Matahari bersinar begitu terangnya pagi ini di Santorini. Seolah-olah semalaman kemarin tidak pernah terjadi hujan deras sedikitpun. Santorini memang terkenal dengan cuaca cerahnya sepanjang musim karena matahari terus bersinar dengan teriknya, pada saat musim hujan tiba, biasanya suhu di pagi dan siang hari tetap saja terik namun ketika malam hari hujan deras bisa tiba-tiba muncul. Seperti semalam.
Suzy membuka matanya saat merasakan sinar matahari menyusup dari sela-sela gorden menyinari setengah wajahnya, dan mendapati sebelah ranjangnya sudah kosong. Ia duduk, lalu mengikat cepol rambut panjangnya itu dengan asal. Matanya melirik kearah dinding melihat jam.
Sekarang jam sembilan pagi. Dan Suzy bahkan merasa jika ia baru saja tertidur pulas. Keningnya mengernyit, ketika Myungsoo mengatakan tidak akan lepas kendali lagi, Suzy tidak mengira jika yang dimaksud lelaki itu adalah tentang keseluruhannya. Dan Suzy tidak menyangka jika Myungsoo tega membiarkannya gusar karena sulit tertidur sedangkan lelaki itu malah enak-enaknya mendengkur pulas.
Suzy menatap Myungsoo yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang masih menggantung di pundaknya, tangannya bergerak mengusap-usap rambutnya dengan handuk itu, lalu ketika pandangan mereka bertemu, Myungsoo dengan santainya berbicara, "Kau sudah bangun?"
Suzy mendengus. Lelaki itu bahkan tampak segar dan tampan. Sedangkan, Suzy bisa melihat meskipun tanpa cermin didepannya kalau mata bagian bawahnya sudah seperti sedang membawa tas ransel berisi buah semangka. Ntah sejak kapan, namun Suzy sudah terbiasa tidur dalam pelukan Myungsoo dan juga mendapatkan kecupan sebelum tidurnya. Namun, ketika Suzy bergerak akan memeluk Myungsoo semalam, lelaki itu malah menolaknya, "Aku tidak boleh lepas kendali, Suzy. Jadi kau juga jangan memancingku." Katanya semalam. Mata tajam itu menatap Suzy dengan tatapan mengingatkan.
"Mandilah, setelah itu kita akan mencari sarapan diluar." Ucap Myungsoo sambil menatap Suzy sekilas. Tangannya bergerak membuka lemari yang sudah diisi dengan pakaian-pakaian mereka. Lalu mengambil satu pasang kemeja dan celana levis bewarna hitam dari dalam lemari. Kedua mata Myungsoo kembali melirik Suzy, saat merasakan ada mata yang sedang menatapnya. "Waeyo, Suzy?" Tanya Myungsoo saat mendapati istrinya sedang menatapnya dengan memicingkan matanya.
"Tidak." Jawab Suzy ketus. Kemudian bangkit dari ranjang dan melenggang masuk kedalam kamar mandi.
***
Elia Eatery.
Suzy membaca plang nama restoran yang akan mereka masuki. Wanita itu nampak cantik dengan setelan floral jumpsuit outfits sependek paha berkerah V-neck dengan lengan tangan pendek melekat sempurna di tubuhnya. Satu tangannya berada di genggaman Myungsoo dengan nyaman.
Nyaman...
Suzy jadi ingat, tidak ada seorangpun selain keluarganya yang membuatnya nyaman bergandengan tangan seperti ini. Jika di ingat-ingat, bahkan dengan Sejong pun Suzy bahkan hampir tidak pernah melakukan semacam ini. Tangannya selalu bergelayut di lengan Sejong tiap kali mereka berjalan bersama.
"Kau masih suka sayuran, kan?" Tanya Myungsoo. Kepalanya menoleh menatap Suzy yang masih menatap plang nama resto yang akan mereka masuki ini. Suzy memalingkan pandangannya untuk bertemu dengan mata tajam Myungsoo, sedikit kaget karena Myungsoo bahkan masih mengingat apa yang disukai nya, namun tak urung mengangguk, "Mm-Hm."
Myungsoo mengangguk sekali. Lalu, menghela Suzy untuk masuk kedalam resto. Di Santorini, selain menu seafood, kita juga akan menemukan berbagai menu vegetarian di dalamnya. Namun karena ini masih pagi, jadi vegetarian foods adalah pilihan yang terbaik.
Keduanya memasuki restaurant tersebut dan langsung di sambut dengan hangat oleh waiteress yang memang sudah menunggu didepan. Sang waiteress membawa mereka ke salah satu table kosong. Myungsoo, menarik kursi dan menyuruh Suzy untuk duduk disana, sedangkan dia menarik satu kursi lagi untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER
FanfictionMemiliki hidup yang indah, Karir yang sesuai dengan passion nya, Sahabat yang super cerewet dan juga, kekasih hati. Kekasih yang sering dikatakan oleh sahabatnya sebagai 'lelaki Amerika' Suzy. Namun, siapa sangka jika orang tua dan kakak Suzy begitu...