Gadis itu merutuki kesialannya saat bertemu dengan Rika. Gadis yang dengan tega menghancurkan hubungannya dengan Daniel.
Dengan cepat, Velo berbalik arah. Namun, tak kalah cepat saat Rika menarik pergelangan tangannya hingga gadis itu meringis karena Rika mencengkramnya terlalu erat.
"Ikut gue." Ucap Rika. Perlahan cengkraman tangannya melembut dan menuntun Velo menuju sebuah mini market yang ada di ujung jalan.
"Apa ?" Tanya Velo saat keduanya telah duduk berhadapan di meja depan mini market
Rika menarik napas panjang-panjang sebelum menghembuskannya dengan perlahan dan teratur. "Gue mau minta maaf."
"Ng—."
"Stop." Rika menyela ucapan Velo. "Lo nggak boleh potong omongan gue. Ok ?"
Velo memutar bola mata, jengah. Namun ia tetap menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Rika bernapas lega. Akhirnya gadis itu mau mendengarnya juga. Ia menatap Velo yang kelihatan sangat enggan mendengar penjelasannya. Melihat reaksi Velo membuat Rika kembali mendesah pelan.
"Gue sama Daniel cuma sepupu." Rika memulai ucapannya. "Jadi jangan salah paham. "
Velo melirikkan matanya sekilas kearah Rika saat mendengar kata ‘Sepupu’. Apa wanita ini bergurau ? Bagaimana bisa keduanya memiliki hubungan darah disaat keduanya terlihat begitu mesra ?
"Waktu itu Daniel minta bantuan gue agar nurutin semua ide liciknya." Ucap Rika sambil menerawang ke kejadian 5 tahun yang lalu.
Flashback.
Saat itu, keduanya sedang jalan di depan villa tempat mereka menginap sesaat sebelum berangkat kepuncak.
"Rik, bantuin gue dong." Ucap sepupunya dengan tampang memelas, Daniel.
Rika menaikkan sebelah alisnya. "Nggak biasanya lo minta bantuan gue. Kenapa ?" Tanyanya.
Daniel menghela napas. "Gue udah nyusun rencana. Tapi gue nggak yakin kalau ini bakalan berhasil."
Rika mengerutkan keningnya. "Rencana ? For what ?"
"Gini, lo tau Velokan ?"
Rika mengangguk. Ia tahu gadis itu, karena Daniel sering bercerita tentangnya. Pria itu baru saja, menceritakan kalau ia pergi mengendap-endap ke lomba Velo siang tadi. Tanpa sepengetahuan gadis itu tentunya.
"Gue mau dia bahagia." Daniel mendesah pelan, tangannya terangkat untuk mengacak rambutnya.
"Yaudah, bahagiain aja. Apa susahnya sih ?" Ucap Rika lagi dengan intonasi kesal. Mengapa Daniel begitu bodoh ? Jika ingin membahagiakan orang yang dicintainya tidak perlu melapor dengan orang lain bukan ?
"Ihss...Lo tuh ya ? Motong omongan Mulu." Kesal Daniel.
Rika menyengir. "Yaudah, sepupu gue yang ganteng banget." Rika memasang wajah ingin muntah sebelum melanjutkan, "Silahkan dilanjutkan." Ucap Rika.
Daniel mendengus. Namun tak urung ia mengutarakan semua perasaannya. Ia mengatakan kalau Velo berhak untuk bahagia, bahagia bersama dengan orang lain. Ia tidak mau melihat Velo terkekang dengan pernikahan yang terlalu mendesak ini. Ia juga tahu kalau selama ini Velo tidak bahagia bersamanya.
Dan Daniel menginginkan kebahagiaan Velo. Menurutnya cara inilah yang paling ampuh agar Velo menjauh darinya. Meminta bantuan sepupunya untuk menyamar sebagai teman wanita Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Teen FictionSi princess trouble maker yang ulahnya sudah diluar batas, terpaksa harus dinikahkan dengan anak dari sahabat keluarganya secara diam-diam. Velo yang awalnya tak terima, terpaksa harus menerimanya. Namun, dibalik itu semua sang pria ternyata sudah...