Mari memulai hari yang baru, dan semangat yang baru. Lisa sudah berangkat dari jam 6 pagi ini. Brandon tampaknya akan menyusul. Sekitar pukul setengah 7 pagi, Brandon beranjak pergi dari kediamannya bersama sang supir. Mereka tidak bisa berangkat ke kantor bersama-sama bila peran ini masih di lanjutkan.
"Pagi Lisa" sapa Pam dan Bobby.
"Oh, selamat pagi juga" balas Lisa.
Mereka merapihkan barang bawaan di loker dan berjalan menuju meja resepsionis yang sudah tidak asing lagi bagi Lisa. Mereka bertukar jam kerja dengan para resepsionis di sana.
"Kalian sudah bekerja keras sejak tadi malam. Beristirahatlah sekarang" Lisa berbincang ramah dengan mereka.
"Hari ini kinerja kerja kita juga harus bagus seperti mereka" seru Bobby bersemangat.
"Aku kagum dengan mereka. Bisa menahan rasa ngantuk dari malam hingga pagi" Pam kagum.
"Kita juga bisa seperti mereka. Kita buktikan hari ini" Lisa menyemangati kedua rekannya itu.
"Yosh ! Kita bisa !"
Lisa tersenyum melihat semangat kedua sahabatnya. Semangat itulah yang Lisa sangat sukai.
Ditengah perbincangan mereka yang membara itu. Brandon lewat di depan mereka, hendak menuju kantornya di atas.
"Selamat pagi" beberapa pegawai membungkuk ke arah Brandon dan memberinya salam. Hal yang sama dilakukan oleh Pam dan Bobby, tapi tidak dengan Lisa.
"Sut... Lisa, berilah hormat" bisik Pam yang berada di sebelahnya.
"Hah ? Aku ?" Lisa terlihat bingung. Ia sudah lupa posisinya sekarang bukanlah istri Brandon.
"Oh iya...Se...Selamat pagi" Lisa akhirnya ikut membungkuk, memberi salam kepada Brandon.
Brandon hanya tertawa kecil melihat tingkah imut istrinya. Jarang sekali melihat Lisa selinglung itu. Setelah berpikir singkat, Brandon memutuskan untuk singgah sebentar di cafetaria. Cafetaria itu berada tidak jauh dari meja resepsionis. Dari sana Brandon bisa melihat Lisa bekerja dengan sepuasnya.
"Pelayan" panggil Brandon, memanggil seorang maid laki-laki yang sedang berdiri di sana.
"Ada yang bisa saya bantu Presdir ?" tanya sang pelayan.
"Aku akan memesan segelas teh hangat" jawab Brandon.
"Baiklah Pak" jawab sang pelayan beranjak pergi.
"Apa yang sedang di lakukannya? Mengapa dia malah duduk di sana? Apa yang Ia rencanakan ? Mau melihat ku saja ? Dia tidak sadar apa ? Pekerjaannya di atas menumpuk !" Gerutu Lisa.
"Ini Pak pesanannya" sang pelayan menaruh cangkir teh elegan di meja Brandon.
"Awas saja nanti malam dia tidak menemaniku tidur karna mengerjakan tugasnya yang terbengkalai !" Lisa masih sibuk memelototi Brandon dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is My Husband [SELESAI]
Romance[PROSES REVISI] Presdir hotel terkenal di Roma, mempunyai seorang istri cantik, yang menyamar menjadi pegawai di hotelnya.