil fokus Suzy. "Aku bisa menunggu sampai kau mau jujur padaku. Tenang saja, aku memiliki banyak sekali waktu kosong hari ini." Lanjutnya dengan santai.

Suzy menghitung satu sampai tiga didalam hati sebelum bersuara, "Aku mengikuti ucapanmu."

Jo mengernyit tidak mengerti selama lima detik. Namun, kedua matanya membulat ketika memahami apa yang dimaksud oleh sahabatnya itu.

"Oh my god! Oh my god! Oh my god! Kau...bibirmu... Yya! Aku iri padamu jalang!" Seru Jo keras tanpa berniat untuk menahannya. Membuat beberapa pengunjung sampai melihati ke arah meja mereka.

Suzy menggerutu kesal. Pertama, karena dipanggil jalang. Kedua, karena suara Jo yang tidak tau tempat dan kondisi. Ketiga, yaampun... Lelaki itu bahkan langsung menodongnya dengan omongan seperti itu. Sungguh cepat tanggap. Suzy menggeleng-geleng.

"Oh my god, apa rasanya?" Jo kembali bersuara. Namun, kali ini dengan sedikit rendah.

"Yya, apa kau harus sekali menanyakan hal itu?" Gerutu Suzy.

Jo Kwon mengangguk semangat.

"Tidak ada."

"Kau bohong." Jo mendengus.

Tentu saja lelaki itu tidak percaya apa yang diucapkan Suzy padanya. Jo sangat yakin jika Kim Myungsoo itu adalah tipe pencium yang handal. Jo membayangkan bagaimana jika bibir kenyal itu menciumnya. Pasti rasanya sangat...

"Aw!" Jo mengusap kepalanya pelan saat mendapati biji kacang polong mengenainya. Ia langsung menatap Suzy dengan kesal.

"Hentikan pikiranmu itu, Jo." Ucap Suzy dengan pandangan malas. Saat tadi ia melihat apa raut wajah Jo yang berubah dengan pandangan tidak fokus, Suzy langsung yakin kalau sahabatnya itu sedang berfantasi yang tidak-tidak. Makanya ia langsung melembar biji kacang polong itu kepada Jo.

AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang