Keesokan hari...
Lisa dan Brandon mengambil cuti setelah kemarin Lisa bertengkar dengan Monic di Lobby Hotel.
"Bagimana kalau kita ke pusat perbelanjaan?" tanya Brandon.
"Ide bagus aku akan bersiap" jawab Lisa berlari ke kamar mandi untuk mandi.
"Al kau juga ikut" Al tersenyum dan berlari ke gendongan ayahnya.
"Kurasa aku akan membeli beberapa helicopter" seru Al.
"Itu mahal Al, dan itu tidak ada di pusat perbelanjaan. " jawab Brandon terkejut.
"Sebuah helicopter mainan pa" Al menjawab.
"Oh ya, kau akan mendapatkannya" jawab Brandon tertawa.
"Aku siap" Lisa keluar dengan rambut diikat ala-ala ponytail.
"Baiklah aku siap" Lisa menjawab.
"Kau terlihat cantik ma" Al tersenyum.
"Oh Terimakasih sayang" Lisa mencium pipi buah hatinya itu.
Pusat perbelanjaan...
"Wah ramai juga" jawab Brandon.
"Iya, padahal ini di hari senin" lanjut Lisa.
Sementara mereka mencari-cari baju di sebuah toko di pusat perbelanjaan itu, Monic lewat dan tak sengaja melihat Lisa Dan Brandon.
"Wah pak presesir sama si Lisa, tapi itu anak siapa ya? " Monic sembunyi di antara deretan baju-baju.
"Kamu lebih licik Lisa, buktinya kamu juga mencintai pak presedir yang sudah mempunyai istri, tapi di depan banyak orang kamu malah menuduh satu pihak" Monic menyeringai.
Tiba-tiba. Gubrak *jatuh again
"Aduh kalau jalan lihat-lihat pak" seru Monic perlahan.
"Ngapain? Ini juga pusat perbelanjaan milik saya.
"Ih sombongnya bapak ini" Monic mendongak.
"Oh pak William, sedang apa pak di sini? " Monic mengenalinya dari dokumen hotel.
"Anda kenal saya, saya sedang mengintai mantan saya bersama presedir Queen Hotel" jawab William santai.
"Lisa mantan bapak? " tanya Monic.
"Iya, kamu sedang apa di sini? " William masih sibuk melihat ke arah Lisa dan Brandon.
"Saya cinta pak sama pak presedir, tapi Lisa malah merebutnya dari saya" jawab Monic.
"Merebut? Kamu mungkin yang merebut, Lisa itu istri Brandon" William terkekeh.
"Hah? Bapak tau dari mana? Bapak bohongkan sama saya" Monic jatuh terduduk.
"Tidak, saya tidak berbohong. Anak yang digendongnya itu adalah anak mereka berdua, dan pernikahan mereka saat itu di rahasiakan" jawab William.
"Tapi, kenapa bapak masih mau merebut Lisa dari pak presedir? " tanya Monic terlihat ingin menangis.
"Karna saya yakin, saya masih bisa mengambil cintanya walaupun ini sudah cukup terlambat. Saya memang baru mengetahui bila Lisa dan Brandon menikah dari sekretaris saya" jelas William cukup yakin.
"Bagaimana bila kita bekerjasama pak? " tanya Monic menyeka air matanya.
"Boleh, kita kerahkan semua kemampuan kita untuk orang yang kita cintai" jawab William bejabat tangan dengan Monic.
"Wah.. Wah.. Wah sedang apa kalian di sini? " tanya seseorang.
"Eh ini, kami sedang mencari uang koin nya yang jatuh" William menjawab suara itu tanpa mengetahui siapa.
"William lama tak bertemu" kata suara itu lagi.
William berbalik badan dan mendapati Aldy dan Riska sedang berdiri di belakang mereka.
"Aldy, Riska? " tanya William tak percaya.
"Ya, kau masih sama seperti yang dulu William, genit" seru Riska melihat Monic dibelakang William.
"dan kau, masih menampakkan batang hidungmu di sini" lanjut Aldy kepada Monic.
"Ka.. Kami hanya teman saja" jawab William.
"Siapa yang menanyakannya? " Aldy menyeringai sombong.
"Hei Mon, sampai kamu masih mengganggu rumah tangga orang lain, saya tidak akan segan-segan menyuntikkan racun ke tubuh mu, agar kau tahu saja aku adalah dokter" Riska membungkuk untuk mendekatkan wajahnya ke Monic.
"Oh iya ku dengar kau juga sudah mengetahui Lisa dengan Brandon sekarang, jadi kuharap kau tak berusaha merebut istri orang, atau aku akan meremukkan mu" Aldy menyeringai untuk kesekian kalinya.
"Si... Si... Siap Komandan" William tergagu.
"Baiklah kami pergi dulu" Riska menarika tangan suaminya menuju ke tempat Brandon dan Lisa berada.
ThankYou ya sudah pada nungguin updetan cerita ini, sorry banget mungkin cerita kali ini kurang 200 kata :) kurang dikit sih. Itu karna kondisi author yang kurang fit belakangan ini karna musim hujan di sini gais.
Udah dulu deh... Besok lagi ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is My Husband [SELESAI]
Romance[PROSES REVISI] Presdir hotel terkenal di Roma, mempunyai seorang istri cantik, yang menyamar menjadi pegawai di hotelnya.