Bagian 28

4.3K 221 12
                                    

Pagi hari dengan udara yang masih dingin, Shazfa sudah bersiap dengan pakaian olahraga karena pagi-pagi sekali Arba sudah menghubunginya untuk mengajakanya jogging. Tanpa bisa ditolak, Shazfa pun menyetujuinya maka dari itu saat ini ia sedang duduk di teras depan rumahnya untuk menunggu kedatangan Arba yang akan menjemputnya.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil berhenti di depan rumah Shazfa dan keluarlah seseorang yang sedari tadi ditunggu-tunggu olehnya.
“Assalamu’alaikum bidadari ku.” Ucap Arba yang berjalan mendekati Shazfa di teras depan rumahnya.
“Wa’alaikumsalam pangeran ganteng ku.”

“Udah siap?”

“Udah dong.”

“Ya udah langsung jalan aja keburu siang malah nanti nggak jadi jogging nya.” Ucap Arba.

“Yuk langsung berangkat, tadi udah pamit ke mamah katanya tadi kalo pak Arba udah dateng langsung berangkat aja nggak usah manggil mamah.” Jelas Shazfa yang bangkit dari duduknya.

“Oh begitu, oke deh ayo berangkat.”

Arba dan Shazfa berjalan bersamaan menuju mobil Arba yang terparkir di depan rumah Shazfa, keduanya langsung masuk ke dalam mobil dan pergi menuju tempat tujuan mereka.

Selama perjalanan tidak ada pembicaraan diantara keduanya, mereka fokus pada diri masing-masing sampai akhirnya Shazfa merasa suntuk akhirnya mengeluarkan suaranya.
“Pak Arba, kita mau kemana sih kok kayaknya dari tadi nggak sampe-sampe.”

“Ya bentar lagi juga sampe kok.”

“Tuh di depan udah keliatan.” Lanjut Arba yang hanya diangguki oleh Shazfa.

Sesampainya di sebuah lapangan yang cukup luas keduanya segera turun dari mobil.

“Kita pemanasan dulu ya abis itu lari-lari kecil.” Kata Arba yang sedang mengencangkan tali sepatunya.

“Oke deh tapi lari nya jangan kenceng-kenceng ya soalnya aku nggak kuat.” Ucap Shazfa dengan tersenyum lebar.

Keduanya segera melakukan pemanasan lalu berlari-larian kecil mengelilingi lapangan sambil sesekali berhenti sebentar karena Shazfa tidak kuat.

**
“Cepetan sih Zan ganti bajunya keburu siang nih nanti malah nggak jadi jogging nya.” Ucap Arfan yang sedang berdiri di pintu kamarnya menunggu Razzan yang sedang berganti pakaian.

“Sabar dulu sih Fan, ini kan hari libur pasti masih rame lah mau sampe siang juga.” Balas Razzan membela diri.

“Yaelah Zan, ya emang sampe siang tapi kalo kita kesana siang-siang pake kaos olahraga gini apa kata dunia. Orang-orang dateng udah pada mau piknik lah kita dateng baru mau olahraga.”

“Iya iya lah bentar ini gue pake sepatu dulu.”

“Iya cepetan lah ngomong terus lu dari tadi.” Ucap Arfan yang langsung berlalu pergi meninggal Razzan di kamar.

“Gue tunggu di depan lu jangan lelet.” Teriak Arfan dari luar.

Saat keduanya sudah siap, mereka segera melajukan kendaraan roda dua milik Arfan menuju lapangan yang akan mereka gunakan untuk jogging.
“Langsung beraksi aja lah udah nggak sabar mau ngurangin lemak.” Ucap Arfan yang segera berlari kecil meninggalkan Razzan yang masih melongo melihat sekelilingnya.

“Eh woy tungguin gue sih main tinggal-tinggal aja.” Teriak Razzan yang segera mengejar Arfan sudah pergi jauh meninggalkannya.

Saat keduanya tengah berjalan-jalan mengelilingi lapangan setelah beberapa kali berlarian, Arfan melihat seorang wanita yang dianggapnya itu adalah Shazfa, kekasih hatinya.
“Eh Zan itu kan Shasa kan?” Ucap Arfan memberitahu Razzan sambil menunjuk kearah wanita yang dimaksudnya.”

My Handsome PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang