Datangnya malam adalah waktunya untuk kumpul bersama keluarga tercinta, hal itulah yang selalu dilakukan oleh Zizi dan kedua orang tuanya jika masing-masing mereka sedang tidak memiliki kesibukan. Bercengkrama, bersenda gurau dan berbagi cerita selalu mereka lakukan untuk tetap selalu menjaga keharmonisan dalam keluarga mereka walaupun tidak jarang mereka selalu memiliki kesibukan masing-masing. Sedang asyiknya berkumpul bersama kedua orang tuanya, tiba-tiba terdengar suara ponselnya bedering. Zizi beranjak dari tempat duduknya, melihat siapakah gerangan yang tengah meneleponnya.
Indra? Ngapain dia nelpon gue, tumben banget. Kalo mau bahas masalah program kerja biasanya kan di sekolah. Apa dia lagi berantem sama Vanya? Tanya Zizi pada dirinya sendiri.
"Assalammualaikum, ada apa Ndra?" Tanya Zizi.
"walaikumsalam, lo lagi sibuk gak Zi? Soalnya ada yang mau gue sampein sama lo, penting banget." Seru Indra.
"gue gak lagi sibuk kok, emang lo mau ngomong apa Ndra?" Tanya Zizi.
"lo pacaran sama Anka Zi?" Tanya Indra tiba-tiba.
"gue gak pacaran kok sama Anka, lo denger berita darimana? Dan kok tumben banget lo nanyain ini ke gue?" Tanya Zizi bingung.
"gue cuma butuh kejujuran lo Zi, gue Tanya sekali lagi lo beneran pacaran sama Anka?" ulang Indra.
Bener-bener ya Anka, ngapain juga dia bilang-bilang sama orang kalo tadi pagi gue terima dia. Ini lagi Indra ngapain lagi kepo banget sama privasi gue. Gerutu Zizi dihati."oke. Gue emang pacaran sama Anka, terus kenapa Ndra? Ada masalah?" Tanya Zizi.
"maaf ya Zi sebelumnya tapi lo janji jangan marah dan emosi ya...."Indra pun menjelaskan kejadian yang sebenarnya, karena pada saat Redo dan teman-teman yang lain melakukan hal tersebut, saat itu Indra juga ada ditempat kejadian. Bagaimana tidak, Indra kan juga merupakan bagian dari mereka yang sama-sama tergabung dalam Purna Paskibraka Indonesia tahun sebelumnya. Indra mengetahui semuanya bahkan sampai saat ini pun Anka masih mencintai mantan kekasihnya, bagi Indra jika Anka tidak bisa menjelaskannya pada Zizi, maka ia sendirilah yang akan membongkar semuanya. Mendengar semua penjelasan dari Indra membuat darah Zizi benar-benar mendidih.
"lo gak bohong kan Ndra?" Tanya Zizi tidak percaya.
"buat apa gue bohong sama lo Zi, gak ada untungnya. Lo sahabat gue, gue gak rela liat lo dijadiin kayak boneka mainan mereka gini." Jelas Indra kesal.
"makasih ya Ndra lo udah kasih tau gue. Bener-bener dah tuh orang ya, gue udah pusing tujuh keliling mikirin gue mesti jawab apa, sampai akhirnya gue korbanin perasaan gue sendiri demi gak bikin dia kecewa. Eh ternyata gue dibohongin abis-abisan kayak gini, mana gue denger kebenarannya dari orang lain lagi bukan dari mulut dia sendiri." Ucap Zizi kesal.
"iya sama-sama Zi. Gue ngerti lo emosi banget tapi janji ya Zi jangan ngelakuin hal-hal yang bodoh ya." Pinta Indra.
"tenang aja Ndra, gue gak bakalan bunuh diri kali. Masih banyak hal yang jauh lebih penting daripada urusan beginian." Jawab Zizi.
"syukur deh kalo gitu, ya udah Zi gue tutup dulu ya telponnya soalnya gue ada kerjaan nih." Seru Indra.
"oh iya Ndra gak apa-apa kok, sekali lagi makasih banyak ya." Seru Zizi.
"oke Zi." Jawab Indra kemudian menutup panggilannya.
Emosi Zizi sudah hampir meledak bersamaan dengan berita yang baru saja ia dengar. Emosinya kian bertambah ketika ia melihat diponselnya ada satu pesan masuk yang bertuliskanhai sayang, kok sepi sih? Lagi sibuk ya?
Dengan segera ia menggerakkan jemarinya untuk membalas pesan dari Anka.
Ngapain lo ngehubungin gue, denger ya gue paling gk suka dibohongin sekecil apapun. Dan satu lg apa yg terjadi tadi pagi, lupain aja. Anggap semua itu gk pernah terjadi, karna gue gk bakal pernah anggap semua itu, kita gk ada hubungan apa2.
Delivered to : xxxx77966780
Kok marah2? Ada apa sayang? Aku bohong apa sayang?
Sender : xxxx77966780Zizi sama sekali tidak menghiraukan sms yang masuk ke ponselnya. Ia benar-benar kecewa kepada Anka yang selama ini ia anggap orang yang selalu mengerti keadaannya dan rasanya mustahil jika ia akan mengecewakan Zizi seperti ini. Namun, itulah kenyataan yang Zizi hadapi. Zizi merasa bahwa ia sudah benar-benar telah dipermainkan oleh Anka.
Aku tau kamu marahnya karna apa. Aku bs jelasin semuanya. Tp tolong angkat telpon aku sayang.
Sender : xxxx77966780Zizi tetap pada pendiriannya, tidak memperdulikan semua pesan-pesan yang dikirim Anka dan semua telepon-teleponnya.
Bersambung~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Pada Waktunya
Teen FictionKalo udah bacanya dijamin mau banget masuk dalam ceritanya 😄 ~~ Zivana Letisyah Viradita, yang akrab dengan sapaan Zizi adalah seorang gadis SMA yang bisa dikatakan tidak begitu mudah tertarik pada laki-laki bahkan jika ketampanan laki-laki terseb...