Dream and Fight

69K 2.4K 34
                                    

Gubrak *suara jatuh gais

Lisa terbangun dari tidurnya, ia bermimpi tentang pengakuan dia dan Brandon tentang status mereka ke seleruh pegawai hotel.

"Sejak kapan aku di sini? " Lisa kebingungan. Ia masih ingat betul ia terbaring di kursi sofa saat ia lelah menangis melihat kejadian Monic dan Brandon kemarin. Lalu ia bermimpi. Dan pindah ke tempat tidur.

"Aha? Al yang memindahkanku" Lisa terlihat bodoh.

"Atau Brandon?" ia bergumam.

Ia bangun dari tempat tidurnya menuju jendela kamarnya dan melihat Brandon berjalan kecil sambil memikirkan sesuatu di tengah salju yang sedang turun di Roma.
"Brandon, maafkan aku" Lisa berbisik dan berlari ke halaman mendatanagi suaminya.

"Aku mencintaimu, sungguh mencintaimu. Maafkan aku sudah meninggalkan mu untuk waktu yang lama. Aku rindu kamu Brandon" Lisa memeluk suaminya dengan erat.

"Berapa banyakpun wanita yang lebih sempurna dari mu, aku tak akan pernah meninggalkanmu. Untuk apa aku berjuang untuk pernikahan kita kalau nantinya aku tahu aku tidak bisa menerima yang tidak sempurna" Brandon membalas pelukan sang istri.

Rasanya beda sekali, di peluk oleh orang yang kita sayangi, rasa letih dan gusar itu hilang sejenak.

"Kau tahu di luar sini dingin, mari kita masuk ke dalam" Brandon menggendong Lisa di punggung nya.

Brandon menyeduh teh hangat untu Lisa yang tertunduk lesu di sofa.

"Kau tahu? Aku bermimpi kita memberitahu semua pegawai tentang hubungan kita" Lisa mulai angkat bicara.

"Kita bisa melakukanny bila kau mau" jawab Brandon.

"Tidak, tidak untuk saat ini" Lisa meneguk teh dengan perlahan.

"Baiklah, sekarang belum cukup malam kan?" Brandon memeluk Lisa dengan manja di sofa lebar.

"Ya, ini masih jam 10 malam" jawab Lisa.

"I want a cuddle please"

Brandon memeluk istrinya dengan lebih erat, ia mencium Lisa dengan sangat manja. Di sela-sela itu Lisa bertanya.

"Eh, Riska dan Aldy honeymoon di mana? " tanya Lisa.

"Brazil" Brandon menjawab sambil masih terus membenamkan kepalanya di pelukan sang istri.

"Wah hebat" jawab Lisa mengusap rambut Brandon.

"Kau ingin liburan juga? Atau kau ingin honeymoon lagi? " tanya Brandon genit.

"Gak" jawab Lisa ketus, dan mencubit pipi Brandon.

"Ayolah, itu pasti menyenangkan" seru Brandon.

"Tidak, satu anak sudah lebih dari cukup" jawab Lisa tersenyum.

"Wah kau jahat sekali" Brandon lesu.

Suara Brandon mulai tak terdengar dan lesu, ia pun tertidur di sambil memeluk wanita yang paling ia cintai.

Keesokan paginya...

"Selamat pagi" Lisa menyapa ke dua temannya dan seperti biasa menaruh tas di loker.

"Eh manager-manager" seru OB yang ada di situ.

"Siap-siap" Bobby kembali menyenggol Lisa.

"Hai cantik, rambut di sini tidak boleh di gurai, kamu dapat peringatan pertama" Monic langsung menyindir Lisa.

"Maaf tapi anda juga menggurai rambut anda" Lisa tetap ramah.

"Eh, jangan asal negur saya ya, kedudukan saya lebih tinggi dari kamu di sini" bentak Monic naik darah.

"Oh ya?" Lisa sombong.

"Dasar, ini peringatan ke dua kalau sampai peringatan ke 3, saya tidak akan segan-segan memecat kamu dari sini" Monic makin marah wajah nya memerah seketika.

"Silahkan kalau mau" jawab Lisa santai.

"KAMU WANITA SIALAN" Monic menarik tangan Lisa dengan kuat, membawanya jauh dari keramaian.

"Hei, kenapa ini ribut-ribut? " Jack melihat Lisa yang kesakitan.

"Monic!! Lepaskan Lisa" Jack menegur dengan ramah.

"Apa? Kamu mau membela dia juga? Karna dia cantik? Atau sebaiknya wajah cantiknya ini saja yang aku hancurkan? Perusak hubungan orang ! Mengambil kebahagiaan aku sama pak presedir! " Monic membentak tepat di depan wajah Lisa.

"Bisakah kamu bersikap lebih sopan? " tanya Jack datar.

"Baji*gan" Lisa berbisik sambil tertawa kecil.

"Apa? Apa kamu bilang? " tanya Monic.

"Saya bilang anda baji*gan" jawab Lisa tetap santai.

"Penggoda lelaki orang!! " teriak Monic, kini ia menjambak rambut Lisa.

"Mon" Jack berusaha memisahkan, namun seseorang memberhentikannya.

Biarkan saja pertunjukkannya dimulai.

Suara itu tak asing. Riska dan Aldy, mereka tertawa kecil melihat tingkah Lisa yang membuat orang lain naik pitam.

"Wah, bukannya kau perebut suami orang yang sesungguhnya? " tanya Lisa tetap tersenyum.

"Kau tak tahu ya? Pak presedir itu sudah punya istri, kau tahu apa yang akan terjadi bila kau menggoda suaminya. Bisa-bisa mulut mu dikoyak sampai kau tak bisa berbicara lagi" seru Lisa sambil tertawa jahat.

Para pegawai yang ada di sana merasa iba melihat Lisa yang dari tadi disiksa oleh Monic.

"Baiklah, pertunjukkan selesai" Riska maju dan menarik tangan Monic dengan kasar.

"Ayo Jack bawa korban kekrasan ini kepada bos mu, kuyakin dia sangat terjejut dan marah ada kejadian ini di hotel. Apalagi biang kerok nya manager baru" Aldy menyeringai dan memapah Lisa.

Jack tersenyum dan mengerti kenapa tadi Aldy mencegatnya untuk memisahkan Monic dan Lisa.

Sementara itu Monic di bully habis-habisan oleh pegawai hotel. Ia di kucilkan dan tak dianggap saat itu.

My Boss is My Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang