Terhitung sejak pertama bekerja, hari ini sudah hari ke-3 Lisa menjadi resepsionis. Ia juga sudah menjadi sangat dekat dengan Pam, Bobby dan para pegawai hotel lainnya. Mungkin karena Lisa adalah tipikal orang yang mudah bergaul dan berbaur dengan sekitar, Ia bahkan tidak segan menyapa terlebih dahulu.
Pagi ini Lisa kembali berkutik di belakang meja resepsionis yang lebar itu. Jemarinya sibuk mengetik sesuatu. Deringan telepon di sebelahnya juga tidak berhenti berbunyi. Bobby dan Pam sama sibuknya, mereka naik turun lift hanya untuk mengambil selembar dokumen.
"Aku harap kantor mereka ada di lantai 1" Bobby berlari cepat ke arah meja, sepulangnya dia dari kesibukan di atas.
"Kenapa tiba-tiba kita harus ke atas dan mengambil berkas-berkas ini ?" tanya Pam keheranan.
"Kita bahkan kekurangan tenaga untuk menyambut tamu hotel"
"Ya, aku setuju denganmu" Bobby mengiyakan pernyataan yang dilontarkan Pam.
Apa yang mereka katakan adalah realita yang sedang terjadi di depan mereka. Jam sibuk mulai berkurang. Pekerjaan mereka juga perlahan mulai selesai.
"Sebentar lagi jam makan siang" Pam melihat jam tangan yang Ia kenakan.
"Oh syukurlah. Aku sangat kelelahan" Bobby mengusap dadanya.
"Pekerjaanku sudah selesai" Lisa berdiri dari kursi putarnya dan mulai merenggangkan tubuh.
"Kau sudah bekerja keras hari ini" Pam tersenyum.
"Kalian juga" Lisa memuji kedua temannya itu.
Setelah merapihkan kekacauan yang ada, mereka melangkah ke cafetaria pegawai. Menu hari ini pasta dan beberapa buah-buahan segar.
"Syukurlah cafetaria ini menyediakan makanan yang enak dan lumayan bergizi. Harganya juga terjangkau. Setidaknya para pegawai disini hanya akan makan siang" Lisa mengoreksi setiap sudut cafetaria.
Setelah mengambil makanan dan meletakkannya di nampan, Bobby, Pam dan Lisa menuju meja yang kursinya masih tersedia.
"Eh kalian tau gak, Presdir hari ini tidak masuk ke kantornya" Bobby mulai bergosip.
"Dari mana kau tau ?" Pam bertanya dengan nada meragukan.
"Kita tidak lihat dia datang tadi pagi, dan para pegawai juga sangat sibuk hari ini karna menggantikan tugas Presdir" Bobby mulai membuat kata-kata yang meyakinkan.
Resepsionis yang lain juga ikut menggossip bersama mereka ber-3 di meja itu.
"Oh ya ? Aku tidak terlalu memperhatikan itu" jawab seorang resepsionis perempuan.
"Jarang sekali Presdir tidak masuk. Kalau pun dia dalam kondisi tidak sehat pasti akan tetap memaksakan untuk pergi kerja"
"Kalian ada yang tahu kenapa Presdir tidak masuk hari ini ? " tanya Pam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is My Husband [SELESAI]
Romance[PROSES REVISI] Presdir hotel terkenal di Roma, mempunyai seorang istri cantik, yang menyamar menjadi pegawai di hotelnya.