Bagian 25

4.9K 238 14
                                    

"Jadi ini beneran undangan pernikahan lu bang?" Tanya Arba sembari membuka surat undangan.

"Ya bener lah, wajib dateng bawa pasangan ya."

"Kamvret lu bang,"

"Hahaha bodo ah, nyari-nyari cewek sewaan sono buat diajak kondangan." Ucap Danu tertawa yang langsung berlalu pergi meninggalkan Arba.

"Ah gampang tinggal ngajak Shasa aja apa susahnya." Gumam Arba sembari menutup surat undangan tersebut.

Arba mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana, ia membuka layar ponselnya dan langsung mencari kontak Shazfa untuk di telpon.

"Hallo.. assalamu'alaikum Sha."

"Iya wa'alaikumsalam."

"Kamu lagi dimana?"

"Dirumah lah, emang kenapa?"

"Beneran? Kok tadi saya liat kamu jalan sama cowok?"

"Cowok siapa? Nih kalo nggak percaya tanya sama mamah ku."

"Hehehe cuma becanda kok, jangan dikasih ke mamah ya hpnya."

"Huu bikin kesel aja."

"Jangan marah dong sayang."

"Ih geli deh dengernya dipanggil begitu. Udah ya aku matiin telponnya, sana deh pak Arba kerja lagi."

"Kamu nggak suka ya saya telpon? Kan saya sayang kamu Sha jadi biar kamu tetep inget kalo udah ada seseorang yang spesial biar kamu nggak deket-deket sama cowok-cowok lain."

"Iyaaaa pak Arba ku yang paling ganteng, aku inget kok."

"Sipp deh kalo inget dan harus di inget ya."

"Iyaa tapi pak Arba juga nggak boleh genit-genit sama cewek lain apa lagi sama mba-mba polwan, huh awas aja."

"Siap 86 komandan." Jawab Arba tegas sebagai seorang polisi.

"Ya udah ya aku matiin nih telponnya."

"Emangnya kamu mau ngapain sih Sha kok buru-buru amat."

"Udah panas nih hpnya, udah dipanggil-panggil juga sama orang."

"Orang siapa? Hayo siapa itu yang manggil?"

"Kepo banget deh, nanti kan pak Arba mau kerumah ya udah ngobrolnya lanjut nanti aja." Assalamu'alaikum." Tanpa menunggu Arba mengucapkan kata lagi, Shazfa segera mematikan sambungan teleponnya.

"Eh malah dimatiin belum juga saya ngomong, Shasa shasa." Gumam Arba sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celana.

Arba berjalan keluar ruangannya dan menemui rekan-rekannya yang sedang berkumpul membicarakan hal apa saja, baik tentang kepolisian maupun hal-hal lainnya yang tidak ada sangkut pautnya dengan hal kepolisian.

"Dari mana aja Ba, keliatannya lagi bahagia nih?" Ucap salah satu rekan kerjanya.

"Hahaha biasa lah masalah anak muda."

"Bisa aja mentang-mentang saya udah punya anak."

"Saya nggak maksud begitu loh ya," Ucap Arba sembari tertawa yang diikuti tertawa dari rekan-rekan lainnya.

"Ya udah lah saya pamit dulu mau pergi." Lanjut Arba.

"Pergi pergi sana lah." Ucap salah satu rekannya sambil tertawa.

"Awas aja kalo nyariin." Jawab Arba sambil berjalan meninggalkan rekan-rekannya.

**
Disebuah ruang tamu, Shazfa dan mamah nya sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.

My Handsome PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang