extra-very-short-part

5.2K 443 28
                                    

Myungsoo : Bagaimana menurutmu?

Myungsoo : Bagaimana menurutmu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suzy : Bagus. Aku suka.

Myungsoo: Aku membayangkan kau sedang mengenakan ini sekarang. Bersamaku.

Suzy : Yya, Jaehwan ku baru bisa berjalan dan kau sudah mau memberinya adik?!

Myungsoo : Kata siapa? Aku hanya ingin membelikanmu hadiah, Suzy.

Suzy : 🙄 Kau fikir aku percaya? Ck, kau selalu memberi hadiah VS ketika kau mau...

Myungsoo : Aku merindukanmu. Meeting disini sangat membosankan ketika kau selalu mengangguku dengan foto-foto yang kau kirim.

Suzy : Aku tidak mengganggumu🤕

Myungsoo : Pokoknya, beri aku hadiah ketika aku kembali dari Tokyo besok malam. I miss you...

---

Suzy tersenyum kecil dan menutup pesan dari Myungsoo. Menekan lock di ponselnya, lalu memasukkan benda persegi itu kedalam tas prada nya dan kembali menyantap tteokbokki di meja hidang di depannya.

"Kau akan terlihat seperti babi jika kau makan makanan seperti ini terus, Suzy." Jo mengingatkan.

Jo mengambil mie dan tteokbokki lalu menaruhnya ke dalam mangkuknya, mulutnya sampai terbuka layaknya orang kepanasan ketika rasa panas bercambur kuah yang lumayan pedas itu menyatu di lidahnya.

"Yya!" Suzy berdecak, hampir saja ia mencolokkan sumpitnya ke mata Jo karena ucapan tanpa saringan lelaki itu.

Jo terkekeh, lalu meralat dengan nada menggoda. "Aku serius. Tapi, kurasa kau tidak akan seperti babi melihat kau selalu berolahraga setiap malam."

"Tutup mulutmu, Jo." Suzy mendengus. "Kau memang tidak baik kalau terlalu dibiarkan dekat dengan anak-anakku."

"Haha," Jo tertawa. Tangannya membawa gelas diatas meja lalu menegaknya. "Omong-omong, Hana dan Jaehwan belum pulang?"

"Hm, Ayah dan Ibu Myungsoo begitu menyayangi mereka, kurasa. Aku bahkan mengatakan kalau aku merindukan anak-anakku, dan Ibu mertuaku itu malah menyuruhku minap disana." Suzy tersenyum kecil. Walaupun sebenarnya dia sedikit kesal karena anak-anaknya di minta untuk tinggal menemani Ayah dan Ibu Myungsoo. Awalnya, Suzy mengira hanya untuk dua atau tiga hari saja, namun nyatanya hampir seminggu anak-anaknya itu tidak juga dipulangkan. Tapi, Suzy tidak mungkin juga bisa menolak permintaan mertua nya itu karena Suzy tahu bagaimana sepi nya disana. Dan harus Suzy akui, senyuman diwajah senja mertua nya ketika bercanda dengan Jaehwan dan Hana membuat dirinya juga ikut tersenyum.

Jo mengangguk setuju, "Tapi, aku masih penasaran alasanmu kekeuh memberikan nama Kim Jaehwan," Gumam Jo. "Benar hanya karena kau memimpikan salah satu member boy band kiyowo itu?"

"Mm..." Respon Suzy sambil menyuapi tteokbokki nya kedalam mulut. "Waktu itu aku bermimpi sedang menonton konser mereka dan Kim Jaehwan tiba-tiba memberiku setangkai mawar merah."

"Sulit dipercaya."

***

Semilir angin terasa memasuki melalui celah-celah jendela yang dibiarkan terbuka, membuat gorden tipis berwarna putih yang menggantung didepannya bergoyang akibat sepoi angin yang mengenainya.

