Sudah hampir satu minggu Zizi menggunakan hari cutinya bersama keluarganya di Bandung, sekaligus ikut repot dalam mempersiapkan acara pernikahan Era, saudaranya tersebut. Sambil merangkai bunga bersama Era, mereka membahas hal dimasa lalu baik itu tentang Zizi maupun tentang Era sebagai bahan lelucon yang kadang menjadi bahan tertawaan mereka. Tidak heran, karena mereka memiliki banyak kenangan yang lucu dan konyol.
"kakak bahagia banget ya mau nikah sama kak Rizky?" Tanya Zizi.
"jelaslah sayang kakak sangat bahagia, dia itu segalanya buat kakak." Ujar Era sambil tersenyum-senyum sendiri.
"gak lama lagi kakak mau menikah, aku kapan ya kak? Umur kita kan Cuma terpaut satu tahun." Ujar Zizi dengan nada yang sedikit menyedihkan.
"sabar sayang nanti juga kamu bakalan diposisi kayak kakak, sekarang kamu itu baru 26, belum tua-tua banget kok." Goda Era pada Zizi.Tiiiit..
Ponsel Zizi berbunyi mengisyaratkan ada pesan yang masuk.
Assalammualaikum..
Sender : xxxx53677008Ngapain Alka sms gue? dia gak ganti nomor telepon berarti. masih dengan nomor lama. Gumam Zizi dalam hatinya.
Dengan segera Zizi menjawab pesan yang dikirim oleh Alka.
Walaikumsalam.
Delivered to : xxxx53677008
Aku kira kamu ganti nomor Zi, trnyata gk.. Besok sibuk gk Zi?
Sender : xxxx53677008
Gk. Ada apa?
Delivered to : xxxx53677008
Aku mau kamu besok temuin aku di dekat pohon yang srg kamu datengin & mnangis dsna..
Sender : xxxx53677008
Mau ngpain?
Delivered to : xxxx53677008
Ad yg mau aku tunjukin sm km.. Aku tunggu smpai km dtg..
Sender : xxxx53677008
Baiklah. Kta liat bsok ya.
Delivered to : xxxx53677008Ada apa ya? Alka mah selalu misterius. Kali ini apa yang mau dia tunjukin, mungkin mau ngasih undangan pernikahannya. Well, mungkin inilah saatnya. Gumam Zizi kembali.
"siapa Zi?" Tanya Era penasaran yang mendapati Zizi sibuk dengan ponselnya dan sesekali kembali melamun.
"bukan siapa-siapa kak. Temen Zizi." jawab Zizi singkat dan Era pun menganggukkan kepalanya dan tidak ingin mengintrogasi privasi Zizi terlalu jauh.***
Hembusan angin dari tempat yang sejuk tersebut dengan satu pohon yang tumbuh rindang disana membuat kerudung yang dikenakan Zizi berterbangan karena hembusan angin tersebut. Tapi tidak sampai terbuka guys. Zizi mulai melangkahkan kaki menuju pohon tersebut dan kemudian mendapati sosok Alka yang tengah menunggunya sambil memandang kearah perbukitan tepat didepan pohon tersebut. Zizi menghentikan langkahnya, dan memandang Alka dengan lekat. Sejenak kemudian ia kembali melanjutkan langkahnya, namun terhenti kembali ketika ponselnya berbunyi.
"Assalammualaikum." Sambut Zizi.
“walaikumsalam. kamu dimana Zi?" Ucap seseorang dari dalam telepon.
"aku... sedang diluar ada janji dengan temanku." Jawab Zizi sambil melihat kearah Alka.Alka yang mulai menyadari kehadiran Zizi disana mulai memutar tubuhnya dan melemparkan senyuman pada Zizi. ia mulai melangkah mendekati Zizi.
"gimana kalo besok aja? Gak apa-apa kan?" pinta Zizi pada orang yang menelponnya tersebut.
"oke baiklah. Bye." Zizi menutup teleponnya."apa yang ingin kamu tunjukkan padaku?" tanpa basa-basi lagi Zizi langsung melontarkan pertanyaan tersebut.
Alka tersenyum mendengar pertanyaan Zizi dan kembali melanjutkan langkahnya, namun bukan semakin mendekat pada Zizi melainkan semakin menjauhinya."sebelum aku jawab pertanyaanmu itu, aku ingin bertanya terlebih dahulu. Apa yang kamu lakukan disini setiap hari libur yang kamu punya?" Tanya Alka.
Zizi mulai bingung karena darimana Alka bisa mengetahui bahwa ia sering mengunjungi tempat itu ketika ia sedang libur karena saat Zizi berada ditempat tersebut tidak ada satu orangpun dan dia tidak pernah menceritakan pada siapapun bahwa ia pergi ketempat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Pada Waktunya
Teen FictionKalo udah bacanya dijamin mau banget masuk dalam ceritanya 😄 ~~ Zivana Letisyah Viradita, yang akrab dengan sapaan Zizi adalah seorang gadis SMA yang bisa dikatakan tidak begitu mudah tertarik pada laki-laki bahkan jika ketampanan laki-laki terseb...