Nuansa serba putih memenuhi setiap mata yang berada di hotel itu. Dekorasi minimalis bergaya klasik yang begitu jauh dari yang di bayangkan ketika melihat kekayaan kedua keluarga itu semakin membuat takjub setiap orang yang melihat. Ditambah, rangkaian bunga-bunga mawar dan aster begitu indah terpasang pada tiang-tiang bambu yang di satukan oleh kain satin putih berpita emas, juga lampu hias yang menggantung dengan cantik semakin memperindah suasana disana. Gemuruh tepuk tangan serta sorak-sorai hadirin yang ikut berbahagia semakin menambah kehangatan suasana di bagian taman salah satu hotel di Seoul kala si pria mencium si wanita di depan semua tamu yang datang.
Jo menangis terharu. Dipeluknya Suzy dalam balutan gaun pengantin erat-erat, "Aku tidak bisa percaya bahwa temanku sudah menikah!"
Suzy tampak cantik dalam balutan gaun berwarna Ivory berpotongan lace dengan ujung belakang yang menjuntai hingga menyapu karpet. Alih-alih menggunakan veil di kepalanya, Suzy lebih memilih menggunakan flower crown sebagai penglengkap hiasannya.
Melihat Suzy yang di peluk oleh lelaki lain meskipun itu adalah seorang Jo Kwon, ayal membuat Myungsoo dengan cepat mengulurkan tangannya hendak memisahkan Jo supaya menjauh dari Suzy. Dengan sisa-sisa air mata yang merembes ke pipinya, Jo menatap jemari Myungsoo yang berada di lengannya dengan berbinar. Di lupakannya sejenak kesedihannya--tentang Suzy yang menikah dan membiarkannya menjomblo sendirian--karena tidak menyangka bahwa hari ini adalah hari dimana mimpinya menjadi nyata. Lelaki hot itu memegang tangannya!
Tapi, awan mendung di wajah Jo langsung kembali saat Myungsoo menyingkirkan jemari kokoh milik lelaki itu dari lengannya.
Suzy mendengus, memerhatikan ekspresi Jo, lalu menjawab, "Aku juga tidak menyangka berakhir disini, Jo," Kemudian melirik Myungsoo yang kini menarik pinggulnya mendekat kearah lelaki itu, "Bersama dengannya pula. Aigoo..."
-37 Grill & Bar, two month ago-
"Menikah denganku, ya?" Satu suara yang akan membuat Suzy terperangah lebar jika saja sistem pengendalian dirinya jelek. Suzy, menatap dengan horor wajah lelaki disampingnya. Begitu juga dengan kedua orang yang duduk didepan mereka, sukses dibuat si lelaki terkejut setengah mati.
Steak di piring milik Suzy bahkan masih setengah, dan red wine miliknya sama sekali belum tersentuh. Keinginannya untuk mencoba red wine yang disajikan bersama menu makanannya ini hilang sudah, pun dengan selera makannya.
Suzy menatap dengan kikuk kedua orang yang masih terperangah di depannya itu dengan ringisan. Seharusnya, ia tadi mengatakan tentang pembatalan perjanjian mereka agar Myungsoo tidak asal bicara begini. Lalu, dengan segera memberikan kode kepada Myungsoo agar lelaki itu mengatakan sesuatu. Namun Myungsoo bergeming, dan tatapan laki-laki itu mengisyaratkan kalau yang dikatakannya tidak main-main.
"Kau serius melamar adikku?" Jiyong nampaknya mulai sadar. Di tatapnya Myungsoo sungguh-sungguh. Perasaan senang membuncah karena kolega bisnisnya melamar sang adik. Terlepas dari dia seorang duda, yang jelas, Jiyong tahu jika Myungsoo lelaki baik dan memiliki jenis lahan penghasilan yang sama dengan keluarga Bae.
"Tentu saja."
"Yya, Kim Myungsoo!" Suzy menyela. "Jangan bercanda didepan kakakku."
"Memangnya aku terlihat sedang bercanda?" Kening Myungsoo mengernyit tidak suka.
"Jadi, kapan kalian akan menikah?"
"Oppa!" Suzy menoleh kearah Jiyong dengan sekuat tenaga. Yang tentu saja hanya ditanggapi Jiyong dengan kedua alis terangkat.
"Jika boleh mendahuluimu dan Lisa, secepatnya."
Jiyong menatap Myungsoo dengan tatapan menilai. Saat ini, ia tahu kalau Myungso sedang tidak bergurau sedikitpun kepadanya, karena Jiyong bisa melihat ada keseriusan di bola mata hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER
FanfictionMemiliki hidup yang indah, Karir yang sesuai dengan passion nya, Sahabat yang super cerewet dan juga, kekasih hati. Kekasih yang sering dikatakan oleh sahabatnya sebagai 'lelaki Amerika' Suzy. Namun, siapa sangka jika orang tua dan kakak Suzy begitu...