Semua Demi Cinta || Part 2

693 39 0
                                    

Tiga hari berlalu tidak begitu terasa karena Zizi melewati hari liburnya bersama keluarga tercintanya. Begitu banyak kegiatan yang Zizi lakukan selama berada dikediaman kakek dan neneknya, ikut pergi ke pasar, pergi ke kebun dan hal-hal lain yang membuat Zizi benar-benar dapat menghapus penatnya selama ini.

"kakek, kebun tehnya luas banget, kakek ngurus kebun ini gak sendirian kan?" Tanya Zizi.
"Ya enggaklah, ada beberapa orang yang bantuin kakek merawat kebun teh kita ini." Jawab kakeknya.
"Entar kalo Zizi udah lulus, Zizi mau bantuin kakek ngerawat kebun teh ini." Seru Zizi tersenyum.
"Apapun yang kakek punya itu milik kamu juga, kan cucu kakek yang paling cantik." Goda kakeknya.
"hehe.. iya dong kek."

Kring...kring...

Nada ponsel Zizi tiba-tiba berdering, dengan segera Zizi merogoh ponsel yang ia masukkan kedalam saku celananya. Nomor yang tidak ia kenal tertera diponselnya tengah meneleponnya, Zizi bertanya-tanya dalam hatinya siapakah gerangan yang menghubunginya saat itu. Zizi pun menerima panggilan itu.

"halo Assalammualaikum." Sapa Zizi.
"walaikumsalam." Terdengar suara seorang laki-laki yang menjawab sapaannya.
"ee, maaf ini siapa ya?" Tanya Zizi bingung.
"ini Zizi kan? Saya pak Andi." Jawab pak Andi sebagai wakil kepala sekolah bagian kesiswaan di sekolahnya.
"oh iya pak ada apa ya kok tumben bapak nelpon Zizi." Tanya Zizi kembali.
"gini Zi..." pak Andi mulai menjelaskan maksudnya menghubungi Zizi.

Pak Andi meminta Zizi untuk mengikuti kompetisi siswa berprestasi tingkat Kota. Karena menurut pak Andi Zizi mempunyai kemampuan dalam bidang tersebut. Namun, pak Andi juga meminta Zizi untuk datang ke sekolah besok karena banyak hal yang harus dipersiapkan dan Zizi harus menyelesaikan formulir pendaftaran dan memenuhi syarat-syarat yang lainnya, dan kompetisi tersebut akan dilaksanakan tiga hari yang akan datang.

"tapi pak, Zizi sekarang lagi di Tawangmangu tempat kakek dan nenek Zizi. terus gimana pak?" Tanya Zizi bingung.
"kamu kan bisa kembali ke Bandung, lagian liburan kan masih bisa lain waktu lagi Zi, kesempatan ini tidak datang dua kali. Jadi bapak harap kamu bisa mengikutinya. Bapak tunggu kamu besok disekolah ya." Jelas pak Andi.
"baik pak, nanti Zizi bicarain sama orang tua Zizi dulu ya pak." Jawab Zizi.
"baiklah, kalau begitu bapak tunggu kabar kamu selanjutnya. Assalammualaikum." Seru pak Andi dan kemudian menutup teleponnya.

"ada apa Zi." Tanya kakeknya penasaran. Zizipun menjelaskan siapa yang menelponnya tadi dan apa maksudnya.
"wah bagus dong kalau gitu, kesempatan yang sudah ada didepan mata jangan disia-siakan, iya walaupun sebenarnya kakek masih ingin kamu berada disini tapi kompetisi itu juga penting." Jelas kakeknya.
"iya kek, ya udah kita sekarang pulang yuk, sekalian biar Zizi cepat bisa bicarain hal ini pada ayah dan bunda." Seru Zizi.

Setelah sampai di rumah kakek dan neneknya. Zizi menceritakan hal yang terjadi saat ia berada di kebun kakek tadi, mendengar hal itu ayahnya langsung menyarankan Zizi untuk tetap mengikuti kompetisi yang telah ditawarkan oleh pak Andi. Hari itu juga mereka langsung kembali ke Bandung, Zizi dan bundanya diantarkan ayahnya ke Bandara Ahmad Yani yang ada di Semarang, sehingga mereka akan tiba di Bandung lebih cepat. Sedangkan ayahnya kembali ke Bandung tetap dengan menggunakan mobil yang mereka kendarai saat mereka ke Tawangmangu. Walaupun sebenarnya hati Zizi sangat masih menginginkan lebih lama lagi berada di rumah kakek dan neneknya, akan tetapi ia juga tidak ingin mengecewakan pak Andi yang telah menunjuk dan mempercayainya untuk mewakili sekolah mereka dalam kompetisi tersebut.

***

"sudah selesai semua kan pak?" Tanya Zizi.
"iya, sudah selesai semua Zi. Selamat belajar ya, saya percaya sama kamu." Seru pak Andi.
"iya pak, terima kasih atas kepercayaan bapak, Zizi janji tidak akan mengecewakan bapak." Seru Zizi sambil tersenyum.

Indah Pada WaktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang