Pagi hari dengan suasana dingin, seorang gadis masih nyenyak dalam balutan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Namun pintu kamarnya sudah berkali-kali di ketuk untuk membangunkannya.
"De bangun udah siang, sekolah-sekolah." Teriak Nizam -kakak Shazfa.
Shazfa anak kedua dan mempunyai seorang kakak laki-laki yang usianya beda 10 tahun.
"Iyaaa udah bangun." Jawab Shazfa yang masih berbaring di tempat tidurnya tapi matanya sudah terbuka lebar.
"Jangan tidur lagi udah siang."
"Iya iya." Jawab Shazfa kesal.
Akhirnya dengan terpaksa, Shazfa menyingkirkan selimutnya dan bangun dari tidurnya. Segera ia masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
Setelah selesai dengan kewajibannya dan siap dengan seragam sekolahnya, Shazfa segera keluar kamarnya untuk sarapan.
"Masak apa mah?" Tanya Shazfa yang berdiri di belakang Rena yang sedang menggoreng ikan.
"Itu di meja liat aja."
Shazfa pun beralih ke meja makan, segera ia mengambil piring dan menyidukkan makanan ke piringnya.
Tanpa basa-basi lagi Shazfa segera sarapan seorang diri.
Setelah sarapannya selesai, Shazfa masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap sekolah. Mengambil tas dan keperluannya lalu keluar kamar.
"Tumben udah siap, papah belum sarapan nih." Ucap Fardan -papah Shazfa.
"Ya udah papah sarapan aja dulu, aku tunggu di kursi depan." Ucap Shazfa lalu meninggalkan meja makan.
Setelah Fardhan selesai sarapan lalu ia mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi dan memanaskannya sebentar.
"Ayo berangkat." Ucap Fardhan pada Shazfa.
_______
Shazfa telah mengikuti semua pelajaran hari ini dan kini waktu pulang sekolah. Semua murid sekolah mulai berhamburan keluar kelas. Shazfa dan Seyla masih berada di depan kelas mereka."Sey, bawa helm dua gak?"
"Bawa lah."
"Hehe kirain lupa."
"Sorry ya lupa itu bukan temen gue apa lagi sodara, jauh-jauh deh."
"Iya Seyla, yuk jalan keburu kesorean."
Keduanya pun berjalan bersaman menuju parkiran motor.
Sampai parkiran motor, Seyla dan Shazfa segera memakai helm.
"Sha lu aja deh yang bawa."
"Yaudah sini." Ucap Shazfa mengambil alih kemudi motor.
Keduanya pun sudah siap dan langsung melajukan motornya melewati jalanan yang cukup ramai karena memang jam pulang sekolah dan pulang kantor.
Akhirnya mereka sampai di toko buku, Shazfa dan Seyla langsung masuk untuk mencari buku yang dimaksud Seyla.
Shazfa pun tidak lupa membeli novel terbaru. Sebenarnya novel-novel dirumahnya masih banyak tapi karena ia sangat suka membaca novel dan hasrat untuk menahan tidak membeli akhirnya terkalahkan.Setelah membayar buku-buku yang mereka beli, Shazfa dan Seyla langsung pulang ke rumah.
"Rame amat ya Sha jalanannya."
"Iya nih tumben agak lambat juga."
"Eh Sha ada razia di depan." Ucap Seyla saat melihat polisi memakai rompi hijau.
"Lu bawa SIM gak?" Ucap Seyla yang panik.
"Bawa kok tenang aja yang penting kita jangan keliatan takut nanti malah di stop."
"Oke deh."
Dengan rasa deg-degan, Shazfa mulai melewati beberapa polisi yang beroperasi.
Tapi salah satu polisi memberhentikan Shazfa karena mereka memakai pakaian sekolah.
"Selamat sore adek."
"Sore pak."
"Bisa perlihatkan surat-surat kendaraannya?"
"Iya pak sebentar." Ucap Shazfa yang membuka tas nya mengambil SIM.
"Sey STNK motornya mana?"
"Ini." Seyla yang menyodorkan STNK motornya.
Shazfa pun memberikan SIM dan STNK nya kepada polisi di depannya itu.
"Ini pak."Polisi itu pun mengambil SIM dan STNK yang berada ditangan Shazfa. Sambil melihat surat-surat ternyata polisi itu pun melirik ke arah Shazfa dengan senyuman yang bisa membuat klepek-klepek setiap wanita yang melihatnya.
"Ini polisi kenapa senyum-senyum sih bikin gue salting aja." Batin Shazfa.
"Kalian baru pulang sekolah?" Tanya polisi itu.
"Iya pak."
"Langsung pulang ya jangan keluyuran."
"Kita mah anak baik-baik pak gak suka keluyuran apa lah itu." Timpal Seyla.
"Bagus kalo begitu."
"Rumah kalian dimana?" Tanyanya lagi lalu mengeluarkan ponsel dari saku celana.
"Rumah siapa pak, rumah saya apa temen saya nih?" Jawab Shazfa.
"Kalo rumah kamu dimana?" Tanya polisi itu sambil menunjuk kearah Seyla.
"Kalo rumah saya di perumahan permata." Jawab Seyla.
"Kalo kamu rumahnya dimana Shazfa?" Tanya polisi itu pada Shazfa dengan senyuman mautnya sambil tangannya mengetik-ngetik di handphone.
"Rumah saya di perumahan permai sari blok A nomor 8. Tanya alamat rumah mau kerumah apa gimana pak?"
"Memangnya boleh?"
"Boleh banget." Ucap Seyla girang.
Shazfa dan polisi itu langsung menoleh kearah Seyla.
"Yaudah sana kalian pulang, lama-lama semakin ngaco." Ucap polisi itu sambil tertawa kecil.
"Iya pak."
Shazfa pun langsung mengendarai motornya dan meninggalkan polisi itu.
"Sha, polisi tadi ganteng ya?" Tanya Seyla.
"Iya tapi pasti udah punya pacar lah."
"Menurut gue sih belum, dia lagi nyari kayaknya."
"Nyari apaan?" Tanya Shazfa.
"Nyari cewek lah masa nyari bencong." Ucap Seyla membuat Shazfa tertawa.
Sepanjang perjalanan pun mereka masih tetap membahas polisi itu sambil tertawa.
"Akhirnya sampe rumah juga." Ucap Shazfa yang langsung turun dari motor Seyla.
"Mampir dulu lah." Ucap Shazfa.
"Gak usah deh Sha gue mau langsung pulang aja."
"Yaudah nih helmnya, makasih ya."
"Iya sama-sama. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam, hati-hati di jalan."
Shazfa pun langsung masuk ke dalam rumah tidak lupa mengucapkan salam. Ternyata mamahnya sedang di kamar mandi, Shazfa pun langsung ke kamarnya untuk berganti pakaian.
__________________________________
Pelan tapi pasti.
Thanks for vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Police
Romance[ SELOWW UPDATE GUYSS ] Cerita dalam proses revisi agar lebih baik dan lebih nyaman membacanya. Mohon maaf jika kalian terganggu saat membaca cerita ini🙏