Presedir Idaman

55.8K 1.9K 11
                                    

"Brandonnnnn..." Lisa menangis begitu kencang di ruang UGD, Riska menangis di sampinya dan Aldy tetap berusaha tegar.

"Operasi berjalan lancar Lis, tapi dia masih dalam kondisi kritisnya, kami dari pihak rumah sakit akan berusaha sekuat tenaga untuk membantunya sadar kembali" Riska mengusap air matanya.

"Kuharap kau bisa tegar" Aldy mengusap rambut Lisa, lalu keluar bersama Riska.

Saat Riska dan Aldy keluar, Lisa hanya bisa termenung dan terdiam dalam ruangan besar itu. Hanya bunyi dari alat-alat medis yang mengelilingi Brandon.

"Apakah harus aku menggantikanmu Brand?? Cepatlah sadar, Al masih ingin bertemu dengan mu" Lisa memegang tangan Brandon yang kaku.

Keesokan harinya di Queen hotel saat apel pagi diadakan...

"Berita buruk menimpa Queen hotel, Pak presedir dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu yang tidak di tentukan, tidak ada yang boleh mengunjunginya sebelum pak presedir sadarkan diri" Jack mulai membuka apel pagi itu.

"Dan sebagai pengganti sementara pak presedir selama di rawat adalah istrinya, kuharap sikap kalian tetap bisa sopan" Jack mempersilahkan Lisa masuk.

"LISA?" para pegawai terkejut tak percaya.

"Selamat pagi perkenalkan nama saya Lisa, saya istri presedir Brandon, senang bertemu dengan anda, dan mohon kerjasamanya" Lisa tersenyum ramah ke arah para pegawai.

Apel pagi selesai...

"Bob, Pam" Lisa memanggil temannya.

"Ah, selamat pagi ibu presedir" Bobby dan Pam menunduk memberi hormat.

"Kok kayak DeJavu ya?" Lisa berbisik.

"Apa bu? " Pam tak mendengar perkataan Lisa.

"Bukan apa-apa, tapi jangan panggil aku bu, panggil aku Lisa saja" Lisa melambai ke arah Pam dan Bobby lalu beranjak pergi.

"Kami akan membantumu Lis, dan untuk kejadian pak presedir kami turut sedih. Kamu jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan" gumam Pam.

Kantor presedir...

"Bagimana keadaan Brandon sekarang? " tanya Lisa.

"Kondisinya membaik namun dia juga tak kunjung sadar, masa kritisnya juga belum usai" Jack menjelaskan.

"Apakah dia tak apa-apa?" Lisa bertanya lagi.

"Dia akan baik-baik saja Lisa, dan sekarang kamu harus fokus pada pekerjaan di kantor" Jack menyemangati istri sahabatnya itu.

"Baiklah" Lisa menarik nafas dalam dan mulai bekerja kembali.

Jam istirahat siang...

Lisa turun ke lobby dan mendapati Al bersama Jack bermain di ruang tunggu.

"Al? " Lisa kebingungan kenapa Al ada di hotel.

"Mama" Al berlari ke gendongan ibunya dan tertawa terkekeh.

"Kau harus ke rumah sakit sekarang" Jack tersenyum dan menarik lengan Lisa.

"Wah si Lisa sepertinya mau liat pak presedir"

"Hus... Jangan panggil Lisa, mulai sekarang kita harus memanggilnya ibu presedir"

"Oh iya, padahal tadinya aku sudah jatuh hati pada Lisa"

"Masih banyak yang cantik di dunia ini"

Para pegawai tetap mengagumi Lisa walaupun kini di tak akan di sebut Resepsionis idaman lagi, tapi Presedir Idaman.

Di rumah sakit...

"Lisa" Riska memanggil Lisa dari kejauhan.
"Cepat juga kau sampai ke disini" Riska menambahkan.

"Bagaimana keadaan Brandon sekarang?" Lisa bertanya.

"Dia sudah sadarkan diri tepat pada pukul 12 tadi, dan dia sangat merindukanmu dan Al" Riska tersenyum melihat Al tertidur di pelukan Lisa.

"Aku akan segera menemuinya" Lisa bergegas pergi.

"Semoga berhasil aku akan makan siang dengan Aldy, jadi jangan cari aku di rumah sakit ini" Riska melepas jas dokternya.

"Brandon" Lisa membuka pintu kamar perlahan.

"Lisa, Al? " Brandon masih terbaring lemas, suaranya juga parau namun dia masih bisa menunjukkan senyumnya.

"Kau hebat Brandon" Lisa memeluk Brandon dengan erat.

"Aku masih ingin melihat kalian berdua" Brandon mengelus rambut Al yang masih tertidur.

"Kudengar kau menggantikanku? " Brandon membuka pembicaraan.

"Iya, kini aku bukan resepsionis idaman lagi, tapi aku presedir idaman" Lisa melontarkan lelucon.

"Kau sudah mengganti peranmu sekarang, kuharap tanggapan para pegawai tak berlebihan" Brandon terkekeh serak.

"Tidak sama sekali, mereka menyambut ibu presedir dengan baik" Lisa mengusap air matanya.



My Boss is My Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang