Lisa Vs William

59.4K 1.9K 9
                                    

Yakin lah sekarang author lagi pulang kampung, di sini susah sinyal, jadi gak bisa update... Maaf ya kawan :(

"Perusahaan mengalami perkembangan yang pesat di tangan anda Lisa, dan ku harap saat nantinya kembali lagi ke tangan Brandon saham tidak akan mundur lagi" Jack memuji kinerja Lisa.

Lisa masih memegang tangan sang suami yang tertidur pulas di ranjang pasien.

"Saatnya kita kembali ke kantor" Lisa menarik selimut Brandon.

"Baiklah" Jack mengikuti Lisa dari belakang.

Sesampainya di hotel.

"Lis, William datang" Pam bergegas mendatangi Lisa yang baru keluar dari mobil.

"Di mana dia sekarang ?" Lisa panik. Dia baru ingat suaminya pernah mengajukan kerjasama dengan perusahaan William.

"Dia sudah ada di kantormu, dia mendobrak masuk, kami sudah berusaha mencegatnya" Bobby menambahkan.

"Aku sendiri yang akan mengusirnya" Lisa berjalan cepat ke arah lift.

"WILLIAM" Lisa berteriak dan menatap tajam William.

"Lisa? Seingatku kamu hanyalah resepsionis di hotel ini, saya mencari Brandon bukannya kamu" William pura-pura tidak tahu.

"Jangan pura-pura tidak tahu, bahakan kamu sebenarnya juga sudah memberi tahu Monic kan? " Lisa geram.

"Ya, kurasa wanita itu terlalu tertarik dengan Brandon hingga ia haus juga akan darahnya" William menyeringai.

"Dasar sampah, kau dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah, kau sadar tidak kalau tindakanmu membahayakan orang lain" Lisa mengepalkan tangannya siap memberikan tinjuan.

"Lisa mari kita membuat janji, bila kau mau memulai semuanya denganku sperti dulu aku akan membiarkan Brandon dan Al untuk hidup tenan. Bila kau tak mau, kau dan keluargamu, bahkan perusahaanmu akan ada dalam masalah besar" ancam William.

"Maaf William, tapi jawabanku tetap tidak, aku akan melalu kesusahan bersama-sama dengan Brandon. Kami menikah dan mengucapkan janji untuk selalu bersama dalam suka maupun duka" Lisa terhenti.

"Dan janji itu tidak akan dipatahkan hanya dengan orang seperti mu" Lisa memukul keras William dan dua security membawa William keluar.

"Kau akan tau akibatnya Lisa" William meronta.

"Akan segera ku ketahui" Lisa menutup pintu kantornya dengan keras.

Lisa duduk di kursi direkturnya dan menyandarkan kepalanya, ia merasa letih pikirannya kacau.

"Apakah melepaskan kontrak dengan William akan berakibat fatal terhadap perusahaan kita? " Lisa bertanya pada Jack yang masih setia menunggu di ruangannya.

"Tentu saja tidak" jawab Jack.

"Lalu mengapa kita mengadakan kontrak dengannya? " Lisa bertanya.

"Karena perusahaan berhutanf banyak dengan perusahaan milik William" Jack mengangkat bahunya.

"Berapa banyak? " tanya Lisa masih menopa dagunya dengan tangan.

" 2,4 Triliun" Jack beredehem.

"Kau serius? " Lisa kaget.

"Benar Lisa" Jack menunduk.

"Aku akan menutupnya dengan tangan ku sendiri" Lisa berdiri dan turun ke lantai Lobby.

Di berangkas bank.

"Aku ingin mengambil harta ku" Lisa mendatangi direktur bank itu.

"Baiklah nyonya"

Setelah menandatangani beberapa surat pernyataan dan menjalani beberapa proses Lisa mengambil 15 berlian. Berlian itu adalah peninggalan ayahnya yang terakhir.

Flash back on

" Pakailah peninggalan ayah yang terakhir ini untuk kepentingan paling terpentingmu, jangan memakainya untuk orang lain dan jangan memakainya untuk menutup perusahaanmu"

Flash back off

Lisa menukar berlian itu dengan uang, dan dengan berat hati ia menyerahkan harta peninggalan ayahnya itu kepada perusahaan William.

"Sepertinya kau punya harta yang cukup banyak untuk membayar hutang itu" William menyeringai.

"Tutup mulutmu itu, dan dengar. Mulai sekarang tidak ada kontrak lagi antara Queen Hotel dengan perusahaanmu" Lisa keluar diikuti Jack di belakangnya.

"Brandon, aku jadi semakin ingin kembali lagi bersama istrimu" William menyeringai sendiri.

My Boss is My Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang