03

136K 4.1K 48
                                    

Kegelisahan Lisa terus berlanjut, tak terasa mereka juga sudah semakin dekat dengan kediamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegelisahan Lisa terus berlanjut, tak terasa mereka juga sudah semakin dekat dengan kediamannya.

"Em... Begini" Lisa tergagap, mencari-cari alasan.

"Kenapa ?" Pam melihat ke arah Lisa.

"Anu... Bukankah dia seharusnya sedang beristirahat ?"

"Kita tidak tau kalau kita belum melihatnya kan ?" Bobby berpikir.

Mereka terus menimbang-nimbang keputusan untuk berkunjung ke rumah Brandon.

"Aku juga merasa lelah hari ini" Lisa berpura-pura lesu.

"Hem baikalah kalau begitu, tapi besok kita harus benar-benar mengunjunginya" Bobby mengingatkan.

"Ok ! Kau juga harus ikut Lisa" Pam memperingati temannya itu.

"Iya besok aku akan pergi dengan kalian" Lisa mengacungkan jari kelingkingnya ke atas.

"Baiklah, kalau begitu rumah mu di mana?" tanya Pam.

"Eee... rumahku tidak jauh dari sini. Aku akan menggunakan kendaraan umum untuk melanjutkan perjalanan" Lisa tersenyum meyakinkan.

"Serius ?" tanya mereka khawatir.

"Iya, tidak usah khawatir. Aku sudah terbiasa pulang sendiri"

Lisa berbohong. Dia sama sekali tidak pernah pulang sendirian, apalagi menggunakan kendaraan umum.

"Kalau begitu, sampai jumpa besok"

Lisa turun dari taxi dan melambaikan tangannya ke aram Bobby dan Pam.

"Aman... Oh astaga, otakku panas memikirkan alasan untuk menghindar"

Lisa berjalan dengan susah payah. Sepatu haknya membuat Ia kesulitan berjalan cepat. Sebenarnya kediamannya sudah tidak jauh lagi, namun rasa lelah membuatnya harus sedikit berjuang.

"Selamat malam Nyonya" sapa satpam yang kebingungan dengan tingkah Lisa.

"Selamat malam Pak" Lisa membalas sapaan lelaki tua itu dan melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah.

Lisa membuka sepatunya dengan paksa, hingga hampir saja merusaknya. Ia merebahkan dirinya di sofa panjang nan empuk. Mencoba mengurangi sedikit saja rasa letihnya.

"Kakiku rasanya mau copot"

"Brandon !" teriak wanita itu memanggil suaminya untuk keluar.

"Ya? " Brandon melangkah mendekati Lisa. Melihat istrinya itu, Brandon ingin sekali merangkul Lisa manja.

"Ini bukan saatnya bermalas-malasan, kita harus menyingkiran foto-foto pernikahan kita. Besok Bobby, Pam dan pegawai lainnya akan ke sini, menjenguk mu" Lisa menjelaskan dengan cepat.

"Hah ? Bagaimana bisa ?" Brandon keheranan.

"Ceritanya panjang. Tolong jangan bertanya lagi" Lisa menatap Brandon sayu

My Boss is My Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang