Wrong Choice

60.3K 1.9K 9
                                    

"Aku sungguh membenci mereka berdua, mereka mencampuri seluruh urusanku yang bersangkutan dengan Lisa" Monic menggerutu sambil berusaha bangkit dari lantai.

"Itulah yang kurasakan sejak dulu" lanjut William mengingat masa lalu nya merebut Lisa kembali.

Sementara itu...

"Wah borong? " tanya Aldy mendekati Brandon.

"Haha tidak, hanya melihat-lihat mana yang bagus untuk di pakai" Brandon menjawab.

"Hai Al" Riska mengganti menggendong Al yang tadinya berada di Brandon.

"Kau pasti akan terkejut bila tahu siapa yang kami temui barusan" seru Aldy.

"Siapa? " tanya Lisa.

"William dan Monica" jawab Riska mulai serius.

"Benarkah? " tanya Lisa terkejut.

"Ya, kurasa mereka sedang dekat, dan kurasa mereka sedang menjalankan sebuh rencana untuk memisahkan kalian berdua" jawab Aldy.

"Darimana kau tahu?" tanya Brandon.

"Tadi aku sempat mendengar percakapan mereka"

Flashback on

"Ide bagus aku akan terima tawaran mu, kita akan membuat mereka berpisah dan mendapatka cinta kita kembali"

Flashback off

"Ide buruk" jawab Riska.

"Itu tidak akan terjadi bila aku dan Riska ada" lanjut Aldy sombong.

"Wah, sombongnya" Lisa tersenyum.

"Baiklah kami akan pergi nonton, lanjutkanlah acara bersenang-senang kalian" Aldy menarik tangan Riska. Riska segera menurunkan Al dari gendongannya.

"Baiklah, kalian juga bersenang-senanglah" Brandon melambai.

Di bioskop...

"Sudah lama ya kita tidak menonton film bersama di bioskop seperti ini" Riska bersandar ke bahu Aldy.

"Yap, sudah cukup lama" balas Aldy mencium kepala Riska.

Saat film selesai...

"Aku akan ke kamar kecil sebentar" Riska berpisah dengan Aldy saat itu.

"Baiklah, aku akan tunggu di depan" jawab Aldy.

"Aku akan segera kembali" Riska melambai.

*mau ke kamar kecil saja udah kayak mau pergi ke luar negri.

"Yah aku sudah siap" Riska keluar dari kamar kecil dan melihat segerombolan laki-laki ingin menyergapnya.

"Ikut dengan kami" salah satu dari gerombolan itu menarik lengan riska.

"Aaaaaaaaa" Riska menendang tulang kering laki-laki itu dan berusaha lari, namun dia gagal.

"Jangan mencoba lari, sialan" mereka menangkapnya dan membawa Riska lewat pintu belakang bioskop.

Sementara itu...

"Mana dia? Lama sekali dia" Aldy menggerutu.

Kring... Kring... Kring *anggap saja ini adalah ringtone handphone Aldy.

"Nah ini dia" Aldy menggerutu

"Halo lama sekali"

"Apa benar ini Aldy ?"

"Ah, benar ini saya"

"Kau mau istrimu kembali? Maka bawa Lisa kepada kami sebagai gantinya"

"Jangan pernah sentuh Riska apalagi Lisa, mereka adalah wanita yang paling ku cintai"

"Bawa saja atau kau mau istrimu dapat masalahnya? "

"Kau... "

"Aldyyyyyy... Jangan kau bawa Lisa ke sini, kepar*t William adalah bos mereka"

Suara teriakan Riska menggema hingga terdengar oleh Aldy di. Lalu telepon itu terputus.

"William bajin*an" Aldy naik pitam, ia masuk ke mobilnya yang di parkir tak jauh dari tempat dia berdiri, dia pun langsung menuju rumah Lisa dan Brandon.

Kediaman Mr. Brandon...

Tingnung... *ahaha ngarang berat ini bel nya

"Aldy? Kau sudah pulang dari pusat perbelanjaan ? Riska mana? " tanya Lisa.

"Itu dia masalahnya, mana Brandon? " tanya Aldy buru-buru.

"Apa? " Brandon muncul dari balik badan Lisa.

"Riska di culik oleh anak buah William, dia akan menyerahkannya kembali bila aku membawa Lisa bersamaku" Aldy menjelaskan panjang lebar.

"William? " tanya Lisa tak percaya.

"Tak akan kubiarkan, Lisa kau tetaplah di sini, kuncilah semua pintu rumah bahkan jendelanya, jangan sampai seorangpun masuk. Aku dan Aldy akan pergi menyelamatkan Riska" Brandon menggenggam erat tangan Lisa dan meyakinkannya.

"Baiklah ku harap kalian berhati-hati" Lisa menatap suami dan sahabatnya itu dengan yakin.

"Dia berurusan dengan orang yang salah" Brandon mengenakan jacket nya dan mengganti sendal nya dengan sepatu.

"Ayo Dy" Brandon keluar dari halaman rumahnya yang luas tersebut.

Sementara itu Lisa hanya bisa melihat Brandon dan Aldy pergi dan hilang dari pandangan mata.

"Riska" Lisa menghela nafas dan membaringkan dirinya di kasur, pikirannya tak karuan memikirkan Lisa harus ikut kena karena masalah nya dengan William.

Kediaman Mr. William...

"Kau tahu sebentar lagi suami mu akan mengorbankan si cantik Lisa untuk menggantikanmu, namun kami tidak akan melepasmu dengan mudah, kau sangat cantik, tak kalah cantik dari Lisa" pria-pria berotot itu mengelus pipi Riska.

"Cih, pecundang" Riska meludah di depan mereka.

"Wah, kau ini dokter tapi kelakuanmu seperti orang yang tidak pernah mendapatkan pendidikan" celoteh salah satu dari mereka.

"Aku orang yang berpendidikan tapi tidak denganmu" Riska menyeringai ala-ala Aldy.

"Cantik tapi sombong" William masuk ke ruang tempat memahan Riska.

"Daripada kau jelek tak tau diri, kau hanya mengemis cinta dari Lisa, kau hanya pria bodoh yang kebetulan saja mendapat saham ayahmu" jelas Riska tertawa kecil.

My Boss is My Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang