Mata mereka berdua bertemu. Samuel maupun Velo sama terkejutnya. Samuel tak menyangka kalau ternyata Velo ikut dalam turnamen ini, sama seperti adiknya. Ia tersenyum hangat yang dibalas oleh senyuman keki Velo. Sebenarnya Velo sedang mencari seseorang, tapi tanpa sengaja ia melihat Samuel.
Velo mendesah pasrah dan berjalan menuju ruang ganti sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Apa ini ? Perasaan yang ia rasakan sekarang ? Apa Velo benar-benar kecewa karena Daniel tidak hadir ? Ya, Velo tau kalau hari ini sedang ada camping sekolah, tapi bisakah Daniel meluangkan waktunya hanya untuk menyemangati Velo ?
Setelah selesai berganti pakaian. Ia keluar dari ruangannya sambil memasukkan kedua tangan kedalam saku jaket persatuan. Ia berniat untuk mencari minum sekalian cari angin. Namun, langkahnya terhenti saat ia secara tak sengaja melihat Daniel ada disini. Daniel memang ada disini, Tapi, satu hal yang membuat Velo sangat kecewa adalah Daniel bersama dengan wanita lain, wanita yang tak Velo kenali bahkan ia tidak pernah melihatnya sebelum ini.
Berbalik arah, Velo memilih untuk meninggalkan mereka berdua. Ia tak peduli kalau ternyata Daniel sudah punya pacar, tohh....mereka berdua cuma pura-pura pacaran saja jadi tidak masalah. Lagian, Velo tidak menyukai Daniel. Ya, Velo tidak menyukainya.
Ia menghentikan langkahnya saat merasa dirinya ragu karena ucapannya sendiri. Tanpa sadar, Velo meremas kaleng soda yang ada di genggamannya. Ia tidak tau penyebabnya kemarahannya ini, atau apakah saat ini Velo sedang cemburu ? Entahlah. Ia juga sedikit bingung. Marahnya tidak beralasan.
Pukk....
"Upss." Velo menutup mulutnya. Ia tersenyum kikuk. "Sorry, nggak sengaja."
Levi tertawa garing. Ia mengambil kaleng soda yang tadi Velo lempar. "Lo lagi kesal ?" Tanya Levi.
Velo menghembuskan napasnya lalu menggeleng. "Nggak."
"Terus muka lo kenapa kusut ?"
Velo kembali menggelengkan kepalanya. "Nggak kok. Udah ah, gue mau siap-siap buat bentar." Ucap Velo mengalihkan.
Levi mengangguk. Setelahnya Velo berlalu dari hadapan Levi menuju ruangannya untuk mempersiapkan diri dalam lomba renang putri tercepat.
****
Velo menghempaskan punggungnya ke jok mobil. Ia memutuskan untuk mengikuti acara camping sekolah, walaupun sebenarnya papa sangat melarang, namun bukan Velo kalau gadis itu tidak keras kepala. Lagi pula ia kesana tidak sendirian, tapi diantar oleh supir pribadi keluarganya.
Perjalanan yang cukup jauh itu dihabiskan Velo untuk makan dan tidur. Pertandingan tadi menguras banyak tenaga, tapi bukan berarti Velo capek apalagi bosan. Tidak.
"Say la la la la." Senandung Velo mengikuti alunan musik di mobilnya yang memutar lagu boyband asal Korea itu. Bahkan supirnya menjadi pening karena Velo memutar musik terlalu keras.
"Nona, apa saya bisa kecilin musiknya ?" Tanya sang supir dengan nada sopan.
"Kecilin aja." Ucap Velo.
Dengan senang hati sang supir mengecilkan volume musik yang sangat keras itu. Ia bahkan heran, apakah gendang telinga nona mudanya itu baik-baik saja saat ini ?
"Sudah mau sampai pak ?" Tanya Velo dari arah jok belakang.
"Iya."
Velo mengangguk paham dan kembali merebahkan dirinya diatas jok, tangannya mulai membuka aplikasi game favoritnya. Beberapa kali, terdengar gumaman dan umpatan yang terlontar dari mulut Velo. Ia tidak bisa tenang kalau sedang bermain game. Ia masuk dalam deretan orang terheboh saat bermain game mobile.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Teen FictionSi princess trouble maker yang ulahnya sudah diluar batas, terpaksa harus dinikahkan dengan anak dari sahabat keluarganya secara diam-diam. Velo yang awalnya tak terima, terpaksa harus menerimanya. Namun, dibalik itu semua sang pria ternyata sudah...