Lo temenan sama gue cuma buat numpang beken? Jangan salahin gue kalau lo gue jadiin asisten
-Maya-~·~
BRUK
MAYA melongo saat Arash meletakkan beberapa tumpuk buku di hadapannya.
"Gue mesti pelajari semua buku ini?!" Tanya Maya tak percaya.
"Hm." Arash menarik kursi yang berada tepat di samping Maya. "Ini semua buku panduan puisi dan juga ada buku karya sastrawan Indonesia seperti Chairil Anwar, W.S Rendra, dan Sapardi Djoko Damono--"
"Mereka itu orang-orang yang semacam pahlawan atau pendiri negara gitu ya?"
"Ya bukanlah. Mereka adalah penyair Indonesia bukan Pahlawan."
"Ya salah sendiri namanya mirip-mirip. Lagian sama-sama tinggal di jaman old 'kan?" Bela Maya yang tak ingin disalahkan.
"Udah deh. Mendingan lo baca ini."
Arash menarik satu buku dari tumpukan buku dan diserahkannya pada Maya. Tertera tulisan 'Sajak Puisi' di cover buku. Membaca judulnya saja sudah membuat Maya menguap.
"Di dalamnya ada gambar anime nggak?" Tanya Maya.
"Buka, baca sendiri. Ntar juga ketemu."
Maya mencoba untuk membaca sajak puisi di sana. Ada berlarik-larik puisi dengan tatanan kata manis yang mampu menarik akal untuk menghanyutkan pembaca dan mengajak untuk memandang dunia. Tapi kata-kata tersebut tak mampu Maya serap maknanya.
"Pusing." Gumam Maya pelan.
Arash tak mendengar sepenuhnya gumaman Maya, dan hanya dianggapnya angin lalu.
Drrt drrrt
Maya menoleh cepat pada ponselnya dan menemukan notifikasi pesan dari grup Queen Beeast via Whatsapp.
QUEEN BEEAST
Navinka:
May!Aresti.D:
May!(2)Hm
Navinka:
Benar ya? Lo habis
tindih-tindihan sama
Cowok letoy itu?Hh, iya tuh, lemah banget masa
Gue jatuh bukannya nahan malah
ikut jatuhNavinka:
Dasar lemahAresti.D:
Terus tuh ceritanya gimana
Lo bisa tindihan gituuu?Eh, tindihan yang gue maksud
bukan tindihan yang 'itu' yaAresti.D:
Iya-iya gue pahamNavinka:
Jadi gimana bee?Tau tuh, tiba-tiba ada bola nyamber
punggung gue sampai-sampai bikin
gue kedorong ke depan, otomatis gue
maju 'kan, nah si cowok kurang
vitamin V itu bukannya nangkap
malah ikut jatuh. The endNavinka:
Terus gimana?Ya jatoh
KAMU SEDANG MEMBACA
SCOMPARIRE
Teen Fiction[Completed] "Pelanggaran pertama, melanggar tata tertib sekolah dengan tidak mengikuti upacara." "Basi." "Pelanggaran kedua, memakai sepatu yang selain warna hitam bertali putih." "Heh Pak, ini tuh sepatu baru gue. Harganya tuh mahal. Lagian ini gue...