22

3.3K 120 2
                                    

Seperti yang sering Velo lakukan jika kesal, yaitu meracau tidak jelas. Sejak kepulangannya dari London, ia harus mengikuti schedule yang dibuat mama untuk dirinya. Mulai dari perawatan hingga persiapan acara ulang tahunnya. Padahal ini bukan sweet seventeen

"Lo kenapa ?" Tanya Daniel saat melihat sedari tadi muka Velo tertekuk.

"Nggak !" Jawab Velo ketus.

Daniel menghela napas dan memilih untuk mendiamkan gadis cantik yang kini mengenakan dress diatas lutut dengan perpaduan warna biru dan putih.

"Samuel !" Teriak Velo saat matanya tak sengaja menangkap sosok Samuel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Samuel !" Teriak Velo saat matanya tak sengaja menangkap sosok Samuel.


"Hai." Sapa Samuel begitu melihat Velo menghampirinya. Penampilan Velo benar-benar berbeda, biasanya wanita itu lebih suka berpakaian santai dan terkesan tomboy.

"Gue kira lo nggak datang." Ucap Velo.

Samuel tersenyumlah. "Guekan diundang, masa nggak datang."

Daniel menatap Samuel dan Velo bergantian. "Vel—."

"Ohh." Pandangan Samuel teralihkan kepada Daniel. "Gue Samuel." Ucapnya memperkenalkan diri dengan uluran tangan ramah.

Daniel menerima uluran tangan Samuel dengan senyum tipis. "Daniel, gue—."

"Udah ah. Nggak penting." Ucap Velo cepat sebelum Daniel melanjutkan kata-katanya, ia lalu menjulurkan lidah kearah Daniel dan menarik tangan Samuel agar menjauh dari hadapan pria itu.

"Itu pacar lo ya ?" Tebak Samuel.

Velo hampir saja tersedak mendengar ucapan Samuel. Ia mengibaskan tangannya didepan wajah Samuel dan tertawa garing. "Nggaklah." Ucapnya lalu kembali menyesap minumannya yang sempat ia ambil tadi.

"Samuel ?"

Keduanya menoleh kearah datangnya sumber suara dan menemukan Vella disana, sedang berdiri menatap mereka berdua.

"Vella ?" Tanya Samuel tak percaya.

"Kalian saling kenal ?" Tanya Velo yang membuat perhatian kedua orang itu kembali memusat padanya.

Samuel mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Vella, hingga keduanya sangat-sangat rapat.  "She's mine."

Velo membelalakkan matanya. Ia menatap keduanya tidak percaya. Bagaimana bisa Velo tidak mengetahui berita ini disaat kakaknya sendiri berpacaran dengan teman dekat Velo.  "Serius ?" Ucapnya heboh, lalu ia mengalihkan pandangannya ke Vella yang saat ini sedang tersenyum mengejek. "Lo kok nggak pernah bilang."

"Lo nggak nanya." Sela Vella.

Samuel memandang keduanya. "Kalian saling kenal juga ?"

Keduanya mengangguk kompak. Vella menarik tangan Velo dan mendekatkan wajahnya ke wajah adik tersayangnya itu. "Dia adik gue. Emangnya nggak mirip ?" Tanya Vella.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang