"Anjir !" Pekik Velo. "Woii ! Kampret banget dah !" Umpatnya.
Kalau sudah begini, semua orang tahu kalau Velo sedang apa. Ia tengah asyik bermain game. Namun, yang tak boleh ditiru adalah, bolos jam pelajaran hanya untuk bermain game di game station yang jauh dari sekolah. Bahkan ia harus naik Uber untuk sampai kesini.
"Yess !" Pekiknya kegirangan. Dia baru saja melewati masa dimana ini seperti pertarungan hidup dan mati. Sedikit lebay, tapi Velo tidak peduli.
Ia melirik kearah jam tangannya. Sudah pukul 11.25, berarti sebentar lagi istirahat pertama dimulai dan dia harus cepat-cepat kembali kesekolah sebelum tepat pukul 12. Dengan tergesa-gesa, ia membereskan semua barang-barangnya.
Ia memberikan selembar uang 50.000. Setelah itu, ia kembali memasukkan kembaliannya kedalam dompet. Setelahnya ia memesan Uber dan memilih untuk menunggu didepan. Ketika melihat pesanan ubernya datang. Dengan cepat, ia masuk kedalam mobil berwarna merah metalik dan menyuruh sang sopir agar mempercepat laju mobilnya.
Setelah sampai disekolah, Velo memberikan uang sesuai dengan harga per tarifnya. Velo bukan orang yang sok kaya merelakan uang kembaliannya untuk sopir, dia sadar uang sangat sulit untuk dicari. Oleh karena itu ia mengambil uang kembaliannya.
Ia kembali melirik jam tangannya. 12.02. Dalam hati ia berdoa agar Daniel tak berkunjung ke kelasnya, lagi.
****
Velo bernafas lega saat melihat kelas Daniel belum bubar. Ia memutuskan untuk mengecek sendiri, apakah pria itu ada didalam kelasnya atau tidak dan menurut laporan teman sekelasnya tadi, Daniel tidak mengunjunginya. Mendengar berita bahagia itu membuat Velo bersorak senang.
"Tumben." Ucapan seseorang membuat Velo terlonjak kaget. Ia mendelik sebal kearah orang yang sedang berdiri disampingnya itu.
"Sialan emang !" Umpat Velo yang hanya dibalas Daniel dengan lelehan. "Kantin yuk." Ajak Velo yang dibalas anggukan dan gumaman. Kemudian, Daniel merangkul Velo menuju kantin.
Saat sedang asyik-asyiknya makan, seseorang menghampiri mereka berdua, orang itu adalah Cristian.
"Tina ?" Ucap Velo dengan mulut yang penuh dengan bubur ayam.
"Lo dipanggil ke BK."
Velo membulatkan matanya. Ia dengan cepat meminum air mineralnya. Ia bukan tipe orang seperti di film-film, ketika mendengar berita mengejutkan langsung tersedak.
"Serius Lo ?" Tanya Velo tak percaya.
Cristian mengangguk. Ia lalu menatap Daniel. "Dan, sepertinya pacar lo ini nakal ya. Suka bolos." Cristian menaikkan alisnya naik turun kearah Daniel.
Daniel menatap tajam Velo, sedangkan yang ditatap hanya menyengir sambil mengusap tengkuknya, salah tingkah.
"G—gue." Velo menelan salivanya dengan susah payah. "Pamit dulu. Bye !" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Daniel dan Cristian. Ia harus cepat-cepat pergi sebelum mendapat amukan dari Daniel.
Cristian tertawa terbahak-bahak, sedangkan Daniel menghembuskan nafas lelahnya. Lelah menghadapi Velo yang sangat sulit untuk diatur. Bisa-bisa ia menjadi stres dalam waktu dekat ini.
****
"Permisi." Ucap Velo sambil menutup perlahan pintu ruangan BK. "Ibu manggil saya ?" Tanyanya pada guru bimbingan konseling khusus kelas 10.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Teen FictionSi princess trouble maker yang ulahnya sudah diluar batas, terpaksa harus dinikahkan dengan anak dari sahabat keluarganya secara diam-diam. Velo yang awalnya tak terima, terpaksa harus menerimanya. Namun, dibalik itu semua sang pria ternyata sudah...