Part 2

629 22 0
                                    

Sepulang sekolah Zizi merebahkan tubuhnya diatas kasurnya, perjalanan yang cukup melelahkan baginya dari sekolah hingga sampai ke rumahnya. Padahal yang mengemudikan kendaaran ialah tukang ojek tapi yang merasa letih Zizi. Matanya sudah mulai redup namun gagal terlelap karena ponselnya yang kemudian berdering isyarat pesan masuk. Zizi meraih ponselnya dan melihat pesan dari siapa yang ia terima dan telah menggagalkan matanya terlelap.

Sayang :p
Sender : xxxx80583822

Zizi terkejut melihat nama Akbar yang tertera diponselnya. Akbar berhasil membuat matanya segar dalam waktu sekejap. ngapain nih orang sms gue gini? Hmm, niat banget becandanya sampe dibawa pulang. Ujar Zizi pada dirinya sendiri. oke, siapa takut. Gue jabanin.

Apa sayang? :p
Delivered to : 08583822xxxx

Jangan lupa ya sm tgl hari ini
Sender : xxxx80583822

Oh tenang aja
Delivered to : xxxx80583822

Tp beneran kan gk ada hubungan apa2 sm Anka?
Sender : xxxx80583822

Udah berapa kali jg dijelasin kalo kita itu cm sahabatan
Delivered to : xxxx80583822

Iya2 percaya. Oh iya gue pacar lo yg keberapa sih?
Sender : xxxx80583822

Yg ke-12. Kalo gue?
Delivered to : xxxx80583822

Zizi menjawab pertanyaan Akbar tidak ada satupun yang serius. Jelas saja, karena Zizi hanya pernah berpacaran sebanyak dua kali, tidak seperti apa yang dikatakannya pada Akbar.

Wah selusin dong, banyak juga ya. Maunya yg keberapa?
Sender : xxxx80583822

Yg terakhir
Delivered to : xxxx80583822

Ya udah kalo sayang maunya yg terakhir, ntar aku kabulin
Sender : xxxx80583822

Wah asyik dong, makasih ya sayang
Delivered to : xxxx80583822

Anything for you honey :*
Sender : xxxx80583822

Zizi tidak me-reply lagi pesan terakhir dari Akbar. Wah kacau nih orang. Gumam Zizi dan mulai memejamkan matanya kembali.

Hal yang sama terus berlanjut hingga waktu dua hari berlalu. Zizi menyadari bahwa ada yang tidak sehat dengan kedekatannya dengan Akbar. Zizi memutuskan untuk sedikit terbuka pada Indra, terutama Vanya. Ia bertanya akan hubungan Akbar dengan Dona dan Zizi menceritakan kedekatan yang terjalin dengan Akbar diluar hubungan akademik dan organisasi.

"apa Zi? Gue gak salah dengarkan? Hahahaha...." Tanya Indra yang tertawa terbahak-bahak ketika mendengar cerita yang disampaikan Zizi. Berbeda dengan Indra yang tertawa lepas, Vanya justru mendekap mulutnya dengan kedua tangannya dengan  mata yang membola.

"biasa aja kali ekspresi lo Van." Seru Zizi sambil menarik membuka dekapan tangan Vanya pada mulutnya.
"kok lo ketawa sih? Gue serius Ndra, jadi Akbar sama kak Dona itu masih pacaran apa gak?" Tanya Zizi bingung.
"nggak, lucu aja. Udah lama kali Zi mereka itu putusnya." Jawab Indra.
"lah kalo mereka udah lama putus, terus hubungan gue sama Akbar gimana?" Tanya Zizi sambil memukul pelan kepalanya dengan kedua telapak tangannya.
"iya kalo menurut gue sih dia serius Zi, tapi untuk lebih jelasnya lagi mending lo tanya lansung sama dia." Usul Indra.
"tapi kan gue nganggep semua itu main-main aja Ndra gak ada serius-seriusnya. Terus kalo gue mau nanya langsung sama dia gimana ngomongnya?"
"iya lo yang nganggepnya main-main, nah kita kan gak tau dia nganggepnya apa? Yah terserah lo itu mah Zi mau nanyanya baiknya gimana." Jelas Indra.
"kalo dia jawab gak serius sih syukur Alhamdulillah banget. Nah tapi kalo dia jawab serius gue mesti gimana Ndra?"
"iya kalo misalnya dia jawab serius, yah menurut gue gak ada salahnya kalo lo anggap serius juga dan lo terima dia karena takutnya kalo lo tolak yah sama aja secara gak langsung lo udah nyakitin dia karena lo udah sempat terima dia dan hubungan kalian sudah berjalan selama dua hari. Lagian lo sih Zi, coba tanya serius saat dia ngomong sama lo kemarin bukan malah ngelurus-lurusin omongannya dia."
"bener Zi, gue juga setuju kok, dia kan cakep, pinter lagi, kan bisa jadi motivasi lo buat lo bersaing nilai sama dia. Lagian dengan lo nerima dia setidaknya bisa bikin gosip lo sama Alka hilang, dan tentunya lo bisa buktiin sama Alka bahwa lo itu gak keliatan ngarep sama dia." Timbal Vanya.
"gitu ya?" Tanya Zizi pada Vanya.  "tapi kan gue gak tau kalo bakalan terus berlanjut, gue kira sebatas hari itu aja."
"pokoknya lo mesti cepet-cepet selesaikan masalah ini biar gak ada salah paham nantinya." Ujar Indra. Zizi mengangguk-anggukkan kepalanya dan memikirkan perkataan yang dikatakan oleh Indra.

Indah Pada WaktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang