New Everything || Part 1

724 30 0
                                    

Semua siswa kelas X yang telah dilantik secara resmi sebagai anggota pramuka yang baru berkumpul dilapangan sekolah, weekend yang biasanya mereka pergunakan untuk santai di rumah tanpa harus bertemu dengan pelajaran-pelajaran seperti sedang berada didalam ruang kelas, namun weekend kali ini mereka pergunakan untuk berpetualang didalam hutan. Karena pada hari itu mereka akan mengikuti kegiatan hiking di hutan yang jaraknya tidak jauh dari sekolah mereka. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan, mulai dari upacara pelantikan secara resmi, mengikuti seminar dan kegiatan yang lainnya, akhirnya mereka akan melakukan hiking, kegiatan yang disukai oleh semua siswa. Yang menjadi panitia dalam kegiatan tersebut adalah para siswa kelas XI yang sebelumnya juga pernah melakukan kegiatan-kegiatan tersebut pada tahun sebelumnya.

Hari itu Alka sudah mulai beraktivitas kembali, ia juga tidak ingin melewatkan kegiatan tersebut sama seperti dengan teman-temannya yang lain. Jam telah menunjukkan pukul 08.00 WIB, hiking pun dimulai. Sebagai seorang ketua PMR yang baik Zizi pun ikut berkeliling mengikuti hiking bersama adik-adik tingkatnya ditemani dengan satu kotak P3K, agar jika ada yang terluka Zizi sudah siap untuk mengatasinya. Mereka menyiapkan 8 pos dalam rute perjalanan hiking mereka, masing-masing pos telah dijaga oleh para panitia dari kelas XI. Zizi seperti ikut berpetualang namun tidak mendapatkan hasil apa-apa, yang ia dapat hanyalah rasa lelah karena harus berjalan bolak-balik dari pos yang satu ke pos yang lainnya untuk memastikan keadaan adik-adik tingkatnya, karena itu sudah merupakan tanggung jawabnya untuk menanganinya.

Ketika Zizi sedang berada di pos pertama, Zizi memetik setangkai bunga Alamanda catartica, warnanya yang kuning segar menambah keindahan bunga tersebut. Entah apa yang sedang Zizi pikirkan, sehingga ia mendekati salah satu dari adik tingkatnya.

"nama kamu siapa?" Tanya Zizi.
"Tia kak." Jawab Tia adik tingkatnya.
"baik Tia, kakak boleh kan minta tolong sama kamu?" Seru Zizi
"boleh kak, kak Zizi mau minta tolong apa?" Tanya Tia.
"kakak titip bunga ini ya, tolong berikan bunga ini pada kak Alka yang ada di pos lima. Tapi inget, jangan bilang kalo bunga ini dari kakak, jika ditanya dari siapa, jawablah dari kakak yang ada di pos satu kak." Jelas Zizi. You really crazy Zizi masak cewek yang ngasih bunga ke cowok. Hmm...

"baik kak." Jawab Tia dengan raut wajah yang cukup meyakinkan Zizi bahwa ia tidak akan mengatakan hal yang sebenarnya.

Setelah memberikan bunga tersebut pada Tia, Zizi langsung pergi berpindah menuju ke pos 8. Tanpa melewati pos-pos yang terurut setelah pos 1 Zizi langsung mengambil jalan pintas untuk menuju ke pos terakhir. Sesampainya di pos 8, Zizi tidak terlalu lama berada di pos tersebut karena ia memutuskan untuk pergi menuju ke pos 7. Perjalanan Zizi menuju ke pos 7 tidak semudah ia berhasil menempuh pos-pos yang lainnya yang masih bisa ditempuh dengan jalur darat, dan Zizi harus menempuh jalur air. Namun, ia tidak begitu khawatir tidak dapat menyeberang danau tersebut karena sudah tersedia perahu karet dan teman laki-laki yang siap menyeberangkannya tanpa harus membasahi pakaiannya.

Sesampainya ia di pos 7 ia langsung dikejutkan dengan teriakan-teriakan histeris Vanya.

"Zizi.. lo itu darimana aja sih? Kok baru kesininya sekarang." Seru Vanya.
"Van, bisa kan gak usah pake teriakan lo yang histeris kayak gitu. Inget, ini tuh dihutan bukan kayak disekolah tau." Seru Zizi.
"upsszz, sory. Oh iya lo tadi dicariin Alka tau. Dia butuh lo, tangannya terluka. Dia nyariin lo sampe kesini tapi lo nya gak ada." Jelas Vanya.
"serius lo Van? Kapan?" Tanya Zizi penasaran.
"nggak gue bohong. Serius lah non, baru sepuluh menit yang lalu." Jawab Vanya sambil mengangkat kesepuluh jarinya menunjukkan jumlah menit yang ia sebutkan.

"terus sekarang dia dimana?" Tanya Zizi.
"udah balik ke posnya lagi. Abisnya lo gak ada." Jawab vanya kembali.
"oh iya udah kalo gitu mungkin gak butuh lagi." Jawab Zizi kemudian langsung duduk disamping teman-temannya yang lain.
"aduh Zi, kok lo masih disini. Kalo boleh saran mending lo susulin dia kesana, tangannya tadi belum diobatin loh Zi." Saran Tata. Disusul dengan sorakan teman-teman yang lain. "iya Zi, kasian loh."

Indah Pada WaktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang