I tried to be chill but your
so hot that i melted
-Arash-~·~
JRENG
Petikan senar gitar disambut gemuruh tepuk tangan oleh para pengunjung Southbox. Di sana, di atas panggung mini bersama gitar dipangkuannya, Aldo duduk di atas kursi langsing dengan sebuah mike berdiri di hadapannya.
"Lagu ini, gue persembahin buat cewek cantik di sana, Maya Augrellia." Tutur Aldo di atas panggung.
Kontan semua pandangan di sana terarah pada Maya yang hanya bisa tersenyum kikuk menanggapinya. Maya rasa Aldo sedikit berlebihan memang, tapi tidak masalah asalkan dapat membuat Resti terbakar cemburu.
Jreng...
Well you done done me and you bet i felt it
I tried to be chill but your so hot that i melted
I felt right trough the cracks now i'm trying to get backBefore the cool done run out i'll be giving it my bestest
And nothing's going to stop me but divine intervetion
I reckon its again my turn to win some or learn someBut i won't hesitate no more, no more
It cannot wait, i'm yoursWell up your mine and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find love, love, love, loveListen to the music of the moment people dance and sing
We're just one big family
And its our God-forsaken right to be loved, loved, loved, lovedSo i won't hesitate no more, no more
It cannot wait i'm sure
There's no need to complicate, our time is short
This is our fate i'm yoursProk
Prok
Prok
ProkGemuruh tepuk tangan mengakhiri lagu yang dibawakan Aldo. Cowok dengan seribu pesona itu beranjak turun setelah sebelumnya menyerahkan gitar kembali kepada band yang akan mengisi acara.
Di Southbox memang sering diadakan live music dari band hingga kompetisi menarik khususnya di malam minggu seperti ini yang mengharuskan para remaja untuk menonton.
"Good job Bro!" Awwaz dan Bayu langsung menyerbu Aldo dengan tepukan ala lelaki.
"Wah Do, suara lo bagus banget." Puji Resti antusias.
"Thanks." Aldo mengalihkan pandangannya pada Maya. "Gimana?"
"Your excellent. I'm happy you did it. You managed to make the atmosphere so not boring." Maya tersenyum manis pada Aldo yang seketika berhasil membuat Aldo overdosis.
Keenamnya sibuk saling memuji penampilan Aldo yang berhasil membuat suasana tidak membosankan. Mereka melupakan sosok lain di sana.
Arash. Memandang sinis ke arah Aldo dan Maya. Detik berikutnya ia menyesal telah datang kemari. Maya sama sekali tak menganggapnya. Mereka semua mengobrol sesuatu yang tidak penting. Tak ada tujuannya. Tak ada gunanya. Membuang-buang waktu saja.
"Kalian semua terlalu membesar-besarkan." Aldo tertawa sungkan.
Arash muak mendengarnya. Terlalu membesar-besarkan katanya? Dasar penipu. Dari tawanya Arash tahu bahwa ia hanya ingin dapat reputasi baik. "Dasar muka tembok."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCOMPARIRE
Teen Fiction[Completed] "Pelanggaran pertama, melanggar tata tertib sekolah dengan tidak mengikuti upacara." "Basi." "Pelanggaran kedua, memakai sepatu yang selain warna hitam bertali putih." "Heh Pak, ini tuh sepatu baru gue. Harganya tuh mahal. Lagian ini gue...