"Aku merindukanmu." Myungsoo berbisik pelan ditelinga kanan Suzy.

Setelah kedua tangan kekarnya merengkuh erat pinggulnya, Suzy merasakan kesepuluh jemari itu kini bergriliya diantara paha bagian dalamnya. Membuat dinginnya angin malam yang sebelumnya dirasakan Suzy seolah lenyap di gantikan oleh atmosfer panas yang kini nampak mendominasi ruang tidur itu.

Satu leguhan pelan keluar dari mulut Suzy kala jemari Myungsoo berhasil mencapai daerah terlarangnya. Membuatnya dengan cepat merapatkan kedua pahanya.

"A-apa yang kau lakukan!" Suzy menelengkan kepalanya kesamping ketika bibir Myungsoo menciumnya diantara lekukan leher.

"I miss you." Bisik Myungsoo dengan suara seraknya kembali.

Delay selama hampir dua jam di bandara membuat Myungsoo begitu lelah. Namun, rasa lelahnya tiba-tiba menguap tak bersisa kala melihat Suzy dengan balutan kimono mandinya. Aroma sabun kesukaan Suzy menguar menusuk indera penciuman Myungsoo, sedangkan perempuan itu nampak seksi dengan rambut basahnya.

"Kenapa kau tidak mengatakan kalau sudah di Seoul." Suzy memberengut, melonggarkan sedikit tangan Myungsoo yang melilit pada pinggulnya, kemudian berbalik.

Dengan gemas, Myungsoo langsung memberi kecupan pada bibir didepannya. "Aku sengaja ingin memberikan kejutan."

Suzy memutar bola matanya, "Lepas, kau mandi dulu sana."

"Aku merindukanmu," dengan sekali tarikan Myungsoo sudah merapatkan tubuhnya dengan tubuh perempuan yang di cintainya.

"Nado,"

Jawaban Suzy lantas membuat Myungsoo menjauhkan kepalanya dari lekukan leher Suzy, menatap perempuan itu dengan pandangan mata berbinar, "Jadi, haruskah kita--"

"Kau mandi dulu, baru aku mau sayang-sayangan." Suzy melepaskan belitan tangan Myungsoo kemudian menuju meja rias untuk mengambil hairdryer disana.

"Oh, Suzy, nanti juga aku akan mandi lagi. Apa bedanya?" Kedua bahu Myungsoo merosot ke bawah.

"Mandi atau aku tidak mengizinkan kau memelukku sepanjang malam?"

"Baik, baik. Aku akan mandi." Myungsoo menghela napas kemudian membawa tubuhnya masuk ke dalam kamar mandi.

Suzy tersenyum. Kemudian matanya tanpa sengaja melirik kearah pintu melalui cermin di meja riasnya. Kedua alisnya terangkat saat melihat paperbag bertuliskan nama brand pakaian dalam ternama disana. Mematikan hairdryer nya, Suzy kemudian membawa tungkainya berjalan mendekat dan meraih paperbag itu. Di dalamnya, ada satu kotak yang bertuliskan nama brand yang sama dengan di paperbag itu. Suzy lantas membukanya.

Kedua bibirnya langsung terkekeh kecil tak percaya bahwa Myungsoo benar-benar membelikan apa yang di kirimnya di chat kemarin.

"Mwoya, pria ini begitu serius dengan perkataannya."

***

Hiiiw thx udh bacaa. Kmren ga smpet buat AN dan say thanks. Wagelaaseeeh 42k yg baca ini wkwkwk qutakmenyangka!

Makasii pokokknyaa yg udh ksh vote+comment dan suka pd FF iniii (nangis)

Btw, ada FF baru (just in case kalau kalian blum tahu) judulnya : spring blooming, one day in summer (lanjutan Spring blooming), dan Feudatory.

Trus ada teenfic juga genre remaja(iya iyalah, ha!) Judulnya, catstagram&hellomellow.

Dah, sekian. See u! :*

AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang